Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Program Kemitraan Masyarakat BUDISDAMBER (Budidaya Ikan dan Sayur Dalam Ember) RT 08 RW X Kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat Slamet Budirahardjo; Setyoningsih Wibowo; Rahmat Robi Waliyansyah; Bagus Priyatno
Indonesian Journal of Community Services Vol 3, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.3.1.47-55

Abstract

Secara umum warga RT 08 RW X Kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang berjumlah 40 (empat puluh) Kepala Keluarga. Sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai buruh. Dimasa pandemi seperi ini perekonomian warga menjadi sangat memprihatinkan, banyak pabrik-pabrik/industri/tempat bekerja warga mengalami kerugian yang akibatnya beberapa warga kena PHK. Sementara kebutuhan pangan setiap hari untuk keluarga harus terpenuhi. Kegiatan pendampingan warga dimasa pandemic seperti ini sangatlah dibutuhkan dan sangat membantu warga. Pendampingan merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat dengan kata lain kegiatan yang mengikutsertakan warga dalam mengembangkan potensi yang ada di lingkungan warga, selain itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga dan meningkatkan kesejahteraan warga. Dalam pendampingan ini kami bertugas sebagai pembimbing, perencana, pemotivasi, sumber informasi, penghubung, fasilitator sekaligus sebagai evaluator. Metode pendampingan ini melalui beberapa tahap, yaitu sosialisasi program, pemaparan materi tentang ketahanan pangan, materi tentang system Budisdamber dan diakhiri dengan evaluasi. Target dari kegiatan ini adalah terciptanya ketahanan pangan secara mandiri, bertambahnya pengetahuan tentang sistem Budisdamber yaitu budidaya ikan dan sayur dalam ember yang dapat dilakukan di lahan yang sempit. Dari hasil post test yang telah diisi oleh bapak/ibu peserta yang mendapatkan amanah untuk memelihara ikan dan sayur, tingkat pemahaman tentang ketahanan pangan sebesar 68.13% dan tingkat pemahaman tentang system budidaya ikan dan sayur dalam ember sebesar 57.50%. kesimpulan yang diambil bahwa warga sudah dapat mengaplikasikan pengetahuan ini sebagai bekal ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan sempitnya.In general, the residents of RT. 08 RW. X Kembangarum Village, West Semarang District, Semarang City, totaling 40 (forty) heads of families. Most of the residents work as laborers. During a pandemic like this, the economy of the people is very worrying, many factories / industries / workplaces of residents suffer losses, as a result some residents are laid off. Meanwhile, the daily food needs for the family must be fulfilled. Community assistance activities during a pandemic like this are very much needed and very helpful for residents. Assistance is one of community empowerment in other words, an activity that involves residents in developing the potential that exists in the community, besides that it aims to increase citizen knowledge and improve the welfare of residents. In this assistance, we serve as mentors, planners, motivators, sources of information, liaisons, facilitators as well as evaluators. This mentoring method takes several stages, namely program socialization, presentation of material on food security, material on the Budisdamber system and ending with an evaluation. The target of this activity is the creation of independent food security, increased knowledge of the Budisdamber system, namely the cultivation of fish and vegetables in buckets that can be done in a narrow area. From the results of the post tests that have been filled in by the participating fathers / mothers who received the mandate to raise fish and vegetables, the level of understanding of food security was 68.13% and the level of understanding of the fish and vegetable cultivation system in buckets was 57.50%. The conclusion was drawn that the residents were able to apply this knowledge as a provision for food security by utilizing their narrow land.
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DKK DAN GEDUNG PARKIR PANDANARAN KOTA SEMARANG ( Studi Kasus : PT. Sinar Cerah Sempurna ) Doni Ari Wibowo; Bagus Priyatno; Putri Anggi Permata Suwandi
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 1, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.943 KB) | DOI: 10.26877/giratory.v1i1.5424

Abstract

Implementation of project time management is very important to ensure that the projeck can be on time. Failure in the implementation time management due to various constraints one of which is the delay of work due to the fault of the implementing party that is experiencing an obstacle. So it is very necessary to analyze the constraints faced by a construction service company  in appliying the time management. The method used to analyze the factors of project time management constraints is the analysis of the Saverity index, frequency index and importance index. The study was conducted by distributing questionnaires to 25 employees of PT. Sinar Cerah Sempurna on the construction of the DKK Building and Semarang City Pandanaran Parking Building. The time performance in the construction of the DKK Building and the Semarang City Pandanaran Parking Building based on the average deviation of the project time schedule showed a figure of 4.06%. Seen from table 4.38. The deviation value indicates that the figure is included in the average category. In addition, this can be seen from the results of the ranking analysis of the constraints that occur directly proportional to the project time schedule that is in progress Ranking of the 10 major obstacles to the implementation of time management are: difficulties in procurement of labor (8.64), slow mobilization of tools (8.17), lack of supervision and financial control (7.95), conflicts with other construction activities (7.83), low labor mobilization (7.83), lack of supervision of work performance and productivity (7.61), late delivery of materials (7.61), lack of communication and coordination between project implementation teams (7.50) , lack of equipment-related supervision (7.49) late payment to suppliers or subcontractors (7.44). The ranking of dominant factors that constrain the implementation of time management is seen from the main factors, namely: Labor factor with an interest index of (7.43), Factor tools with a factor of interest index of (7.25), Financial factors with a factor of interest index of (7.22),Communication factors and coordination with an interest index of (7.15), Planning factors with an interest index of (7.01), Material factors with an interest index of (6.97) and finally a supervision factor with an index of (6.84).
PKM STRATEGI DIGITAL MARKETING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN USAHA EKONOMI KREATIF DI RT. 08 RW. X, KEL. KEMBANGARUM, KOTA SEMARANG Slamet Budirahardjo; Setyoningsih Wibowo; Noora Qotrun Nada; Bagus Priyatno
Jurnal Publika Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Publika Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30873/jppm.v5i1.3678

Abstract

Di lingkungan RT. 08 hampir setiap rumah memiliki tanaman hias yang beraneka ragam. Merebaknya demam tanaman ini menjadi indikator status sosial warga, karena untuk memilikinya warga harus memiliki modal untul membelinya. Di era yang serba online peluang pemasaran menggunakan teknologi digital sangatlah menguntungkan, selain penjual tidak harus mempunyai toko, penjual juga tidak harus kemana-mana untuk menjualnya. Tujuan kegiatan ini (1) Menyelenggaraan pembinaan dan pelatihan bagi masyarakat marginal untuk menghasilkan produk komersial berbasis teknologi tepat guna dan sumber daya lokal serta kesempatan mendapatkan akses pendanaan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), (2) Peningkatan jumlah penerapan IPTEKS untuk masyarakat. Tim PKM ini akan menyelenggaraan pembinaan dan pelatihan dan penerapan IPTEKS bagi warga RT. 08 sesuai dengan 5 prioritas permasalahan yaitu: melukis di media pot plastik, membuat gantungan pot, branding, dan media sosial. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 5 (lima) tahapan metode pelaksanaan (1) sosialisasi kegiatan kepada warga (2) workshop melukis dengan media pot plastik (3) whokshop tali temali yaitu pembuatan gantungan pot (4) whokshop tentang branding produk (5) whokshop tentang digital marketing dengan mengoptimalkan sosial media. Dengan adanya kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada warga RT. 08 RW. 10 Kel. Kembangarum, Kec. Semarang Barat memberikan peningkatan pengetahuan belajar tali temali dengan membuat gantungan pot, belajar melukis dengan media pot plastik dan menjadi melek teknologi terkait untuk pemasaran secara digital dengan mengoptimalkan penggunaan sosial media.