This Author published in this journals
All Journal JURNAL BIOSAINSTEK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendugaan Parameter Populasi Ikan Kembung yang Didaratkan di PPN Ternate dan Pasar Higienis Kota Ternate Mariam Hi. M. Nur; Umar Tangke; Djabaluddin Namsa
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.722

Abstract

Produksi ikan kembung di Kota Ternate dengan menggunakan alat tangkap hand line terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah trip maupun unit alat tangkap karena ikan kembung mempunyai nilai ekonomis tinggi serta peluang pasar yang besar, tetapi dalam produksinya nelayan hanya mengandalkan hasil tangkapan yang berasal dari alam dan dilakukan secara terus menerus, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif terhadap distribusi dan kondisi populasinya. Pengumpulan data panjang ikan kembung selama bulan November sampai desember 2020 di PPN Ternate, Pasar Higiensi dilakukan untuk pendugaan prameter populasi ikan kembung dan tingkat eksploitasi di perairan Pulau Ternate meliputi kelompok umur, pertumbuhan, mortalitas, dan yield per recruitment di Perairan Pulau Ternate dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi Pemerintah Daerah dan nelayan sebagai acuan dalam pengelolaan sumberdaya ikan kembung secara optimal. Hasil penelitian didapat bahwa pendugaan parameter pertumbuhan ikan kembung yang didaratkan di Kota Ternate memiliki panjang maksimum, dengan mortalitas alami dari ikan kembung, M = 0.02 per tahun dan mortalitas penangkapan F= 13.5 per tahun maka diperoleh nilai tingkat eksploitasi E = 0.46. laju eksploitasi tersebut mengindikasikan bahwa tingkat eksploitasi ikan kembung sudah mendekati nilai maksimum (E= 0,50). sedangkan nilai B/R didapatkan sebesar 0.5 dimana nilai tersebut menunjukan bahwa biomas yang tersisa dari ikan yang masuk ke perairan sebesar 50 % hal ini menunjukan bahwa tingkat eksploitasi sudah mengalami overfishing atau lebih dari 0.46 (46%) karena tingkat eksploitasi saat ini sudah mencapai 0.68.