Kurniawan, Arif
Department Of Public Health, Faculty Of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional

Kepuasan Bidan Desa dalam Pelayanan Persalinan Normal pada Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Arih Diyaning Intiasari; Arif Kurniawan; Endang Triyanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7 No. 9 April 2013
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.682 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v7i9.10

Abstract

Klaim persalinan yang rendah mengindikasikan ketidakpuasan bidan pada implementasi kebijakan jaminan persalinan (Jampersal) di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penyebabkan ketidakpuasan bidan dan hambatan implementasi kebijakan Jampersal di tingkat pelaksana. Penelitian deskriptif dengan desain studi kasus ini melakukan pengumpulan data kualitatif pada periode Maret _ Juli 2012 terhadap informan empat bidan pegawai negeri sipil (PNS) dan empat bidan pegawai tidak tetap (PTT). Ditemukan ketidakpuasan bidan dan hambatan pelaksanaan kebijakan Jampersal tahun 2012, meliputi; besaran, pemotongan, dan lama klaim persalinan, penghapusan klaim persalinan komplikasi yang dirujuk, persaingan tidak sehat, dan proses administrasi. Ketidakpuasan bidan dan hambatan implementasi kebijakan Jampersal memerlukan kerja sama kalangan stakeholder untuk berkoordinasi secara mendalam untuk implementasi kebijakan Jampersal yang lebih baik pada masa mendatang. The low service reimbursement indicates midwife unsatisfaction on policy implementation of delivery insurance in Purbalingga District. The objective of this study was to explore several cause factors of and to know the barrier problem on delivery insurance policy implementation at the ground level. This descriptive case study used qualitative data that collected in period March _ July 2012. The Informants of this research include four civil servant midwives and four non civil servant midwives. This research found six factors causes midwives unsatisfaction at Jampersal policy implementation in 2012 include reimbursement payment reduction, amount of service reimbursement; delivery service complication referral payment; unfair competition practice; long time waiting for the reimbursement payment; delivery service reimbursement administration process. The midwife unsatisfaction and the delivery insurance policy implementation barrier need collaboration among stakeholders to deeply coordination for better delivery insurance policy implementation in the future.
Analisis Pembiayaan Kesehatan Keluarga Penderita Talasemia Arif Kurniawan; Arih Diyaning Intiasari
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7 No. 10 Mei 2013
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.427 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v7i10.7

Abstract

Pembiayaan kesehatan sekitar 146 (60%) penderita talasemia di Banyumas, tahun 2011 ditanggung rumah tangga dalam bentuk pembayaran langsung (out of pocket payment). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ability to pay, willingness to pay, dan need assessment pembiayaan kesehatan penderita talasemia di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan studi kasus. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Jumlah sampel penelitian 30 responden yang mempunyai anggota keluarga penderita talasemia di Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan keluarga penderita talasemia mempunyai ability to pay rata-rata adalah Rp34.448,8/bulan dan rata-rata willingness to pay pengobatan talasemia adalah Rp133.833,3/ bulan. Pola pembiayaan kesehatan talasemia di Kabupaten Banyumas menggunakan 93,3% Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), 3,3% biaya sendiri, dan 3,3% asuransi kesehatan. Sebelum mendapatkan Jamkesmas, 90,0% responden membayar dengan out of pocket, berhutang, berhemat pada kebutuhan nonkesehatan, dan menjual perhiasan/sawah. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang diharapkan keluarga penderita talasemia adalah konsultasi talasemia dan desain khusus ruang perawatan anak. Kebutuhan pembiayaan kesehatan keluarga penderita talasemia adalah uang transportasi ke rumah sakit sebagai bentuk biaya tidak langsung. Health financing of majority thalassemia patients, around 146 people (60%) in Banyumas year 2011 is assured by Households in direct payments to health care providers (out-of-pocket payment). This study aimed to analyze the ability to pay, willingness to pay, and need assessment of health financing thalassemia in Banyumas. This research an analytic observation- Analisis Pembiayaan Kesehatan Keluarga Penderita Talasemia Health Financing Analysis of Thalassemia Patient Family Arif Kurniawan, Arih Diyaning Intiasari al with case study design. This research used cross sectional approach. Sampling technique used simple random sampling. Total sample of 30 respondents who had had family members suffering from thalassemia in Banyumas. The results showed thalassemia families have an average ability to pay of Rp34,448.8/month and the average willingness to pay for the treatment on thalassemia Rp133,833.3/month. Health financing patterns of thalassemia in Banyumas district uses 93.3% health security, 3.3% personal costs, and 3.3% health insurance. Before getting health security, 90.0% of respondents performed out-of-pocket financing, get loan, skimped on nonmedical needs, and sold jewelry/rice fields to finance thalassemia’s health services. Health care needs that expected by thalassemia patient’s family is thalassemia consulting and special design of child-care room. Health financing needs of thalassemia’s patient family is transportation money to hospital as indirect costs.
Kebutuhan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Wiliyah Perdesaan Arif Kurniawan; Arih Diyaning Intiasari
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7 No. 1 Agustus 2012
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.333 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v7i1.69

Abstract

Jaminan kesehatan adalah salah satu cara untuk mengurangi beban pembiayaan kesehatan yang dikeluarkan masyarakat. Sebagian besar masyarakat perdesaan di Kabupaten Banyumas yang mempunyai tingkat kemampuan membayar pelayanan kesehatan rendah belum mempunyai jaminan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan jaminan dan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan masyarakat daerah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga diKabupaten Banyumas dengan jumlah sampel 130 orang. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Penelitian menemukan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Banyumas (72,3%) membutuhkan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).Terdapat hubungan antara pendidikan, pengetahuan, pendapatan, dan keyakinan terhadap mutu pelayanan kesehatan serta pola pembiayaan kesehatan dengan kebutuhan Jamkesda. Persepsi berpengaruh terhadap tarifpelayanan kesehatan dengan kebutuhan Jamkesda. Persepsi terhadap tarif pelayanan kesehatan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kebutuhan Jamkesda.Kata kunci: Kebutuhan, pembiayaan kesehatan daerah, jaminan kesehatanAbstractHealth insurance is one of the ways to reduce the burden of health financing issued by the society. Most communities in Banyumas district living in rural areas do not have health insurance. Rural communities in Banyumas district have low ability to pay health care services. The aim of this study isto analyze the health insurance needs of local communities and the factors that affect the public health insurance need of the area. This study is an observational study with survey research methods. This study used cross sectional approach. The study population was all households in Banyumas district.The research sample consisted of 130 people. Retrieval research data used a questionnaire instrument. Analysis of research data used univariate, bivariate, and multivariate. The research was conducted in Banyumas district. Most people in Banyumas district (72,3%) required regional health insurance. The result showed no relationship between education, knowledge, income, beliefs in health care quality and patterns of health financing in local communities needs of health insurance. The result showed the influence perceptions of health care rates with the health insurance needs of local communities. Perceptions of health care is a variable rate which affects the health insurance needs of local communities.Keywords: Needs, district health financing, health insurance