Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TARIF PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM BERBASIS ONLINE Pendi Ahmad
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.809 KB) | DOI: 10.32493/skr.v5i1.1105

Abstract

Abstrak             Penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan juga perlu dilakukan secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas jangkauan dan pelayanannya kepada masyarakat, dengan tetap memperhatikan kepentingan umum, kemampuan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan ketertiban masyarakat dalam penyelenggaraan lalu dan kepentingan masyarakat umum sebagai pengguna jasa transportasi perlu mendapatkan prioritas dan pelayanan yang optimal baik dari pemerintah maupun penyedia jasa transportasi.         Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perlindungan hukum terhadap tarif pengguna jasa angkutan umum berbasis online ditinjau dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum  tidak dalam Trayek, mengetahui bentuk penetapan tarif pengguna jasa angkutan umum berbasis online ditinjau dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum  tidak dalam Trayek.        Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridus normative, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang disebut dengan data sekunder, berupa hukum positif dan bagaimana impelementasinya. Perlindungan hukum bagi penumpang adalah suatu masalah yang besar dengan persaingan global yang terus berkembang sehingga perlindungan hukum sangat dibutuhkan dalam persaingan global.  Kata Kunci: Perlindungan hukum, tarif pengguna angkutan berbasis online.
Implementasi Nilai Pancasila Dalam Membangun Kesatuan Bangsa Ditengah Polemik Covid-19 di Yayasan Darul Furqon Ramadhan Bogor Mohamad Anwar; Pendi Ahmad; Turkamun Turkamun; Sylvia Hasanah Thorik; Nani Widya Sari
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 3 (2020): Edisi Oktober
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/al-jpkm.v1i3.6874

Abstract

By carrying out Community Service (PKM) with the theme Implementation of Pancasila Values in Building Nation Unity in the Midst of Polemic Covide-19 at the Darul Furqon Ramadhan Foundation in Bogor, in addition to fulfilling the duties of the Tri Dharma of Higher Education, the service team also had the opportunity to provide material presentation on the implementation of the Darul Furqon Ramadhan Foundation in Bogor. Pancasil values to the management of foundations and students in the midst of the co-19 polemic while still obeying the rules set by the government. The importance of understanding and implementing Pancasila values for the foundation's management and students is needed to ensure that reducing physical contact and going out of the house is one of the things included in applying the value of the Pancasila of the Indonesian Unity. Pancasila as the basis of the state and also as a characteristic of the Indonesian nation cannot be separated from community activities in carrying out daily activities as well as in handling a problem. Therefore, a deeper understanding of the values of Pancasila is the most important thing in the pre-emptive effort so that the board administrators and students at the Darul Furqon Ramadhan Foundation. does not violate government regulations related to the settlement and handling of Covid-19 in Indonesia. At the end of the Community Service activity, it was closed with a photo with the head of the foundation, students, local residents and D3 lecturer at the University of Pamulang Secretariat. Hopefully what has been done together can bring blessings to all of us, it is never too late to fulfill our duties and responsibilities to move forward together to maintain a sense of unity and mutual ownership.Keywords: Pancasila Values, National Unity, and Covid-19 Polemic
ETIKA DAN KODE ETIK STAF DI KANTOR DESA SUKARAME, PANDEGLANG Pendi Ahmad; Nurhayati Nurhayati; Dyas Mulyani Benazir
PENGABDIAN SOSIAL Vol 2, No 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.589 KB) | DOI: 10.32493/pbs.v2i2.23149

Abstract

ABSTRACK Ethics has been taught since school, but in social life sometimes we forget to apply it. A person's ethics can be good or bad when interacting with other people, especially when a staff member communicates with customers or clients who come to the company, as well as government office staff who are serving citizens. So that ethics is very important to learn and the staff's code of ethics is also very necessary to be applied, so as not to get complaints from customers or clients who come to the company, as well as residents who come to government offices.One of the government offices that serve the community is the Sukarame Village Office, Carita District, Pandeglang Regency, the staff at the Sukarame Village office in providing services to the community. Always pay attention to ethics and code of ethics as a staff. But sometimes because of the large number of residents who come at the same time and the number of staff who are not many, the staff becomes overwhelmed and ignores ethics. So it is necessary to remind again of the importance of ethics and code of ethics to be applied in providing services to the community so that services become better. The method of implementing Community Service activities is dialogue-participatory education by explaining the importance of studying ethics and complying with the code of ethics applied at the Sukarame Pandeglang Village Office. In addition, this activity also involved staff from the Sukarame Village Office.The results of this activity were explained to the staff regarding ethics in providing services. Besides that, it also raises staff awareness to comply with the code of ethics applied at the Sukarame Village Office, because ethical values should be the main goal in social life to become moral and ethical. Keywords: Ethics, Code of Ethics, and Staff  ABSTRAK Etika telah diajarkan sejak di bangku sekolah, namun dalam hidup bermasyarakat terkadang lupa untuk menerapkannya. Etika seseorang dapat baik atau tidak dapat dilihat saat berinteraksi dengan orang lain, terutama saat seorang staf berkomunikasi dengan pelanggan atau klien yang datang ke perusahaan, selain itu juga staf kantor pemerintahan yang sedang melayani warga. Sehingga etika sangat penting untuk dipelajari dan kode etik staf juga sangat perlu untuk diterapkan, agar tidak mendapatkan komplain dari pelanggan atau klien yang datang ke perusahaan, begitu juga warga yang datang ke kantor pemerintahan.Salah satunya kantor pemerintahan yang melakukan pelayan kepada masyarakat yaitu Kantor Desa Sukarame Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang, para staf di kantor Desa Sukarame ini dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat selalu memperhatikan etika dan kode etik sebagai seorang staf. Namun terkadang karena banyaknya warga yang datang di waktu yang bersamaan dan jumlah staf yang tidak banyak membuat staf kewalahan dan mengabaikan etika. Sehingga perlu untuk mengingatkan kembali akan pentingnya etika dan kode etik untuk diterapkan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat agar pelayanan menjadi lebih baik.  Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat edukasi dialog-partisipatif dengan cara menerangkan mengenai pentingnya mempelajari etika dan mematuhi kode etik yang diterapkan di Kantor Desa Sukarame Pandeglang. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan staf Kantor Desa Sukarame.Hasil kegiatan ini para staf dijelaskan mengenai etika dalam melakukan pelayanan. Disamping itu juga menumbuhkan kesadaran staf untuk mematuhi kode etik yang diterapkan di Kantor Desa Sukarame, karena nilai etika sudah seharusnya menjadi tujuan utama dalam hidup bermasyarakatagar menjadi bermoral dan beretika. Kata Kunci: Etika, Kode Etik, dan Staff
PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BERETIKA DI YAYASAN PESANTREN DAN RUMAH YATIM RUHAMA – GUNUNG SINDUR JAWA BARAT Dyas Mulyani Benazir; Pendi Ahmad; Nurhayati Nurhayati; Nani Widya Sari
PENGABDIAN SOSIAL Vol 2, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.431 KB) | DOI: 10.32493/pbs.v2i1.18441

Abstract

ABSTRACTIn educational institutions, both schools and educational foundations have formulated and implemented a code of ethics for students, a system of norms, values and written professional rules that explicitly state what is right and good and what is not good for professionals. and also the values of Pancasila. But in reality, there is still a lack of awareness of students to obey existing regulations. And parents also blame educational institutions for the moral decline of students. Therefore, efforts are needed to restore these conditions, by teaching and reminding students of the importance of learning the values of Pancasila in ethics to instill good morals, this cannot be separated from the participation of parents and teachers.The method of implementing Community Service activities is dialogue-participatory education by explaining the importance of learning the values of Pancasila in ethics at the Ruhama Pesantren and Orphanage,. In addition, this activity also involves Foundation educators who have been teaching ethics to students.The results of this activity the students were explained about the application of Pancasila values in ethics. Besides that, it also raises the awareness of students to apply ethics at the Ruhama Pesantren and Orphanage, because the value of Pancasila in ethics should be the main goal in the education system in Indonesia. So that students become moral and ethical. Keywords: ethics, Pancasila, students ABSTRAK Di lembaga pendidikan, baik di sekolah-sekolah maupun yayasan pendidikan telah merumuskan dan menerapkan kode etik peserta didik yaitu suatu sistem norma, nilai dan juga aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional dan juga nilai-nilai Pancasila. Namun pada kenyataannya, masih kurangnya kesadaran para peserta didik untuk mentaati peraturan yang ada. Dan orang tua pun menyalahkan lembaga pendidikan akan penurunan moral peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memulihkan kondisi tersebut, dengan mengajarkan dan mengingatkan kembali kepada peserta didik akan pentingnya mempelajari nilai-nilai Pancasila dalam beretika untuk menanamkan moral yang baik, hal ini tidak luput dari peran serta orang tua dan para pengajar.  Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat edukasi dialog-partisipatif dengan cara menerangkan mengenai pentingnya mempelajari nilai-nilai Pancasila dalam beretika di Yayasan Pesantren dan Rumah Yatim Ruhama. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pendidik Yayasan  yang selama ini telah mengajarkan etika kepada peserta didik.Hasil kegiatan ini para peserta didik dijelaskan mengenai penerapan nilai-nilai Pancasila dalam beretika. Disamping itu juga menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk menerapkan etika di Yayasan Pesantren dan Rumah Yatim Ruhama, karena nilai Pancasila dalam beretika sudah seharusnya menjadi tujuan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Agar peserta didik menjadi bermoral dan beretika. Kata Kunci : etika, Pancasila, peserta didik
ETIKA DAN KODE ETIK PESERTA DIDIK DI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM JAME PEKOJAN JALAN PENGUKIRAN IV NO. 37A PEKOJAN, JAKARTA BARAT Nurhayati Nurhayati; Pendi Ahmad; Zaki Zainal Arifin; Dyas Mulyani Benazir
PENGABDIAN SOSIAL Vol 1, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.973 KB) | DOI: 10.32493/.v1i2.12979

Abstract

ABSTRACT In this era of globalization, students have experienced a moral crisis, including juvenile delinquency that is often encountered such as disrespecting teachers and parents, brawls, drunkenness, gambling, even killing. One of the reasons is the influence of outside culture and the lack of teaching ethics from an early age. Inculcating ethical values if taught from childhood, children will get used to good behavior and will give birth to a good generation according to the noble values of the nation and religion. Teachers sometimes forget to teach morals to students, in class only teach subject matter, meet absenteeism, especially during a pandemic like today, teachers and students only face to face via online, making teaching about morals even more distant, so that there are changes in the social world of education. The method of implementing Community Service activities is dialogue-participatory education by explaining the importance of studying ethics and complying with the code of ethics applied at the Jame Pekojan Islamic Education Foundation. In addition, this activity also involved the educator of the Islamic Education Foundation, Jame Pekojan, Jalan Pengukiran IV No. 37A Pekojan West Jakarta which has been teaching ethics to students. The results of this activity the students were explained about the ethics and code of ethics of students in Islamic education. Besides that, it also raises awareness of students to comply with the code of ethics applied at the Jame Pekojan Islamic Education Foundation, because ethical values should be the main goal in the education system in Indonesia. So that students become moral and ethical. Keywords: Ethics, Code of Ethics, and Students  ABSTRAK Di era globalisasi ini, kalangan pelajar telah mengalami krisis akhlak, diantaranya kenakalan remaja yang sering ditemui seperti tidak menghormati guru dan orang tua, tawuran, mabuk, berjudi, bahkan sampai membunuh. Salah satu penyebabnya adalah adanya pengaruh budaya luar dan kurangnya mengajarkan etika sejak dini. Penanaman nilai etika jika diajarkan sejak masa kanak-kanak, maka anak-anak akan terbiasa untuk bertingkah laku yang baik dan akan melahirkan generasi yang baik sesuai nilai luhur bangsa dan agama Para pengajar terkadang lupa mengajarkan moral kepada peserta didik, dikelas hanya mengajarkan materi pelajaran, memenuhi absen, apalagi pada saat pandemik seperti sekarang ini, pengajar dan peserta didik hanya tatap muka melalui online, membuat pengajaran mengenai moral semakin jauh, sehingga terjadilah perubahan dalam dunia sosial pendidikan. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat edukasi dialog-partisipatif dengan cara menerangkan mengenai pentingnya mempelajari etika dan mematuhi kode etik yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pendidik Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan Jalan Pengukiran  IV  No.  37A Pekojan  Jakarta  Barat yang selama ini telah mengajarkan etika kepada peserta didik. Hasil kegiatan ini para peserta didik dijelaskan mengenai etika dan kode etik peserta didik dalam pendidikan Islam. Disamping itu juga menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk mematuhi kode etik yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan, karena nilai etika sudah seharusnya menjadi tujuan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Agar peserta didik menjadi bermoral dan beretika.Kata Kunci: Etika, Kode Etik, dan Peserta Didik
PENYULUHAN DAN EDUKASI MENUMBUHKAN KESADARAN WARGA DI SEKITAR TPST 012 GRIYA BERSIH ASRI PERUMAHAN RENI JAYA BARU, PAMULANG BARAT, KOTA TANGERANG SELATAN UNTUK MEMANFAATKAN BANK SAMPAH Zaki Zainal Arifin; Pendi Ahmad; Lisa Novia; Nurhayati Nurhayati; Riri Oktarini
PENGABDIAN SOSIAL Vol 1, No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.973 KB) | DOI: 10.32493/.v1i1.9834

Abstract

ABSTRACT The obstacles faced by PTST 012 Griya Bersih Asri at first made all residents in the Reni Jaya RT / RW 02/012 Housing have the awareness to take advantage of the waste bank, and separate waste based on its nature, namely organic and inorganic waste. That way, it is necessary to carry out counseling and education to increase the awareness and skills of residents in utilizing waste by implementing the reduce, reuse, recycle and replant (4R), it is necessary to solve the problem of waste through waste management from the source. So that the reduction of waste in landfills can reach 50% of the waste problem. It is recommended that TPST 012 Griya Bersih Asih collaborate with other communities, such as ceramic craftsmen, where the process of burning waste in large tubes can be used by ceramic craftsmen in making ceramics, so that the heat generated by the tube can be useful, so that no energy is wasted, starting from the initial waste utilization process to the final waste burning process. Keywords: Counseling, Education, and Waste Bank ABSTRAK Kendala yang dihadapi PTST 012 Griya Bersih Asri pada awalnya membuat seluruh warga di Perumahan Reni Jaya RT/RW 02/012 memiliki kesadaran untuk dapat memanfaatkan bank sampah, dan memisahkan sampah berdasarkan sifatnya yaitu sampah organik, dan anorganik. Dengan begitu, perlu melakukan penyuluhan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaraan dan keterampilan warga dalam memanfaatkan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse, recycle dan replant (4R), untuk penyelesaian masalah sampah melalui pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Sehingga pengurangan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir bisa mencapai 50% dari permasalahan sampah.  Disarankan agar TPST 012 Griya Bersih Asih melakukan kerjasama dengan komunitas lain, seperti pengrajin keramik, dimana proses pembakaran sampah dalam tabung besar dapat dimanfaatkan oleh pengrajin keramik dalam membuat keramik, sehingga panas yang dihasilkan oleh tabung tersebut dapat berguna, sehingga tidak ada energi yang terbuang, mulai dari proses awal pemanfaatan sampah sampai proses akhir pembakaran sampah. Kata Kunci:  Penyuluhan, Edukasi, dan Bank Sampah