Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN RENDEMEN DESTILASI MINYAK JAHE MELALUI FERMENTASI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) MENGGUNAKAN Trichoderma harzianum Vivi Nurhadianty; Chandrawati Cahyani; Luthfi Kurnia Dewi; Linda Triani; Resti Kurnia Putri
INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institut Atsiri Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.093 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijeo.2016.001.01.06

Abstract

Rendemen minyak jahe hasil penyulingan pada umumnya masih rendah, maka perlu metode yang mampu meningkatkan rendemen minyak jahe hasil penyulingan. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan awal berupa fermentasi pada jahe merah. Fermentasi dilakukan pada jahe merah dengan ukuran ± 1 x 1 cm, berlangsung secara aerob, pada suhu ruangan, pH 4, moisture jahe merah 40-45%, dan konsentrasi T.harzianum dalam fermentor ± 1,087 x 104 mg/L. Selanjutnya, destilasi uap dilakukan selama 8 jam pada jahe merah yang telah difermentasi maupun yang tanpa fermentasi. Perolehan minyak jahe setelah fermentasi selama 2, 6, dan 8 hari dibandingkan dengan minyak jahe tanpa fermentasi untuk mengetahui pengaruh fermentasi terhadap peningkatan rendemen minyak jahe. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jahe merah tanpa fermentasi, dan dengan jahe yang difermentasi selama 2, 6, dan 8 hari secara berturut-turut sebesar menghasilkan rendemen sebesar 0,015% ; 0,020% ; 0,076%; dan 0,025%. Berdasarkan hasil tersebut, fermentasi jahe merah selama 6 hari menghasilkan rendemen minyak jahe tertinggi.
Peningkatan Rendemen Dan Komposisi Citronelal pada Minyak Daun Jeruk Purut Melalui Optimasi Laju Alir Kondensat Vivi Nurhadiyanty; DIki Andika Adi Sulaeman; Delta Nazala Hamdalla; Chandrawati Cahyani
INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Atsiri Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.477 KB)

Abstract

Minyak atsiri daun jeruk purut diisolasi menggunakan metode distilasi uap. Dalam proses distilasi uap, perolehan minyak dapat dimaksimalkan melalui optimalisasi laju alir kondensat.  Laju kondensat berkaitan dengan besarnya laju uap dimana laju uap akan mempengaruhi besarnya panas yang diberikan pada bahan dan besarnya tekanan uap air dalam kolom distilasi saat proses distilasi sedang dilakukan. Penyulingan dilakukan dengan seperangkat alat distilasi uap. Rangkaian alat terdiri atas boiler, kolom distilasi, kondensor, dan penampung distilat, dan labu florentine. Bahan yang digunakan berupa daun jeruk purut. Penyulingan dilakukan pada kondisi tekanan atmosferik. Penyulingan dilakukan selama 6 jam dengan variasi laju alir kondensat 1 L/jam, 2 L/jam, dan 3 L/jam. Distilat yang diperoleh akan ditampung dan minyak dalam distilat akan dipisahkan menggunakan labu Florentine dan penyaringan vakum. Pengujian terdiri atas pengukuran rendemen dari proses distilasi dan pengujian kualitatif untuk mengetahui komposisi senyawa dalam minyak atsiri melalui analisa Gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). Rendemen yang dihasilkan pada laju kondensasi 1 L/jam, 2 L/jam, dan 3 L/jam secara berturut-turut sebesar 0,31%, 0,40%, dan 0,39%. Laju alir kondensat 2 L/jam merupakan laju alir paling optimum dengan rendemen 0,40% serta komposisi senyawa mayor citronellal 57,38%; linalool 6,4%; isopulegol 15,52%; terpeniol 5,17%; sitronelil asetat 3,22%; dan sitronelol 4,81%.
PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP PERKULIAHAN PROSES INDUSTRI KIMIA 1 A.S. Dwi Saptati Nur Hidayati; Chandrawati Cahyani; Vivi Nurhadianty
Jurnal Kependidikan Vol. 46, No.1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v46i1.9574

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh metode resitasi terhadap perkuliahan Proses Industri Kimia (PIK) 1 di PS Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasi pada siklus kedua dan ketiga meningkatkan hasil perkuliahan PIK 1 dibandingkan siklus pertama yang tidak menggunakan metode resitasi (konvensional). Dengan metode resitasi, mahasiwa lebih puas dan aktif dalam perkuliahan yang diindikasikan bahwa mahasiswa yang memperoleh nilai minimal B meningkat 20.07%, kepuasan mahasiswa terhadap suasana perkuliahan dan sistematika penyampaian materi masing-masing meningkat 9.38% dan 5.39%.
Analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency Luthfi Kurnia Dewi; Chandrawati Cahyani; Vivi Nurhadianty; Aji Hendra Sarosa
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 3 (2022): In progress (November)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.15455

Abstract

Kegiatan pondok pesantren tidak lepas dari penggunaan produk sanitasi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Salah satu produk sanitasi yaitu hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu melatih analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency di pondok pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Melalui pengabdian ini diharapkan kesehatan dan kebersihan santri terjaga dan dapat menciptakan pondok mandiri secara finansial. Pengabdian ini dilakukan daring dengan memberikan pelatihan formulasi hand sanitizer dan analisis kelayakan ekonomi meliputi perhitungan harga jual produk dan kriteria investasi. Berdasarkan simulasi hasil perhitungan, didapatkan harga jual hand sanitizer kemasan 100 ml yaitu Rp 11.528,00 dengan laba 5% dari harga pokok penjualan. Dengan interest rate (IR) sebesar 4,25%, didapatkan nilai NPV sebesar Rp 235.841.940,31 dan IRR sebesar 58,82%, dimana investasi produk sanitasi ini dikategorikan visible (layak) karena NPV > 0 dan IRR > IR. ROI yang didapatkan sebesar 94,89% dengan PBP selama 1,05 tahun. Capaian pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dari kepuasan mitra dengan hasil kuesioner rata-rata kepuasan sekitar 74% responden menjawab setuju terhadap kebermanfaatan kegiatan ini. Oleh karena itu, kegiatan analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi perlu dilakukan secara kontinyu dan bisa dikembangkan untuk produk sanitasi yang lain.
Analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency Luthfi Kurnia Dewi; Chandrawati Cahyani; Vivi Nurhadianty; Aji Hendra Sarosa
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5 No 3 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.15455

Abstract

Kegiatan pondok pesantren tidak lepas dari penggunaan produk sanitasi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Salah satu produk sanitasi yaitu hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu melatih analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency di pondok pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Melalui pengabdian ini diharapkan kesehatan dan kebersihan santri terjaga dan dapat menciptakan pondok mandiri secara finansial. Pengabdian ini dilakukan daring dengan memberikan pelatihan formulasi hand sanitizer dan analisis kelayakan ekonomi meliputi perhitungan harga jual produk dan kriteria investasi. Berdasarkan simulasi hasil perhitungan, didapatkan harga jual hand sanitizer kemasan 100 ml yaitu Rp 11.528,00 dengan laba 5% dari harga pokok penjualan. Dengan interest rate (IR) sebesar 4,25%, didapatkan nilai NPV sebesar Rp 235.841.940,31 dan IRR sebesar 58,82%, dimana investasi produk sanitasi ini dikategorikan visible (layak) karena NPV > 0 dan IRR > IR. ROI yang didapatkan sebesar 94,89% dengan PBP selama 1,05 tahun. Capaian pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dari kepuasan mitra dengan hasil kuesioner rata-rata kepuasan sekitar 74% responden menjawab setuju terhadap kebermanfaatan kegiatan ini. Oleh karena itu, kegiatan analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi perlu dilakukan secara kontinyu dan bisa dikembangkan untuk produk sanitasi yang lain.
Studi Perbandingan Metode Isolasi Ekstraksi Pelarut dan Destilasi Uap Minyak Atsiri Kemangi terhadap Komposisi Senyawa Aktif Luthfi Kurnia Dewi; Dwi Lerian Friatnasary; Windhi Herawati; Vivi Nurhadianty; Chandrawati Cahyani
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.633 KB) | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2018.002.01.03

Abstract

Tanaman kemangi berpotensi sebagai salah satu sumber minyak atsiri  yang diaplikasikan pada industri flavor dan fragrance. Isolasi minyak atsiri kemangi dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu destilasi uap dan ekstraksi menggunakan pelarut yang menghasilkan minyak atsiri kemangi dengan komposisi senyawa yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode isolasi destilasi uap dan ekstraksi pelarut terhadap komposisi senyawa yang dihasilkan. Proses destilasi uap dilakukan selama 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Destilat dipisahkan antara lapisan minyak atsiri crude dan lapisan kaya air. Proses ekstraksi dilakukan selama 6 siklus dengan menggunakan pelarut n-heksana dan etanol. Ekstrak yang diperoleh dipisahkan antara minyak atsiri kemangi dan pelarut menggunakan rotary evaporator. Komposisi minyak atsiri kemangi diuji menggunakan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi minyak atsiri kemangi hasil ekstraksi berbeda dengan hasil destilasi uap. Isolasi senyawa karvakrol, heksadekanol, hidroksidihidromaltol, glisidil metakrilat, 3-pirolin, beta bisabolen, isopropil butirat, safrol, geraniol, asam karbamat, dan butil alkohol, 2-D1 (top-note) lebih efektif menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut etanol. Isolasi senyawa geranial, neral, farnesol, alfa bergamoten, alfa bisabolen, dan linalool lebih efektif menggunakan metode destilasi uap dimana waktu destilasi optimal yaitu 4 jam.