Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI PONDOK PESANTREN AL HIKAM KOTA MALANG Siti Muntomimah
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 7 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.398 KB) | DOI: 10.21067/jip.v7i1.1554

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model pendidikan dan pembelajaran karakter anak usia dini dengan setting pembelajaran di institusi pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif, & menggunakan teknik analisis model Miles & Hubberman. Penelitian ini dilakukan di Raudlotul Athfal (RA) Al Hikam di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam, Kota Malang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, model pembelajaran karakter anak usia dini yaitu dengan cara (1) pembiasaan oleh guru & (2) imitasi dari santri di lingkungan sekolah. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi model pendidikan dan pembelajaran karakter anak usia dini di lingkungan ponpes adalah: (1) karakter pondok pesantren, (2) integritas dan komitmen orangtua murid, (3) keteladanan guru-guru RA. Kata Kunci: karakter, pesantren, kiai Abstract: This study was conducted to determine the education models of early childhood learning character in boarding school (pesantren) setting. This study uses a qualitative case study, and using Miles & Hubberman model for techniques analysis. This research was conducted in Raudlotul (RA) Al Hikam boarding school (pesantren) Al Hikam, Malang. Based on the research, learning model for early childhood character is by (1) habituation by teachers and (2) imitation of students (santri) in the school environment. While the factors that influence the character of the education model in the early childhood environment (ponpes) are: (1) ponpes the characteristics, (2) integrity and commitment of parents, (3) exemplary teachers RA. Kata kunci: character, boarding school (pesantren), sitter (kiai), learning & education models
Penerapan Kegiatan Outbound untuk Mengembangkan Kemampuan Bahasa pada Anak TK B di TK ABBA 8 Kepanjen Sarah Emmanuel Haryono; Henni Anggraini; Siti Muntomimah
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v5i1.1795

Abstract

Perkembangan bahasa adalah salah satu aspek yang harus dikembangkan didalam diri anak usia dini. Perkembangan bahasa sangat penting dan menunjang setiap aspek didalam diri anak usia dini. Perkembangan bahasa mencakup kemampuan yang terkait dengan keaksaraan. Kemampuan keaksaraan meliputi beberapa indikator, yaitu: 1) Memahami aturan dalam suatu permainan, 2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama, 3) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap, dan 4) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf awal yang sama. Upaya mengembangkan kemampuan bahasa pada anak usia dini perlu adanya kegiatan yang dapat memberikan stimulasi, yang menarik dan efektif bagi anak usia dini. Kehidupan anak usia dini tidak terlepas dari kegiatan bermain, maka pengabdi merancang sebuah kegiatan bermain didalam setting outbound, yang meliputi 3 macam permainan, yaitu: bisik berantai, bola berkata, dan holahoop. Kegiatan outbound diimplementasikan bagi anak TK B di TK ABBA 8 Kepanjen.
Impelementasi pendididkan sex pada anak usia dini di sekolah Sarah Emmanuel Haryono; Henni Anggareni; Siti Muntomimah; Didik Iswahyudi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.411 KB) | DOI: 10.33366/japi.v3i1.839

Abstract

Sex education in Indonesia is still a controversy, there are still many community members who have not agreed on sex education at home or at school. In general, the public view of sex education is considered "taboo" to talk about children, especially children of early age. the community often holds that it is not yet time for children of early age to understand about things related to sexuality. People assume that there is a time they will understand it naturally. that sex education from an early age is an effort to provide understanding to children from an early age adapted to their developmental stages (cognitive, attitude, and behavioral aspects) about the functioning of sexual devices and instinctive problems that arise, guidance on the importance of maintaining and maintaining their sex organs, and understanding of healthy intercourse and the risks that can occur around sexual problems. It takes concrete understanding in kindergarten teachers about how to implement sex education in early childhood at school. Understanding the importance of sex education in early childhood is provided in the workshop area, where teachers will have understanding and skills in implementing sex education in early childhood in accordance with the development within the child. Teachers are able to create a daily learning plan that contains sex education in it. It is hoped that the implementation of sex education in early childhood at school can help prevent children from sexual violence.
Penerapan Kegiatan Outbound untuk Mengembangkan Kemampuan Bahasa pada Anak TK B di TK ABBA 8 Kepanjen Sarah Emmanuel Haryono; Henni Anggraini; Siti Muntomimah
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.046 KB) | DOI: 10.33366/japi.v5i1.1795

Abstract

Perkembangan bahasa adalah salah satu aspek yang harus dikembangkan didalam diri anak usia dini. Perkembangan bahasa sangat penting dan menunjang setiap aspek didalam diri anak usia dini. Perkembangan bahasa mencakup kemampuan yang terkait dengan keaksaraan. Kemampuan keaksaraan meliputi beberapa indikator, yaitu: 1) Memahami aturan dalam suatu permainan, 2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama, 3) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap, dan 4) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf awal yang sama. Upaya mengembangkan kemampuan bahasa pada anak usia dini perlu adanya kegiatan yang dapat memberikan stimulasi, yang menarik dan efektif bagi anak usia dini. Kehidupan anak usia dini tidak terlepas dari kegiatan bermain, maka pengabdi merancang sebuah kegiatan bermain didalam setting outbound, yang meliputi 3 macam permainan, yaitu: bisik berantai, bola berkata, dan holahoop. Kegiatan outbound diimplementasikan bagi anak TK B di TK ABBA 8 Kepanjen.
Impelementasi pendididkan sex pada anak usia dini di sekolah Sarah Emmanuel Haryono; Henni Anggareni; Siti Muntomimah; Didik Iswahyudi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.411 KB) | DOI: 10.33366/japi.v3i1.839

Abstract

Sex education in Indonesia is still a controversy, there are still many community members who have not agreed on sex education at home or at school. In general, the public view of sex education is considered "taboo" to talk about children, especially children of early age. the community often holds that it is not yet time for children of early age to understand about things related to sexuality. People assume that there is a time they will understand it naturally. that sex education from an early age is an effort to provide understanding to children from an early age adapted to their developmental stages (cognitive, attitude, and behavioral aspects) about the functioning of sexual devices and instinctive problems that arise, guidance on the importance of maintaining and maintaining their sex organs, and understanding of healthy intercourse and the risks that can occur around sexual problems. It takes concrete understanding in kindergarten teachers about how to implement sex education in early childhood at school. Understanding the importance of sex education in early childhood is provided in the workshop area, where teachers will have understanding and skills in implementing sex education in early childhood in accordance with the development within the child. Teachers are able to create a daily learning plan that contains sex education in it. It is hoped that the implementation of sex education in early childhood at school can help prevent children from sexual violence.