Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Morfin dan Klonidin pada Bupivakain Dosis Rendah pada Anestesi Spinal untuk Bedah Sesar Ditinjau dari Perubahan Hemodinamik dan Kadar Glukosa Darah Rindarto Rindarto; Widya Istanto
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 2 No. 1 (2013): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.89 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v2i1.81

Abstract

Latar belakang: anestesi spinal masih merupakan pilihan untuk operasi bedah sesar karena mula kerja dan masa pulih anestesia yang cepat, relatif mudah, kualitas blokade sensorik dan motorik yang baik, memungkinkan ibu tetap sadar pada saat kelahiran bayinya serta diduga dapat menurunkan kadar gula darah. Komplikasi anestesi ini adalah hipotensi. Untuk mengurangi efek, dilakukan dengan cara menurunkan dosis obat anestesi lokal dan ditambah dengan ajuvan. Penelitian ini akan membandingkan penggunaan bupivakain 0,5% hiperbarik 7,5 mg ditambah klonidin 75 mcg dan morfin 0,2 mg dengan bupivakain 0,5% hiperbarik 12,5 mg
Pengelolaan Pasca Operasi dan Rawat Intensif pada Pasien Trauma Rindarto Rindarto; Jati Listiyanto Pujo; Ery Leksana
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Anestesiologi Indonesia
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jai.v2i1.6471

Abstract

Pengelolaan pasca operasi di ICU pada pasien trauma sangat menentukan hasil akhir pasien, karena dengan pengelolaan yang baik di ICU, tingkat survival pasien trauma menjadi lebih tinggi. Pengelolaan pasien trauma di ICU terutama difokuskan pada pengelolaan hipotermi, koagulopati, asidosis, sindrom kompartemen abdomen dan ARDS, hal ini karena faktor-faktor tersebut merupakan penyebab utama kematian pada jam-jam pertama pasca trauma.
Pengelolaan Intoksikasi Bupivakain Rindarto Rindarto; Doso Sutiyono
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Vol 1, No 3 (2009): Jurnal Anestesiologi Indonesia
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jai.v1i3.6563

Abstract

Intoksikasi bupivakain merupakan komplikasi pemakaian anestesi lokal yang paling ditakuti, karena penanganannya yang sulit. Pengelolaan intoksikasi bupivakain dimulai dengan mengenali gejala awalnya, semakin awal gejala dikenali dan semakin cepat dilakukan pengelolaan akan memberikan prognosa yang lebih baik. Pengelolaan intoksikasi bupivakain meliputi penguasaan jalan nafas untuk menghindari hipoksia dan asidosis yang akan memperberat intoksikasi, standar ACLS agar sirkulasi tetap berjalan dan pemakaian emulsi lipid untuk mengeliminasi efek toksik dari bupivakain.