Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CERITA RAKYAT JAWA TENGAH TUJUH BIDADARI DARI KAYANGAN DENGAN THE SWAN MAIDENS DARI LONDON ANALISIS UNSUR INTRINSIK SASTRA BANDINGAN Ummu Haniva; Yenni Hayati
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.601 KB)

Abstract

Cerita rakyat merupakan salah satu topik yang menarik untuk diteliti, cerita rakyat berkaitan dengan budaya yang terkandung dalam sekelompok orang yang merupakan kisah yang kehadirannya dapat dirasakan sampai sekarang. Karya sastra terkadang memiliki kesamaan antara karya yang satu dengan yang lain, bahkan persamaannya terjadi pada dua negara yang berbeda, seperti cerita rakyat Jawa Tengah tujuh bidadari dari kayangan dan cerita rakyat The Swan Maidens dari London. Penelitian perlu dilakukan guna melihat persamaan dan perbedaan unsur intrinsik yang terdapat dalam kedua cerita rakyat tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah sastra bandingan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dari kedua cerita rakyat tersebut adalah terdapat kesamaan dari segi tema dan sudut pandang. Selain itu juga terdapat perbedaan yang terdapat cerita rakyat dari segi tohog dan penokohan, alur dan amanat.
AN ECOFEMINIST READING OF TERE LIYE’S SI ANAK PEMBERANI Yulia Nelfita; Noni Andriyani; Yenni Hayati
POETIKA Vol 9, No 2 (2021): Issue 2
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v9i2.64554

Abstract

This study is motivated by several reasons, and one of them is the lack of ecofeminist studies of Indonesian novels. The previous studies focus on novels written by women. Ecofeminist studies of Indonesian novels written by men have not been available so far. The analysis in this study is descriptive with hermeneutic technique of interpretation. This is part of a collective research project in this area. The study leads to a conclusion that Tere Liye’s novel, Si Anak Pemberani, contains some ecofeminist values. The most represented ones in the text are the natural ecofeminist values because there is essential relationship between women and nature. The least represented ones are the spiritualist ecofeminist values because the relationship between spirituality and nature is considered a mystical belief that is no longer relevant in modern society. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal; salah satunya adalah belum adanya kajian ekofeminisme terhadap novel-novel Indonesia. Penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan selalu dilakukan terhadap novel-novel yang ditulis oleh pengarang perempuan sementara penelitian ekofeminisme terhadap novel-novel Indonesia yang ditulis oleh laki-laki belum ada. Berdasarkan hal tersebut, masalah yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah perspektif ekofeminis tercermin dalam novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye?”. Teori yang digunakan adalah teori ekofeminisme yang meliputi (1) ekofeminisme alam, (2) ekofeminisme spriritualis, dan (3) ekofeminisme sosialis. Penelitian ini bersifat kualitatif dan merupakan penelitian kepustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif yang didukung oleh teknik hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perspektif ekofeminis dalam novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye. Aliran ekofeminisme yang dominan adalah aliran ekofeminisme alam karena pada dasarnya perempuan memiliki kedekatan dengan alam. Aliran yang paling sedikit ditampilkan adalah aliran ekofeminisme spiritualis karena pada zaman sekarang kedekatan secara spiritualis dengan alam dianggap hal mistis yang tidak lagi dipercayai oleh masyarakat.
PELATIHAN MENULIS CERPEN BERBASIS MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK SISWA SMP NEGERI 2 NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN Yulianti Rasyid; Yenni Hayati; Yasnur Asri
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.378 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v20i2.106144

Abstract

Tujuan pelatihan menulis teks cerpen ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas model picture and picture terhadap keterampilan menulis teks cerpen siswa SMP Negeri 2 Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman. Jenis kegiatam ini adalah pembinaan dan pelatihan yang bersifat kuantitatif dengan metode eksperimen dengan design  One Group Pretest and Posttest Design. Jumlah populasi 247 peserta didik, sedangkan untuk pelatihan ini dipilih siswa kelas VII.6 SMP Negeri Nan Sabaris jumlah 30 peserta didik  yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ada dua variable dalam kegiatan pelatihan ini, yaitu keterampilan keterampilan menulis teks cerpen peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model picture and picture.Instrumen yang digunakan adalah tes unjuk kerja. Data kegiatan pelatihan ini adalah skor hasil tes keterampilan menulis teks cerpen  peserta didik  kelas VII SMP Negeri  2 Nan Sabaris sebelum dan sesudah menggunakan model picture and picture.Ada tiga hasil yang ditemukan melalui kegiatan pelatihan ini, yaitu: (1) keterampilan menulis teks cerpenpeserta didik kelas VII.6 SMP Negeri 2 Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman sebelum menggunakan model picture and picture berada pada kualifikasi Cukup (C) dengan rata-rata 61,94; (2) keterampilan menulis teks cerpen peserta didik  siswa SMP Negeri 2 Nan Sabaris sesudah menggunakan model picture and pictureberada pada kualifikasi Baik (B) dengan rata-rata 81,53; dan (3) keterampilan menulis teks cerpen  siswa  SMP Negeri 2 Nan Sabaris Kabupaten  Padang Pariaman sesudah dilatih dengan menggunakan model picture and picturelebih baik daripada sebelum menggunakan model picture and picture. Berdasarkan hasil uji-t, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan yang diberikan dengan menggunakan model picture and pictureterhadap keterampilan menulis teks cerpen peserta SMP Negeri 2 Nan Sabarais Kabupaten Padang Pariaman karena nilai thitung>ttabel(7,10> 1,70). Maksudnya adalah keterampilan menulis teks peserta didik  SMP Negeri 2 Nan Sabaris Kabupaten  Padang Pariaman sesudah dilakukan pelatihan dengan menggunakan model picture and picture  lebih baik dibandingkan keterampilan menulis teks cerpen peserta didik   kelas VII.6  SMP Negeri 2 Nan Sabarais Kabupaten  Padang Pariaman sebelum menggunakan model picture and picture.Dengan demikian, model picture and picture dapat diterapkan dalam pembinaan dan pelatihan keterampilan menulis teks cerpen.
Inovasi Perkuliahan Sejarah Sastra Indonesia dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Model Kepala Bernomor Yenni Hayati
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 11, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.629 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v11i1.76

Abstract

To make the class activities effective, creative and fun innovation in teaching and learning process is required. One innovation that can be done is the use of numbered heads in a group discussion model. This method allows students to be actively and creatively involved in the activities, so the teaching process can be more interesting for students. This method also causes the students more responsible in doing the task in groups. Key words: Innovation, lecture, numbered head together
CATEGORIES, STRUCTURE, AND FUNCTION OF FOLKLORE IN LIMA PULUH DISTRICT COMMUNITIES Revika Revika; Yenni Hayati
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/retorika.v13i1.11303

Abstract

The purpose of this study is to determine the categories, structure, and functions of folklore in the MuaroPaitiNagari community. The method used in this research is descriptive method. The results showed that of the 12 folklore found in the Nagari community of MuaroPaiti, there are myths, myths, and fairy tales. The structure of folklore in the village of MuaroPaiti includes plot/plot, character/character, setting, language style, and theme. Meanwhile, the function contained in the folklore of the MuaroPaitiNagari community is as entertainment, projection systems, equipment validating institutions and cultural institutions, and educational tools.