Kumpulan kisah berbahasa Banjar tidak bisa dipisahkan dengan mitos-mitos yang hadir di dalamnya. Mitos yang mengiringi kehidupan masyarakan Banjar diyakini kebenarannya dan mempengaruhi tingkah laku masyarakat seperti yang terdapat dalam kisah-kisah pendek yang Pilanggur karya Hatmiati Masy’ud. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan mitos-mitos yang ada pada masyarakat Banjar dalam kumpulan cerita Pilanggur Karya Hatmiati Masy’ud. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, frasa, kalimat, dialog para tokoh dan paragraf yang berhubungan dengan mitos masyarakat Banjar. Setelah data terkumpul, data akan dianalisis. Hasil penelitian mendeskripsikan mitos masyarakat Banjar diantaranya tentang kapuhunan, tambun (hantu air), hantu api, sanja kuning, dan pilanggur. Kapuhunan adalah gangguan makhluk halus bagi anak kecil/bayi yang salah satunya diakibatkan karena melewati tempat pekuburan. Kemunculan tambun (hantu air) dijadikan pertanda bahwa sungai sedang meminta tumbal. Hantu api juga menjadi pertanda bahwa akan ada bencana kebakaran. Sanja kuning juga berarti larangan bagi anak-anak untuk bermain di luar rumah. Pada saat sanja kuning, dihubungkan dengan hal-hal yang tidak baik seperti penyakit, hantu, dan santet. Pilanggur dianggap sebagai salah satu penyebab perempuan tidak kunjung menikah karena pada sore hari duduk di depan pintu.Kata kunci : mitos, masyarakat banjar, pilanggur, hatmiati masy’ud The collection of stories in Banjarese cannot be separated from the myths that are present in it. The myths that accompany the life of the Banjar people are believed to be true and affect people's behavior as contained in the short stories Pilanggur by Hatmiati Masy'ud. This study aims to reveal the myths that exist in the Banjar community in the collection of Pilanggur stories by Hatmiati Masy'ud. This research is included in qualitative research with descriptive method. The data collected were in the form of words, phrases, sentences, dialogues of the characters and paragraphs related to the myths of the Banjar people. After the data was collected, the data will be analyzed. The results of the study describe the myths of the Banjar people including the kapuhunan, tambun (water ghost), fire ghost, yellow sanja, and pilanggur. Kapuhunan is a disturbance of spirits for small children/babies, one of which is caused by passing through a cemetery. The appearance of tambun (water ghost) is used as a sign that the river is asking for sacrifice. The fire ghost is also a sign that there will be a fire disaster. Yellow sanja also means a prohibition for children to play outside the house. At the time of yellow sanja, associated with things that are not good such as disease, ghosts, and witchcraft. Pilanggur is considered as one of the causes of women not getting married because in the afternoon they sit in front of the doorKeywords: Myth, Banjar people, Pilanggur, Hatmiati Masy'ud