Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

CERITA REALISTIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL-NOVEL ANAK: KAJIAN SASTRA ANAK Risma Khairun Nisya; Pipik Asteka
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.42 KB)

Abstract

Tidak dapat dipungkiri bahwa sastra memiliki peran penting dalam kehidupan terutama anak-anak yang harus belajar mengenai nilai-nilai kehidupan sejak dini. Melalui sastra, anak dapat belajar nilai-nilai kehidupan dengan lebih menyengkan yang dapat diperolehnya melalui bahasa yang mudah dipahami dan cerita yang ringan seputar dunia anak-anak. Pembaca dalam hal ini anak-anak dapat memahami dan belajar cara bersikap, etika dan moral yang digambarkan melalui peran tokoh dalam cerita yang dibacanya. Cerita prosa anak yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah novel-novel anak dengan memfokuskan penelitian pada analisis tokoh utama. Adapun cerita realistik merupakan cerita yang mengangkat kehidupan sehari-hari, sehingga melalui analisis tokoh cerita dalam novel anak, pembaca dalam hal ini anakanak dapat dengan mudah menyerap, memahami etika dan moral yang digambarkan penulis melalui tokoh dalam cerita. Novel-novel anak yang menjadi objek dalam penelitian ini berjudul Creepy Case Club: Kasus Pohon Pemanggil Karya Rizal Iwan, Duo Detektif: Komplotan Pencuri Hewan Peliharaan Karya Wiwien Wintarto, dan Anak Penangkap Hantu Karya Adam Putra Firdaus. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan cerita realistik tokoh utama protagonis sebagai pelaku cerita dan nilai-nilai karakter tokoh utama dalam novel-novel anak tersebut. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan mimesis yang menitikberatkan kajiannya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastraKata Kunci: sastra anak, realistik, novel anak It is undeniable that literature has an important role in life, especially children who must learn about the values of life from an early age. Through literature, children can learn the values of life with more fun which can be obtained through language that is easy to understand and light stories about the world of children. Readers, in this case, children can understand and learn how to behave, ethics and morals which are depicted through the roles of characters in the stories they read. The children's prose stories that were studied in this study were children's novels by focusing the research on the analysis of the main character. The realistic story is a story that raises everyday life, so that through the analysis of the story characters in children's novels, readers in this case children can easily absorb, understand the ethics and morals described by the author through the characters in the story. The children's novels that are the object of this research are entitled Creepy Case Club: The Case of the Summoning Tree by Rizal Iwan, The Detective Duo: A Pet Thief Conspiracy by Wiwien Wintarto, and The Ghost Catcher Child by Adam Putra Firdaus. The purpose of this study is to describe the realistic story of the main protagonist as the actor in the story and the character values of the main character in the children's novels. The method in this research is descriptive qualitative with a mimetic approach that focuses on the study of the relationship between literary works and realities outside of literary works.Keywords: children's literature, realistic, children's novel
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM PUISI SELAMAT PAGI INDONESIA KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Pipik Asteka
Jurnal Educatio Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/je.v3i1.489

Abstract

AbstractLanguage as a communication tool consists of two kinds, namely spoken and written languages. The scope of Indonesian subjects covers the components of language skills and literary abilities which cover four aspects of skills, namely as follows: first, listening; second speak; third, reading and fourth, writing. Literary learning tends to be less daring to explore text in a broader context. Even though it is very possible the teacher invites students to enter and explore the elements of literary builder from outside the learning text. This study aims to describe the selection of poetry for the benefit of alternative teaching materials and to improve the learning outcomes of Indonesian Language and Literature in high school. In this study the authors used a descriptive analysis method, which is a research method that aims to provide an analysis, systematic, factual and thorough phenomenon. The qualitative analysis method aims to reveal the characteristics of the possibility of Good Morning Indonesia poetry by Sapardi Djoko Damono whether or not feasible if used as teaching materials for Literary Appreciation in high school. The results of the research hypothesis can be accepted, this can be illustrated from the results of the assessment of the Good Morning Indonesian poetry by Sapardi Djoko Damono in terms of elements of diction that qualify or are suitable as teaching materials for literature appreciation in high school. The results of the research show that the elements of Good Morning Indonesia diction by Sapardi Djoko Damono Decent as a material for literature appreciation in high school can be seen from its contents which are in accordance with the characteristics, experiences and needs of high school students.Keyword: Diction, Pusisi Selamat Pagi Indonesia, Teaching Materials, Literary Appreciation AbstrakBahasa  sebagai  alat  komunikasi  terdiri  atas  dua  ragam  yaitu  bahasa  lisan  dan bahasa tulis. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan  berbahasa  dan  kemampuan  bersastra  yang  meliputi  empat  aspek keterampilan, yaitu sebagai berikut: pertama, menyimak; kedua berbicara; ketiga, membaca dan keempat, menulis. Pembelajaran sastra cenderung kurang berani menggali teks dalam konteks yang lebih luas. Padahal  sangatlah  mungkin   guru mengajak  siswa untuk masuk dan menyelami unsur pembangun sastra dari luar teks pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemilihan puisi untuk kepentingan alternatif  bahan ajar dan peningkatan  hasil pembelajaran  Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. Dalam  penelitian  ini penulis menggunakan  metode  deskriptif  analisis,  yaitu metode penelitian  yang bertujuan  untuk  memberikan  suatu fenomena  secara  analisis,  sistematis, faktual dan teliti. Metode analisis kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik kemungkinan  puisi Selamat Pagi Indonesia karya Sapardi Djoko Damono layak atau tidak jika dijadikan bahan ajar Apresiasi Sastra  di SMA. Hasil hipotesis penelitian dapat diterima, hal ini dapat  tergambar  dari  hasil  penilaian  puisi  Selamat  Pagi  Indonesia  karya  Sapardi Djoko Damono ditinjau dari unsur diksi yang memenuhi  syarat atau layak sebagai  bahan ajar apresiasi sastra di SMA. Hasil  penelitian  menunjukkan  unsur  diksi  Selamat  Pagi  Indonesia  karya  Sapardi Djoko Damono Layak sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA terlihat dari isinya yang sesuai dengan karakteristik, pengalaman dan kebutuhan siswa SMA.Kata Kunci: Diksi, Puisi Selamat Pagi Indonesia, Bahan Ajar, Apresiasi Sastra
Sosialisasi Penggunaan Bahasa Indonesia Tulis Pada Kelompok Remaja di Desa Cijurey Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka Pipik Asteka
SANISKALA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: November 2023
Publisher : FKIP Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jsk.v1i2.8352

Abstract

Berbagai kebudayaan bisa saling menyatu karena ada salah satu aspek yang mampu mengikatnya yaitu bahasa. Finoechiaro (1964: 8) menyatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi. Adapun rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut Bagaimanakah konsep sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia tulis pada kalangan remaja di desa Cijurey Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka dan bagaimanakah pelaksanaan sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia tulis pada kalangan remaja di desa Cijurey Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.