Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EFEKTIFITAS RELAKSASI TEKNIK NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN Barus, Emi Br; Saragih, Nurlela Petra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i2.539

Abstract

Proses  persalinan  sering  dipersepsikan  menakutkan  dan  menimbulkan  rasa  sakit  yang  luar  biasa. Sebagian ibu juga merasa trauma dengan proses persalinan pertamanya karena berbagai macam kesulitan dan rasa nyeri saat persalinan sehingga mereka enggan untuk merencanakan mempunyai anak kembali. Teknik Relaksasi nafas dalam adalah salah satu cara non farmakologi yang dapat dipakai untuk menurunkan nyeri pada saat persalinan.Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat nyeri sebelum dan sesudah relaksasi nafas dalam dan untuk menganalisis pengaruh relaksasi dalam terhadap nyeri persalinan.Metode penelitian ini adalah Quasi  eksperimen  dengan desain   Pre  Test  Dan Post  Test Design untuk melihat efektifitas relaksasi teknik nafas dalam untuk nyeri persalinan di Klinik Bidan Praktek Mandiri Kota Medan dan dilaksankan bulan Juni sampai dengan Agustus 2020. Jumlah sampel sebanyak 15 ibu bersalin dengan Teknik  Pengambilan  Sampel  accidental sampling. Instrument yang digunakan adalah  Visual Number Rating Scale (VNRS) dengan analisis data  uji Wilcoxon Signed Rank TestHasil analisis menunjukan 12 responden mengalami penurunan nyeri. Hasil uji Wilcoxon nilai p=value 0,000 jika dibandingkan dengan α=0,05, maka nilai tersebut menunjukkan P value < α yaitu 0.002, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I yang terlihat dari hasil post test tingkat nyeri persalinan mengalami penurunan. 
EFEKTIFITAS RELAKSASI TEKNIK NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN Emi Br Barus; Nurlela Petra Saragih
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i2.539

Abstract

Proses  persalinan  sering  dipersepsikan  menakutkan  dan  menimbulkan  rasa  sakit  yang  luar  biasa. Sebagian ibu juga merasa trauma dengan proses persalinan pertamanya karena berbagai macam kesulitan dan rasa nyeri saat persalinan sehingga mereka enggan untuk merencanakan mempunyai anak kembali. Teknik Relaksasi nafas dalam adalah salah satu cara non farmakologi yang dapat dipakai untuk menurunkan nyeri pada saat persalinan.Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat nyeri sebelum dan sesudah relaksasi nafas dalam dan untuk menganalisis pengaruh relaksasi dalam terhadap nyeri persalinan.Metode penelitian ini adalah Quasi  eksperimen  dengan desain   Pre  Test  Dan Post  Test Design untuk melihat efektifitas relaksasi teknik nafas dalam untuk nyeri persalinan di Klinik Bidan Praktek Mandiri Kota Medan dan dilaksankan bulan Juni sampai dengan Agustus 2020. Jumlah sampel sebanyak 15 ibu bersalin dengan Teknik  Pengambilan  Sampel  accidental sampling. Instrument yang digunakan adalah  Visual Number Rating Scale (VNRS) dengan analisis data  uji Wilcoxon Signed Rank TestHasil analisis menunjukan 12 responden mengalami penurunan nyeri. Hasil uji Wilcoxon nilai p=value 0,000 jika dibandingkan dengan α=0,05, maka nilai tersebut menunjukkan P value α yaitu 0.002, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I yang terlihat dari hasil post test tingkat nyeri persalinan mengalami penurunan. 
Hubungan antara Lokasi Penusukan Kateter Intravena dengan Kejadian Plebitis Mekanik di Ruang Rawat Inap Cendana RS. USU Medan Nurlela Petra Saragih; Lusiana Lusia Sirait
Journal of Health Science and Physiotherapy Vol 1 No 2 (2019): Journal of Health Science and Physiotherapy
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Hajar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.665 KB) | DOI: 10.35893/jhsp.v1i2.17

Abstract

Terapi Intravena digunakan untuk memperbaiki kondisi pasien dalam mempertahanan cairan tubuh. Salah satu komplikasi terapi intravena adalah plebitis. Plebitis mekanik sering dihubungkan dengan pemasangan atau penempatan kateter intravena. Penempatan kateter pada area fleksi lebih sering menimbulkan kejadian plebitis, oleh karena pada saat ekstremitas digerakkan kateter yang terpasang ikut bergerak dan menyebabkan trauma pada dinding vena sehingga menyebabkan plebitis mekanik. Metode yang digunakan adalah korelasi. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan sampel 61 responden. Alat analisis yang digunakan dengan analisis Chi-Square (X2) dari sistem analisa komputerisasi SPSS 22.00. Data penelitian menunjukkan : Karakteristik responden berjenis kelamin laki-laki (50,8 %) dan sebahagian besar berpendidikan SMA (41 %). Lokasi penusukan kateter intravena terbanyak yaitu vena metakarpal (63,9 %) dan kejadian plebitis sebanyak (11,5 %). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lokasi penusukan kateter intravena dengan kejadian plebitis mekanik terlihat dari p value = 0,035). Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan antara lokasi penusukan kateter intravena dengan kejadian plebitis mekanik. Saran bagi perawat untuk meningkatkan kompetensi dalam melakukan tehnik insersi dan pemilihan lokasi pemasangan kateter intravena untuk mengurangi terjadinya plebitis. Bagi rumah sakit perlu diadakan penyegaran lanjutan tentang prosedur tindakan termasuk pemasangan kateter intravena untuk mencegah terjadinya komplikasi tindakan yang mungkin terjadi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pencegahan plebitis
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN KANKER PAYUDARA STADIUM 3 DI RSU ROYAL PRIMA MEDAN TAHUN 2021 Tri Aprilia Nurjannah; Putra Budiman Baene; Putri Ayu Novita Rizky; Nurlela Petra Saragih
Journal of Health Science and Physiotherapy Vol 3 No 2 (2021): Journal of Health Science and Physiotherapy
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Hajar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35893/jhsp.v3i2.61

Abstract

Kanker payudara adalah suatu perubahan genetik pada sel tunggal dan memerlukan waktu untuk dapat dipalpasi. Pasien penderita kanker payudara dapat mengalami stress akibat penyakit yang diderita dan berdampak kepada terjadinya penurunan kualitas tidur. Stres dapat terjadi bila seseorang dihadapkan dengan peristiwa yang mengancam kesehatan fisik maupun psikologisnya. Kualitas tidur merupakan suatu kepuasan individu terhadap tidur yang ditentukan bagaimana seseorang mempersiapkan pola tidur.Penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan tingkat stress dengankualitas tidur pada pasien kanker payudara stadium 3 di RSU Royal Prima Medan.Penelitianmenggunakn metode desain deskriptif dan cross sectional, dengan sampel sebanyak 16 orang. Metode pengambilan data menggunakan Accidental sampling. Pengambilan data menggungunkan lembar kuesioner. Hasil penelitian Menggunakan uji Wilcoxon memperlihatkan nilai Z = -3,207 maka p value sebanyak 0,001 < 0,05.Kesimpulan dalam penelitian ini adanya hubungan tingkat stress dengan kualitastidur pada pasien kanker payudara stadium 3 di RSU Royal Prima Medan.
HUBUNGAN TINGKAT SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Dewi Sartika Munthe; Nurlela Petra Saragih; Elfrida Nainggolan; Patimah Sari Siregar; Fajar Amanah Ariga; Kristina L Silalahi
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v5i1.2142

Abstract

Transmission of HIV/AIDS occurs through body fluids containing the HIV virus, namely through sexual intercourse, both homosexual and heterosexual, injection needles in narcotics users, blood transfusions, and from HIV-infected mothers to their babies born. The purpose of this study was to determine the relationship between spiritual level and the quality of life of people living with HIV/AIDS (PLWHA) at the Medan Plus Foundation, Medan. The design of this research is quantitative with observational analysis using a cross sectional approach. HIV/AIDS infection has now affected all groups of people, both high-risk groups and the general. The results of the study showed that the number of respondents with a low spiritual level in PLWHA was 16 respondents, all of them with poor quality of life were 15 respondents (68.1%), and 1 respondent had a good quality of life (4.5%). Meanwhile, as many as 6 respondents who have a good spiritual level with a quality of life of PLWHA less than 2 respondents (9.0%), and 4 respondents who have a good quality of life (18.1%). With the results of the Chi-Square analysis obtained p value = 0.015. It can be concluded that there is a significant relationship between spiritual level and quality of life. Spirituality is an important dimension that must be considered in assessing the quality of life because spiritual disturbances will cause severe psychological disorders, including suicidal ideation.
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN DALAM PENCEGAHAN DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RUANG ICU DI MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL TAHUN 2019 NURLELA PETRA SARAGIH
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol 5 No 3 (2020): JURNAL ILMIAH MAKSITEK
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke patients are generally treated with bed rest conditions and this bed rest is an important factor causing pressure sores (pressure sores). Giving olive oil is thought to prevent pressure sores. This research type is quasy experimental research (quasy experimental). The research was conducted at Murni Teguh Hospital Medan. The population in this study were 30 people, while the sample was divided into 2 groups, namely the intervention group 15 people and the control group 15 people. Data were analyzed using t-test. The results showed that there was no difference in the degree of decubitus before (pretest) and after being given olive oil (posttest), the t-count value (-1.146) <t-table (1.761) and the significant value (0.271> 0.05). There was a significant difference in the degree of decubitus at the initial measurement (pretest) and at the final measurement (posttest), the t-count value (28.386)> t-table (1.761) and the significant value (0.000 <0.05). There were differences in the degree of pressure sores in the intervention group (given olive oil) compared with the degree of pressure sores in the control group at Murni Teguh Memorial Hospital Medan, the t-count value (23.827)> t-table (1.701) and the significant value (0.000 <0, 05).
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 PADA LANSIA DI SEI SIKAMBING B MEDAN Nurlela Petra Saragih; Kristina L Silalahi; Karmila br Kaban
JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.546 KB) | DOI: 10.51771/jukeshum.v1i2.133

Abstract

COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan di dunia sejak dinyatakan oleh WHO telah menjadi pandemic sejak 11 Maret 2020. Jumlah penderita Covid – 19 di Indonesia terus semakin meningkat. Secara global menurut data JHU CSSE COVID-19  hingga Juli 2021 bahwa kasus COVID-19 berjumlah 2,46 juta yang dinyatakan sembuh 2.02 juta dan meninggal dunia 64. 631 orang. Lansia merupakan  orang yang rentan terhadap penularan Covid-19.  Pencegahan penularan Covid-19 pada lansia diperlukan penekanan jumlah terpaparnya penderita Covid 19. Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi pencegahan COVID-19 pada lansia. Metode pengabdian masyarakat ini dengan cara sseminar, observasi dan peragaan cuci tangan pakai hand sanitizer, peragaan pakai masker dengan benar, diskusi dan evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan lansia  memahami dan memperagakan edukasi pencegahan Covid-19 dengan tetap melakukan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian, membatasi aktifitas. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan edukasi lansia secara konsisten melakukan  pencegahan Covid-19 dengan tetap melakukan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian, membatasi aktifitas.
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 5 M PADA MASYARAKAT LAPAS WANITA KELAS I A TANJUNG GUSTA MEDAN Sontina Saragih; Catherine Catherine; Nurlela Petra Saragih
JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.758 KB) | DOI: 10.51771/jukeshum.v1i2.151

Abstract

Pencegahan penyebaran novel coronavirus sangat penting dilakukan karena rute penyebaran melalui permukaan sangat cepat. Masyarakat yang terinfeksi SARS-CoV-2 dapat sebagai pembawa dan menjadi pre-asimtomatik dalam penyebaran COVID-19. Sejak WHO mengumumkan bahwa COVID-19 merupakan pandemic secara global di seluruh dunia. Penyebaran COVID-19 yang terjadi di masyarakat  telah menyebar dengan luas dan cepat. Sehingga perlu dilakukan cara untuk mencegah penyebaran COVID-19. Menurut laporan WHO 78-85% terjadi infeksi dengan cluster family sejak dimulainya gelombang pertama COVID-19 di China. Type mayor cluster infeksi family menyebar melalui komunitas, infeksi nosocomial, bersalaman, transportasi, kegiatan keagamaan, kantor, penjara, pusat perbelanjaan, dan perawatan di rumah.  Lima penjara dengan epidemic COVID-19 dilaporkan 511 terkonfirmasi dengan COVID-19 yang terjadi di China. WHO mengeluarkan panduan untuk merespon penyebaran COVID-19 di penjara dan merekomendasikan kepedulian dan petugas kesehatan bergabung untuk mengurangi risiko, mencegah dan mengontrol, pengobatan, dan membagi informasi. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 WHO mengeluarkan pedoman penyebaran dengan melakukan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengindari kerumunan, membatasi aktivitas.  Dari pemaparan diatas perlu dilakukan penyuluhan pencegahan COVID-19 di lapas wanita kelas IA.
Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan Lamanya Hemodialisis pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang Menjalani HD Nurlela Petra Saragih; Theresia Ivana Sianipar; Ruisna Wati Naibaho; Sri Defri Halawa
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 3 (2022): Agustus 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i3.1040

Abstract

Penyakit gagal ginjal kronik adalah kondisi klinis terjadinya kerusakan ginjal secara progresif bersifat irreversible yang penyebabnya timbul dari berbagai macam penyakit. Hemodialisis adalah tindakan dalam pengobatan yang dilakukan kepada pasien gagal ginjal supaya pasien mampu bertahan hidup. Kecemasan adalah suatu keadaan patologi yang ditandai oleh perasaan ketakutan diikuti dan disertai tanda somatik. Penyakit gagal ginjal meningkat 50% setiap tahunnya, prevalensi gagal ginjal pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada wanita. Di Sumatera Utara prevalensi gagal ginjal kronik tahun 2018 telah mencapai 0,33% dari jumlah penduduk sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan lamanya hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RS. Royal Prima. Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hasil analisis hubungan antara lamanya menjalani HD antara tingkat kecemasan dimana menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan derajat hubungan korelasi kuat per pola negatif. Pola negatif menunjukkan bahwa semakin lama pasien menjalani HD maka semakin rendah atau ringan tingkat kecemasan pasien. Hasil uji statistik dengan uji korelasi Pearson didapat nilai p yaitu 0.000 < 0.05 maka dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara lama menjalani HD dengan tingkat kecemasan pasien HD di RS Royal Prima Medan.
The Relationship Of Nurse Caring Behavior With Anxiety Level In Covid 19 Patients In The Tulip And Orchid Isolation Room UPT RSUD Deli Serdang Nurlela Petra saragih; Intan Mutia Rahmi; Rini Elvira Hutabarat; Sontina Saragih
Science Midwifery Vol 10 No 3 (2022): August: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i3.683

Abstract

Coronavirus 19 (COVID-19) has been declared a world pandemic by WHO (WHO, 2020). Anxiety in patients with a confirmed COVID-19 suspicion requires close medical observation and isolation during treatment. Nurses are one of the health professionals who still have to work and continue to serve in the current Covid-19 pandemic situation. Based on this, the researchers were interested in obtaining information about "The relationship between nurse caring behavior and the anxiety level of Covid 19 patients in the Tulip and Anggrek isolation room at the UPT RSUD Deli Serdang."This research uses analytical method, cross sectional. The sample in this study amounted to 59 patients with a diagnosis of Covid 19, which was obtained based on a population average of 146 people every month. The results of the study concluded that there was a significant relationship between nurse caring behavior and anxiety levels in Covid 19 patients in the Tulip and Anggrek isolation room at the UPT Deli Serdang Hospital. Nurses should improve caring behavior, especially in Covid 19 patients who need psychological support such as strengthening health education, and actively directing patients to be open in counseling.