Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan konsep atau pandangan media online dalam memberitakan suatu peristiwa atau kejadian. Terlebih dalam pemberitaan mengenai politik, seperti pemberitaan terkait kontroversi terpilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan bagaimana media online Liputan6.com dan Kompas.com dalam mengemas berita terkait kontroversi terpilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, 2) mengidentifikasikan perbandingan struktur framing dalam pemberitaan kontroversi terpilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina pada media online liputan6.com dan kompas.com dengan menggunakan teori Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, dan 3) mendeskripsikan hasil analisis framing pemberitaan kontroversi terpilihnya Ahok sebagai komisaris utama pada media online liputan6.com dan kompas.com yang direlevansikan dengan pembelajaran teks editorial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis framing dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana media online tersebut membingkai berita yang ditulis dapat menarik perhatian pembaca. Kemudian, pendekatan kualitatif merupakan sebuah pendekatan yang proses pemerolehan datanya bersifat apa adanya. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa, ditemukan adanya perbedaan yang terlihat dari segi kebahasaan. Jika media online Kompas.com menggunakan ragam bahasa kias. Sedangkan, media Liputan6.com lebih menggunakan ragam bahasa lisan atau bahasa sehari-hari.