Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT) Asmara Iriani Tarigan; Sitta Alief Farihati
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 14 No. 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jmst.v14i2.375.2013

Abstract

Universitas Terbuka (UT) sebagai perguruan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh menyusun kurikulum program pendidikannya berbeda dengan perguruan tinggi yang mempunyai sistem belajar tatap muka. Mahasiswa UT diberikan kebebasan dalam memilih dan menentukan mata kuliah untuk diregistrasikan pada satu semester. Dalam kurikulum program studi di UT terlihat bahwa terdapat mata kuliah yang mempunyai hubungan keterkaitan materi antarmata kuliah. Hubungan tersebut digambarkan sebagai hubungan prasyarat antarmata kuliah. Untuk membuat rencana studi, mahasiswa perlu mengetahui hubungan keterkaitan materi antarmata kuliah tersebut sehingga dapat menentukan mata kuliah yang akan diregistrasi pada suatu semester. Artikel ini mengidentifikasi keterkaitan materi antarmata kuliah untuk dipetakan dalam rencana studi. Untuk memetakan mata kuliah berprasyarat tersebut perlu dilakukan optimasi pemetaan mata kuliah. Tujuan pengembangan model optimasi ini adalah untuk memaksimalkan hubungan keterkaitan materi dengan memetakan mata kuliah berprasyarat secara berurutan. Hal ini juga berarti meminimalkan jarak antarsemester urutan mata kuliah berprasyarat. Model optimasi yang dikembangkan berupa Integer Linear Programming. Model tersebut kemudian diimplementasikan pada kurikulum Program Studi Matematika FMIPA UT. Hasil simulasinya berupa rencana studi bagi mahasiswa Program Studi tersebut. Dari analisis hasil simulasi diperoleh rencana studi dengan jumlah maksimal 21 dan 23 SKS per semester merupakan pilihan terbaik bagi mahasiswa. Universitas Terbuka (UT) as an open and distance learning institution has curriculum that different from face to face universities. UTs students can take any course since UT offers all courses in any semester. Some courses are prerequisite for some other courses. Students need to be careful in taking the courses because some courses also have same schedule in examination. Besides, they also need to consider the courses that have prerequisite. This article identifies the relationship between some courses that need to be considered by the students when they register the courses. A map of courses was developed by using Integer Linear Programming. This map was intended to maximize the information of interrelationship between courses in rows. The distance between prerequisite courses was minimized for some semesters. This model was implemented on Mathematics study program at Faculty of Mathematics and Science in UT. The result of simulation was a study planning for Mathematics students in taking courses in every semester. The optimal number of credits semester that need to be registered was 21 or 23 credits.
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Soal-Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan Selly Anastassia Amellia Kharis; Hasoloan Siregar; Elin Herlinawati; Darsih Idayani; Asmara Iriani Tarigan
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 1 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.769 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i1.2211

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran yang berfokus pada Higher Order Thinking Skill (HOTS) merupakah salah satu perubahan pembelajaran di sekolah pada saat ini. Pembelajaran di sekolah diharapkan lebih mendorong tumbuhnya kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan HOTS. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah (1) peningkatan kemampuan guru dengan pengembangan materi dan soal HOTS, (2) peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, (3) peningkatan kualitas pembelajaran khususnya matematika di tingkat sekolah menengah atas. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pelatihan dengan pembekalan teori dan praktik disertai dengan pendampingan dalam penerapan subtansi, metode pembelajaran dan penilaian hasil belajar soal HOTS di kelas. Hasil dan dampak dari kegiatan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan pengetahuan guru mengenai pengembangan dan pembahasan soal-soal HOTS. Peserta PkM sebesar 84,26% menyatakan puas terhadap pemberian penjelasan kegiatan PkM yang dilakukan.
Peningkatan Kompetensi Guru Matematika dan Siswa SMA dengan Pemanfaatan Software GeoGebra Asmara Iriani Tarigan; Darsih Idayani; Selly Anastassia Amellia Kharis; Sumartono; Elin Herlinawati; Hasoloan Siregar
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 1 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.143 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i1.2231

Abstract

Saat ini, teknologi di dunia pendidikan semakin berkembang. Kegiatan pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah mulai dikurangi dan diganti dengan media pembelajaran yang lebih canggih. Namun, sebagian besar guru matematika belum terbiasa menggunakan media yang berkaitan dengan software matematika seperti GeoGebra. Padahal software tersebut dapat membantu dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka melakukan pelatihan software GeoGebra bagi guru dan siswa di SMA Dharma Karya. Kegiatan ini diawali dengan melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara langsung kepada kepala sekolah dan para guru matematika. Kemudian, tim menyusun materi pengenalan software GeoGebra dan penggunaannya. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan menyampaikan materi pengenalan GeoGebra dan penggunaannya.  Selain itu dilakukan pendampingan saat peserta mempraktekkan GeoGebra. Pada akhir kegiatan, tim PkM melakukan evaluasi melalui pengisian form evaluasi secara online dan wawancara. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan software GeoGebra dapat meningkatkan kompetensi para guru dan siswa.