p-Index From 2019 - 2024
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Gema Kesehatan
Maxianus Kopong Raya
Poltekkes Kemenkes Jayapura

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Syzgium cumini L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN Maxianus Kopong Raya; I Rai Ngardita; Ratih Nurani Sumardi
GEMA KESEHATAN Vol. 10 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v10i1.4

Abstract

Kemajuan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu dampak negatifnya ialah munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes melitus (DM). Pengobatan penyakit DM harus dijalani seumur hidup, dengan biaya pengobatan cukup tinggi. Penelitian Ayyanar (2012) pada pengobatan diabetes menyebutkan biji, daun, dan kulit pohon jamblang memiliki khasiat menurunkan kadar glukosa darah Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jamblang terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan Wistar yang diinduksi streptozotocin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jamblang terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan Wistar yang diinduksi streptozotocin. Penelitian ini, merupakan penelitian eksperimen murni dengan pendekatan pre and post randomized controlled group design, menggunakan tikus putih jantan Wistar yang diinduksi STZ dosis 65 mg/kg BB dan NA 230 mg/kg BB, hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu : kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun jamblang selama 21 hari dan dilakukan pengukuran kadar glukosa darah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi, Penelitian Antar Universitas-Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dilakukan dari bulan September – Nopember 2015. Rerata berat badan tikus awal awal dan akhir perlakuan : 179,00±12,93 gram dan 193,20±14,43. Rerata kadar glukosa darah awal dan akhir perlakuan : 250,61± 12,16 dan 139,48±6,17 (ρ=0,000). Uji Kruskall-Wallis menunjukkan perbedaan bermakna perubahan kadar glukosa darah dan uji lanjut Mann-Whitney. Pemberian ekstrak daun jamblang dosis 720 mg/200 g BB menurunkan GDP lebih rendah dibandingkan dosis 180 dan 450 mg/kg BB.
SUBSTITUSI TEPUNG SAGU (Metroxylon sp), BERAS MERAH (Oryza Nivara) DAN KACANG TANAH (Arachis Hypogaea L.) PADA PEMBUATAN FOOD BARS TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK Ewil Jumiaty Gultom; Maxianus Kopong Raya
GEMA KESEHATAN Vol. 11 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v11i1.73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui susbtitusi tepung sagu, beras merah dan kacang tanah dalam pembuatan Food Bars terhadap penilaian organoleptik dari segi aspek warna, aroma, tekstur dan rasa. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 5-10 April 2019. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen. Penilaian menggunakan uji hedonik kepada 30 panelis agak terlatih dan dosen jurusan gizi. Hasil uji hedonik pada Food Bars menunjukan bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk apsek warna adalah F1 sebesar 46.7% yang berada pada kategori sangat suka. Pada aspek aroma, nilai rata-rata tertinggi adalah F1 sebesar 46.7% dengan kategori sangat suka. Hasil uji hedonik pada aspek tekstur, nilai rata-rata tertinggi adalah F2 sebesar 50% yang berada pada kategori agak suka. Pada aspek rasa, nilai rata-rata tertinggi adalah F3 sebesar 56.7% dengan kategori suka. Kata Kunci: Food Bars, Tepung Sagu, Beras Merah, Kacang Tanah, Sifat Organoleptik
ANALISA PENYAKIT KECACINGAN, TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD INPRES SEREH DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Sri Iriyanti; Marlin Paulina Gultom; Maxianus Kopong Raya
GEMA KESEHATAN Vol. 11 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v11i2.80

Abstract

Latar belakang: Anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok yang sering terkena anemia karena pada masa ini anak masih dalam masa pertumbuhan dan mempunyai aktifitas yang tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2007, prevalensi anemia pada anak < 14 tahun di Provinsi Papua sebesar 16,7 %, lebih tinggi dari prevalensi anemia nasional yaitu 14,8 %. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penyakit kecacingan dan tingkat asupan zat gizi dengan kejadian anemia pada anak sekolah dasar di SD Inpres Sereh Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. Metode : Penelitian observasional analitik ini menggunakan rancangan Cross Sectional. Populasi adalah seluruh anak sekolah dasar di SD Inpres Sereh usia 9 – 11 tahun di Distrik Sentani. Sampel sebanyak 64 orang yag dipilih dengan purposive sampling. Variabel bebas yang diteliti meliputi penyakit kecacingan dan asupan gizi (energi, protein, Fe, vitamin C). Variabel terikat yaitu kejadian anemia, yang ditentukan berdasarkan pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin. Data dianalisis dengan uji Chi-Square kemudian dilanjutkan dengan Regresi Logistik. Hasil: Penelitian ini menunjukkan hasil prevalensi anemia anak sekolah dasar di SD Inpres Sereh Distrik Sentani sebesar 51,6 %. Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan adanya hubungan antara asupan gizi; energi (p = 0,001), protein (p = 0,001), Fe (p = 0,004), vitamin C (p = 0,016) dengan kejadian anemia. Ada hubungan juga antara penyakit kecacingan (p = 0,000) dengan kejadian anemia pada anak sekolah dasar di SD Inpres Sereh Distrik Sentani. Kesimpulan : Ada hubungan antara penyakit kecacingan dengan kejadian anemia (p = 0,000), asupan gizi ; energi (p = 0,001), protein (p = 0,001), Fe (p = 0,004), vitamin C (p = 0,016) dengan kejadian anemia pada anak sekolah dasar di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. Kata kunci : Anak sekolah, Anemia, Asupan gizi, Kecacingan ,