Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Syzgium cumini L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN Maxianus Kopong Raya; I Rai Ngardita; Ratih Nurani Sumardi
GEMA KESEHATAN Vol. 10 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v10i1.4

Abstract

Kemajuan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu dampak negatifnya ialah munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes melitus (DM). Pengobatan penyakit DM harus dijalani seumur hidup, dengan biaya pengobatan cukup tinggi. Penelitian Ayyanar (2012) pada pengobatan diabetes menyebutkan biji, daun, dan kulit pohon jamblang memiliki khasiat menurunkan kadar glukosa darah Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jamblang terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan Wistar yang diinduksi streptozotocin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jamblang terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan Wistar yang diinduksi streptozotocin. Penelitian ini, merupakan penelitian eksperimen murni dengan pendekatan pre and post randomized controlled group design, menggunakan tikus putih jantan Wistar yang diinduksi STZ dosis 65 mg/kg BB dan NA 230 mg/kg BB, hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu : kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun jamblang selama 21 hari dan dilakukan pengukuran kadar glukosa darah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi, Penelitian Antar Universitas-Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dilakukan dari bulan September – Nopember 2015. Rerata berat badan tikus awal awal dan akhir perlakuan : 179,00±12,93 gram dan 193,20±14,43. Rerata kadar glukosa darah awal dan akhir perlakuan : 250,61± 12,16 dan 139,48±6,17 (ρ=0,000). Uji Kruskall-Wallis menunjukkan perbedaan bermakna perubahan kadar glukosa darah dan uji lanjut Mann-Whitney. Pemberian ekstrak daun jamblang dosis 720 mg/200 g BB menurunkan GDP lebih rendah dibandingkan dosis 180 dan 450 mg/kg BB.
Pencegahan Stunting dengan Pembentukan Tim Pendamping Ibu Hamil Ratih Nurani Sumardi; Sanya Anda Lusiana; I Rai Ngardita; Flora Niu
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.257-262

Abstract

Stunting (short) is still a public health problem in Indonesia. The prevalence of stunting in Papua is still high (29.0%), and in Jayapura City, it is 22.9%. For the Imbi sub-district, stunting is 37%. Efforts to prevent stunting through specific interventions that reduce stunting by 30% and generally in the health sector focus on the First 1000 Days of Life (HPK). Specific intervention targets are pregnant women, breastfeeding mothers, toddlers, and young women. Assistance for pregnant women is needed so that mothers get nutritional intake according to their needs and prepare mothers for feeding their children (IYCF). This activity aims to form a team to accompany pregnant women who will attend mothers to increase their knowledge and practice of maternal nutrition. The method used is training and mentoring. The targets of this activity are Posyandu cadres as an accompanying team and pregnant women in Imbi Village, North Jayapura District. This activity will be carried out from February to August 2023. Results of community service activities: a team of companions for pregnant women was formed at 2 Posyandu in the work area of Imbi Health Center, Imbi Village, consisting of 5 companions at Posyandu Tampandura and three companions at Posyandu Mahikay. There was an increase in cadres' knowledge by 30 points after the training. Mentoring activities were successfully carried out for four months. From these activities, there was an increase in Hb levels, mothers' motivation to carry out ANC examinations, and an increase in the LILA of pregnant women. Conclusion: assistance to pregnant women can overcome maternal nutritional problems and reduce risk factors for stunting children. Suggestion: It is necessary to continue to guide the accompanying team by Health officers for the sustainability of this program.