Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Lentera Pustaka

Kebutuhan Informasi di Bidang Politik Dewan Perwakilan Cabang Persatuan Tunanetra Indonesia Malang pada Pemilu Serentak 2019 Amalia Nurma Dewi; Dwi Novita Ernaningsih
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 5, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v5i2.26669

Abstract

Pada pemilihan umum 2014 komunitas tunanetra menandatangani petisi untuk abstain karena mereka tidak mendapatkan hak informasi. Tahun 2019 Indonesia mengadakan Pemilu Serentak untuk pertama kalinya. Pemerintah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan aksesbilitas informasi tunanetra dalam pemilu tersebut, tetapi informasi yang diberikan hanya informasi yang menurut pemerintah diperlukan oleh tunanetra. Melihat hal tersebut fokus penelitian ini ada pada analisis kebutuhan informasi  dengan tujuan untuk meningkatkan literasi informasi komunitas Pertuni pada pemilu selanjutnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kebutuhan informasi dilihat dari empat dimensi yaitu function, form, agents dan mechanisms. Pada dimensi function diketahui kebutuhan informasi tentang Pemilu Serentak 2019 muncul karena mereka menyadari peran mereka sebagai warga negara dan sebagai anggota komunitas Pertuni. Pada dimensi function ditemukan ada empat kebutuhan informasi utama yaitu tata cara pemilu, template suara braille, advokasi, dan latar belakang calon legislatif. Dimensi agents berkaitan dengan pihak mana yang berperan sebagai produsen informasi, pencari, dan prosesor. Produsen informasi adalah KPU, pencari informasi adalah Komunitas Pertuni Malang, dan prosesor adalah MCW dan pengurus Pertuni. Dimensi mechanisms berkaitan dengan bagaimana kebutuhan informasi tersebut dipenuhi, yaitu melalui televisi dan melalui komunikasi dengan pengurus pertuni.
Perilaku Informasi Penyandang Disabilitas Tuna Netra di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang Moch. Nanda Indra Lexmana; Amalia Nurma Dewi; Kusubakti Andajani
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 8, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v8i1.42232

Abstract

Tujuan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN) Malang selain sebagai lembaga pendidikan nonformal yang mengajarkan keterampilan (soft skill) bagi tunanetra juga bertujuan untuk membentuk mereka sebagai pembelajar sepanjang hayat. Pada era informasi seperti saat ini, kedua tujuan UPT RSBN tersebut bisa dicapai apabila peserta didik pada UPT RSBN mampu memaksimalkan interaksi dengan informasi melalui perumusan kebutuhan informasi, pencarian informasi, pemrosesan dan penggunaan informasi atau yang biasa disebut dengan perilaku informasi. Melihat pentingnya peran perilaku informasi dalam pencapaian tujuan UPT RSBN Malang maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku informasi pada peserta didik di RSBN Malang dengan menggunakan teori TD Willson (1999). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan observasi. Responden pada penelitian ini adalah siswa atau penyandang disabilitas tuna netra di UPT RSBN Malang. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman yang terdiri dari reduksi, penyajian, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa kebutuhan informasi penyandang disabilitas tuna netra dilatarbelakangi oleh unlearned motives dan economics motives. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyandang disabilitas tuna netra mengubah kebutuhan informasi menjadi pencarian informasi. Keputusan tersebut dipengaruhi mekanisme pengaktifan dan variabel intervensi. Perilaku pencarian informasi pada penyandang disabilitas tuna netra ditemukan hanya pada sampai tahap pencarian aktif. Hasil dari pencarian informasi tersebut diolah dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penyandang disabilitas tuna netra.