Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRANSFORMASI MENGGUNAKAN Agrobacterium tumefaciens PADA TUNAS DAUN Kalanchoe mortagei DAN Kalanchoe daigremontiana 1 DAN 2 Hamami Alfasani Dewanto; Sony Suhandono
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.284 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n2.10679

Abstract

Cocor bebek adalah tumbuhan sukulen yang mampu memproduksi tunas adventif (reproduksi vegetatif) pada tepian daunnya. Kemampuan reproduksi vegetatif ini menghasilkan tanaman yang sama dalam waktu yang singkat, sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai bioreaktor protein rekombinan. Transformasi dilakukan menggunakan Agrobacterium tumefaciens pada tunas daun cocor bebek dari spesies Kalanchoe mortagei dan Kalanchoe daigremontiana. Optimasi dilakukan mencakup: galur A. tumefaciens, kerapatan optis dari kultur A. Tumefaciens, konsentrasi acetosyringone, teknik ko-kultivasi, pH medium dan komposisi medium ko-kultivasi. Hasil optimasi transformasi secara transien menunjukan bahwa perbedaan galur A. tumefaciens, kerapatan optis, konsentrasi acetosyringone menghasilkan ekspresi transien yang relatif sama secara kualitatif. Berdasarkan uji GUS teknik ko-kultivasi dengan infiltrasi vakum dan pH medium 5,5 menghasilkan ekspresi transien lebih baik dibandingkan dengan perendaman dan pH medium 7,0. Medium ko-kultivasi M9 menghasilkan ekspresi transien yang lebih baik dibandingkan dengan medium ½MS0. Tunas daun K. daigremontiana 2 menunjukan ekspresi transien yang lebih baik dibandingkan K. mortagei dan K. daigremontiana 1.
INDUKSI KALUS TRIPLOID DARI ENDOSPERMA KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN PERLAKUAN 2,4-DICHLOROPHENOXYACETIC ACID DAN NAPHTHALENEACETIC ACID Hamami Alfasani Dewanto; Amalia Fauziyah; Teguh Pribadi
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 23, No 1 (2021): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v23i1.10686

Abstract

Penelitian ini bertujuan merakit varietas kentang baru yang memiliki sifat triploid unggul melalui induksi kalus dari biji kentang. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor diterapkan dalam penelitian ini. Zat pengatur tumbuh (ZPT) 2,4-D dengan konsentrasi 0; 1; 2; 3 mg/l dan NAA dengan konsentrasi 0; 0,5; 1; 1,5; 2 mg/l diujicobakan dan diulang sebanyak tiga kali ulangan. Bagian nuselus yang memisahkan endosperma dan embrio dari daging buah dibuang lalu ditanam pada media MS dimana masing-masing media tersusun atas enam eksplan kemudian ditempatkan diruang gelap. Pengamatan variabel waktu kecambah dan waktu induksi kalus diamati setiap hari, sedangkan variabel persentase kecambah, persentase induksi kalus, rambut halus, dormansi, dan eksplan mati diamati dihari 30 penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang dicobakan berhasil menginduksi kalus. Namun, variasi yang dihasilkan dari kombinasi perlakuan yang diuji. Identifikasi level ploidi triploid perlu disertakan dalam pengujian lebih lanjut.
PERTUMBUHAN KULTUR TUNAS AKSILAR KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN PENAMBAHAN SUPER FOSFAT DAN KNO3 PADA MEDIA AB MIX SECARA IN VITRO Hamami Alfasani Dewanto; Desi Saraswati; Oetami Dwi Hadjoeningtijas
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 20, No 2 (2018): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.219 KB) | DOI: 10.30595/agritech.v20i2.3991

Abstract

Murashige&Skoog-based medium Potatoes are one commodity that has the potential to be developed as a resource in the context of food diversification, farmers' income riser, non fossil export commodities and raw materials for processing industry. The objective of this research was to find out the effect of SP-36 fertilizer, KNO3 fertilizer, as well as the interaction between the two fertilizers on the growth of potato nodal culture on AB Mix media in vitro. The results of this study are expected to provide economical potato tissue culture media development. This research used factorial complete randomized design. The treatment were SP-36 concentration: 0 ppm; 50 ppm; 100 ppm; and 200 ppm, in combination with KNO3 concentration: 0 ppm; 100 ppm; 200 ppm; 400 ppm; and 600 ppm, The variables observed included number of leaves, leaf color, length of plantlets, fresh weight of plantlets and percentage of plantlets growth. Based on the results of the analysis of variance (ANOVA) F. Calculate < F. Table with the average success of plantlet growth between 87.5-100%. In addition, there are four types of leaf color produced, namely the color of yellowish green, pale green leaves, green, and dark green. Research showed that the interaction between SP-36 fertilizer and KNO3 fertilizer on AB Mix media had no significant effect on all observed variables.
Respon Pertumbuhan Kultur Tunas Nodus Kentang (Solanum tuberosum) Pada Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Fulvat Hamami Alfasani Dewanto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 24, No 1 (2022): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v24i1.13946

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam humat dan asam fulvat yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan kultur tunas nodus kentang (Solanum tuberosum L.). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor perlakuan yaitu konsentrasi asam fulvat. Konsentrasi asam fulvat terdapat 11 taraf, (50, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, 1000) mg.L-1, Variabel yang diamati adalah panjang eksplan, panjang ruas batang, jumlah daun, penampakan daun, berat basah dan kering eksplan, berat basah dan kering akar dan kandungan klorofil. Perlakuan asam fulvat berpengaruh nyata pada semua variabel kecuali panjang ruas batang dan jumlah daun. Pemberian asam fulvat akan efektif pada konsentrasi rendah dimana konsentrasi 50 mg.L-1 mendapatkan hasil paling baik pada hampir semua variabel. 
Pendidikan Life Skill Melalui Kewirausahaan Pupuk Organik Cair (POC) di Panti Asuhan “Al Maa’uun” PCM, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas Anis Shofiyani; Hadi Pramono; Hamami Alfasani Dewanto
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 5 (2023): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v5i.733

Abstract

Tujuan dalam program ipteks bagi masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan pupuk organik cair dari bahan baku limbah hasil pertanian dan pembukuan sederhana (accounting) usaha POC, sehingga diharapkan progam ini mampu meningkatkan kemampuan kewirausahaan mitra. Metode yang digunakan dalam program iptek bagi masyarakat ini adalah metode penyuluhan, pelatihan, dan demplot pembuatan POC dan pembukuan sederhana pengelolaan wirausaha POC dari limbah hasil pertanian. Berdasarkan hasil orientasi dan observasi awal yang dilakukan, diketahui bahwa permasalahan yang paling mendesak untuk dipecahkan pada umumnya adalah mengenai kondisi dan situasi mitra,dimana masih perlu dikembangkan. kegiatan-kegiatan yang terprogram dan terstruktur yang mengarah pada pemahaman yang lebih baik bagi anak asuh. Kegiatan IbM ini dilakukan dengan cara praktek langsung bagaimana proses pembuatan pupuk organic cair (POC) dan pelatihan akuntansi pembukuan sederhana dalam wirausaha POC. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan dalam upaya menanamkan kesadaran, pengertian dan ketrampilan pengembangan wirausaha POC yang dikelola panti asuhan Al Maa’uun mendapat respon yang cukup baik dari peserta. Hasil evaluasi yang dilakukan setelah pelatihan terhadap 22 peserta (responden) maka dapat diketahui bahwa pemahaman peserta terkait kewirausahaan pupuk organic cair adalah sebagai berikut; sekitar 91 % memahami tujuan kegiatan IbM, 85,5 % memahami teknik pembuatan pupuk organic cair, 68,18 % memahami bahan yang digunakan dalam pembuatan POC, 77,27 % memahami teknik pengemasan produk, 95,45 % memahami manfaat POC bagi tanaman, 87,3 % memahami perhitungan harga pokok pembuatan POC berbahan baku limbah pertanian, 72,72 % peserta memahami perhitungan harga jual yang menguntungkan dari POC, 68,18 % peserta memahami proses akuntansi dalam perhitungan laba rugi pembuatan POC, 68, 17 % peserta memahami teknik pemasaran produk POC dan 41,9 % peserta memahami pangsa pasar untuk produk POC. Berdasar hasil evaluasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peserta sudah mulai mengetahui dan memahami materi yang telah kami berikan.