Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Risiko dan Peluang Industri Makanan Rumah Tangga dengan Sistem On-Line dalam Masa Pandemi Covid-19 di DIY Rachmawati Widyaningrum; Khairunisa Ramadhani; Hesti Khofifah; Shaumi Natalia Putri
Journal of Food and Culinary Vol. 4 No. 1 [Juni 2021]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v4i1.4123

Abstract

Dalam masa pandemi Covid-19, sistem pemesanan dan pengantaran online pada industri makanan rumah tangga merupakan sebuah alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan konsumen tanpa harus keluar rumah sekaligus sebagai penggerak ekonomi nasional. Namun demikian, isu keamanan pangan, risiko transmisi virus, dan kehalalan makanan masih menjadi tantangan dalam menjalankan bisnis tersebut dengan banyaknya produk industri makanan rumah tangga yang belum beregistrasi dan bersertifikasi halal. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang bagaimana persepsi stakeholder industri makanan rumah tangga dengan sistem online di masa pandemi Covid-19 terkait: 1) Risiko kesehatan dan kehalalan produk 2) Peluang ekonomi bisnis makanan online 3) Praktik pengelolaan bisnis makanan untuk meminimalisasi risiko dan memaksimalkan peluang penjualan makanan secara online. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang dilaksanakan melalui wawancara online pada bulan Januari-Februari di DIY. Responden adalah produsen makanan di DIY, menyelenggarakan produksi makanan komersial skala rumah tangga selama pandemi, melaksanakan sistem penjualan makanan secara online, dan tidak memiliki toko offline. Pengumpulan data dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode triangulasi dilakukan dengan melakukan wawancara kepada ahli keamanan dan kehalalan pangan dan konsumen industri makanan rumahan dengan total jumlah responden 8 orang. Industri makanan skala rumah tangga dalam masa pandemi Covid-19 memberikan dampak positif pada penguatan ekonomi rumah tangga dan peluang usaha. Risiko keamanan dan kehalalan pangan muncul dari minimnya pengetahuan produsen tentang keamanan dan kehalalan pangan, keterbatasan sumber daya, serta produk yang dihasilkan belum tersertifikasi. Risiko tersebut dapat diminimalkan dengan kolaborasi antara produsen, konsumen dan pemerintah untuk mewujudkan pangan yang aman dan halal.
Literature Review: K-Beauty Effect on Health Behavior and Korean Cosmetics Purchasing in Indonesia Rachmawati Widyaningrum; Khairunisa Ramadhani; Budi Lestari
Disease Prevention and Public Health Journal Vol. 17 No. 1 (2023): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v17i1.7218

Abstract

Background: The K-wave popularity led to increased Korean fans in Indonesia, including other sectors of Korean products. Further, the styles of the stars, look, and culture became Indonesian people's references in fashion, ideal body shape, and food consumption patterns. However, a concern was also raised about the halal status of Korean beauty products and Indonesian health behavior to meet the ideal body shape of Korean celebrities. This study aims to understand the general perspective of the K-beauty popularity effect on Indonesian people's health behavior and cosmetics purchasing intention, including its halal issues. Method: This study was conducted by reviewing relevant research articles between 2012 to 2022 on the topic through a google scholar search engine. In total, 14 articles that meet the inclusion criteria were reviewed. Results: This study found that some adolescents that worshiped Korean idols had a negative body image and did a strict diet, heavy exercise, took weight loss pills, or did plastic surgery to meet their body goals. Further, South Korean dramas significantly affect the brand image of Korean cosmetics and further increase its purchasing intention. People's knowledge of halal cosmetics, religion, and the halal label will affect their purchasing level and preference for halal cosmetics. Conclusions: This study concludes that the emerging K-beauty trend should be balanced with the knowledge about a healthy way to gain beauty and the understanding of halal cosmetics. The stakeholder should enhance the intervention to improve youngsters' knowledge and attitude toward halal cosmetics and a healthy diet.
KEGIATAN EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PERAN AHLI GIZI DALAM DUKUNGAN MENYUSUI Rachmawati Widyaningrum; Khairunisa Ramadhani; Nurul Jamilah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 8 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i8.2986-2994

Abstract

Pemberian ASI Eksklusif kepada bayi merupakan cara terbaik yang dilakukan Ibu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi pada masa awal kehidupan. Ibu merupakan tokoh utama dalam pemberian ASI Eksklusif, namun dalam prosesnya Ibu juga membutuhkan bantuan berupa dukungan dari berbagai kalangan seperti keluarga dan tenaga kesehatan, diantaranya ahli gizi. Karenanya, paparan pengetahuan tentang menyusui bagi ahli gizi dan calon ahli gizi sangat penting sebagai dasar pelaksanaan peran ahli gizi dalam mendukung menyusui. Kegiatan edukasi ini dilakukan dalam bentuk seminar secara online dengan pengukuran peningkatan pengetahuan melalui pre-post test. Jumlah peserta yang melengkapi pre- dan post-test adalah 158 orang dari total 228 peserta seminar. Berdasarkan uji Wilcoxon, diketahui adanya peningkatan hasil evaluasi yang signifikan (p<0.05) pada topik 10 LMKM & kontak plus, Isu Global Menyusui, dan skor total ketiga topik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi tentang menyusui dan peran ahli gizi dalam mendukung menyusui dapat meningkatkan pengetahuan peserta. Intervensi berkelanjutan dengan meningkatkan peran stakeholder diharapkan dapat menguatkan kapasitas ahli gizi dalam mendukung menyusui.