Ana Komari
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kadiri

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Integrasi Cost Plus Pricing, SWOT dan QSPM dalam Pemanfaatan Sampah Plastik Ana Komari
JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Vol 5, No 1 (2021): October
Publisher : Industrial Engineering, Engineering of Faculty, Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatiunik.v5i1.1975

Abstract

Unepped waste control will have an impact on the environment, especially plastic waste. One way of managing with ecobrix techniques to make seat products. Thus, it can provide a selling point. More than that, marketing the product requires the right strategy. This study aims to find out the selling price of ecobriks-based seat products and marketing models using SWOT – QSPM integration. The research method made observations on 60 ml plastic bottle waste and snack wrap to be designed. Chair design modeling using SkecthUp 2014 software. Processing into ecobrix with adequate equipment and the main material is a 600 ml plastic bottle and snack wrap. Grouping cost types, calculating selling prices and choosing strategies based on the highest to lowest attractiveness values. The results of this study, stated that the seat model has a selling price of Rp. 131.250,- per seat unit made of ecobrix. The marketing model is sorted with the greatest attractiveness value, firstly that adequate equipment will facilitate the management process worth 10.43; secondly, competent human resources do not become a barrier in waste management even though the population increases benrilai 6.76; the third is the garbage sorting activity involving garbage collectors to make it easier for craftsmen to make ecobrix chairs worth 4.47 Pengendalian sampah yang tidak dapat teratasi akan menimbulkan dampak bagi lingkungan, terutama sampah plastik. Salah satu cara mengelola dengan teknik ekobriks untuk dibuat produk kursi. Dengan demikian, dapat memberikan nilai jual. Lebih dari itu, pemasaran produk tersebut memerlukan strategi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga jual dari produk kursi berbahan dasar ekobriks dan model pemasaran menggunakan integrasi SWOT – QSPM. Metode penelitian melakukan observasi terhadap sampah botol plastik 60 ml dan bungkus snack untuk dirancang. Pemodelan rancangan kursi menggunakan software SkecthUp 2014. Pengolahan menjadi ekobriks dengan peralatan yang memadai dan bahan utama adalah botol plastik 600 ml dan bungkus snack. Melakukan pengelompokkan jenis biaya, menghitung harga jual dan memilih strategi berdasarkan nilai daya tarik tertinggi sampai terendah. Hasil penelitian ini, menyatakan model kursi memiliki harga jual sebesar Rp. 131.250,- per unit kursi berbahan ekobriks. Model pemasaran diurutkan dengan nilai daya tarik terbesar, pertama yaitu peralatan memadai akan mempermudah proses pengelolaan bernilai 10,43 ; kedua yaitu sumber manusia kompeten tidak menjadi penghalang dalam pengelolaan sampah meskipun jumlah melibatkan pengepul sampah untuk mempermudah pengrajin dalam penduduk meningkat benrilai 6,76 ; ketiga yaitu kegiatan sortir sampah membuat kursi ekobriks bernilai 4,47
Analisa Proses Bisnis Satuan Layanan dan Administrasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Menggunakan Metode Business Process Improvement (BPI) Nanang Ismail; Ana Komari; Sri Rahayuningsih
JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Vol 2, No 1 (2018): October
Publisher : Industrial Engineering, Engineering of Faculty, Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.65 KB) | DOI: 10.30737/jatiunik.v2i1.372

Abstract

Bank Indonesia Representative Office Kediri is implementing Bank Indonesia policy, one of its tasks is to maintain the reliability of the payment system to support regional and national economic development. An inclusive and sustainable long-term, of course, in carrying out this mission is supported by a team known as internal management. This research uses a business process improvement method (BPI). The actual business process gap is identified with a Circular issued by Bank Indonesia. The results of the gap analysis will be input for activity analysis where each activity is grouped into RVA, BVA and NVA. Elimination of NVA activities is done, streamlining BVA activities and minimizing RVA activities. At the data collection stage, 6 actual business processes are obtained for payments to third parties and data provision, while for fuel management 2 actual business processes are obtained. The results of the activity analysis showed that there were 10 RVA activities, and 8 BVA activities and 0 NVA activities. From the research results obtained that the business processes that have been streamlined have increased efficiency for payments to third parties and the provision of data for stakeholders by 36.67%, while for fuel management by 7.5%. Business process improvements used in this study include upgrading. Proposed business processes are input in the preparation of SOPs. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri adalah menjalankan kebijakan Bank Indonesia salah satu tugasnya menjaga kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan, tentunya dalam menjalankan misi tersebut didalamnyadidukung oleh suatu tim yang dikenal management intern atau tim supporting, tentunya dalam tim tersebut terdapat beberapa permasalahan, diantaranya waktu penyelesaian pembayaran dan penyediaan data serta penyampaian data pengelolaan bahan bakar yang terlalu lama terkadang tidak sesuai dengan waktu standart yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode perbaikan proses bisnis atau Business Process Improvement (BPI). Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengidentifikasi gap proses bisnis aktual dengan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Hasil analisis gap akan menjadi masukan untuk analisis aktivitas dimana setiap aktivitas dikelompokkan menjadi RVA, BVA dan NVA. Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengeliminasi aktivitas NVA, menstreamlining aktivitas BVA dan melakukan meminimasipada aktivitas RVA.Pada tahap pengumpulan data diperoleh 6 proses bisnis aktual untuk pembayaran kepada pihak ketiga dan penyediaan data, sedangkan untuk pengelolaan bahan bakar diperoleh 2 proses bisnis aktual. Hasil analisa aktivitas menunjukkan terdapat 10 aktivitas RVA, dan 8 aktivitas BVA dan 0 aktivitas NVA. Dari hasil penelitian didapatkan proses bisnis usulan yang telah dilakukan streamlining terdapat peningkatan efisiensi untuk pembayaran kepada pihak ketiga dan penyediaan data untuk stakeholder sebesar 36,67%, sedangkan untuk pengelolaan bahan bakar minyak sebesar 7.5%.Tools perbaikan proses bisnis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain upgrading.Proses bisnis usulan menjadi masukan dalam penyusunan SOP. 
Sistem Efisiensi Biaya Produksi Kasur Busa Royal Exclusive Dengan Pendekatan Manajemen Produksi Ferryl Widhi Suradmojo; Ana Komari; Lolyka Dewi Indrasari
JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Vol 5, No 1 (2021): October
Publisher : Industrial Engineering, Engineering of Faculty, Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatiunik.v5i1.1972

Abstract

The level of effectiveness and efficiency of production is required to have high value and accuracy of proper demand forecasting. The plant must operate effectively and be able to meet the targeted level of production needs. Mattress is one of the household products used for rest needs. PT. Bestari Mulia is difficult in making Total Cost efficiency in storing one of kasur's raw materials. This research aims to improvethe accuracy of the correct forecast errors and the assessment of the costefficiency system of royal exclusive foam mattress production using the concept of Total Cost POQ concept. This study uses raw material data, ordering, component prices, finished product prices and lead time. The research method begins with the selection of the smallest natural error value and the comparison of the Total Cost value of storage. The result of this study is the selection of the accuracy of the correct forecasting error using the Forecasting Simple Average method with the smallest error worth 398,871,185,883,880 and the assessment of the cost efficiency system of producing a royal exclusive foam mattress using the concept of Total Cost production management POQ concept more efficiently than the Total Cost of the Company's concept.   Total Cost of POQ concept is Rp. 3,552,964,073,547, while the Total Cost of the Company's concept amounted to 3,559,493,448,547. Thus, using the Total Cost of POQ concept can reduce inventory costs by Rp. 6,529,375,000.  Tingkat efektifitas dan efisiensi berproduksi dituntut memiliki nilai yang tinggi dan akurasi peramalan permintaan yang tepat. Pabrik harus beroperasi secara efektif dan dapat memenuhi tingkat kebutuhan produksi yang ditargetkan. Kasur adalah salah satu produk rumah tangga yang digunakan untuk kebutuhan istirahat. PT. Bestari Mulia sulit dalam melakukan efisiensi biaya total dalam penyimpanan salah satu bahan baku Kasur. Penelitian ini bertujuan untuk memilih akurasi kesalahan ramalan yang tepat dan penilaian sistem efisiensi biaya produksi kasur busa royal exclusive menggunakan konsep Total Cost konsep POQ. Penelitian ini menggunakan data bahan baku, pemesanan, harga komponen, harga produk jadi dan lead time. Metode penelitian diawali dengan pemilihan nilai kesalahan peralaman terkecil dan perbandingan nilai biaya total penyimpanan. Hasil penelitian ini yaitu Pemilihan akurasi kesalahan ramalan yang tepat menggunakan metode  Forecasting Simple Average dengan kesalahan paling kecil bernilai sebesar 398.871.185.883.880 dan penilaian sistem efisiensi biaya produksi kasur busa royal exclusive menggunkaan konsep Total Cost konsep POQ Manajemen Produksi lebih efisien dari pada pada Total Cost konsep Perusahaan. Total Cost konsep POQsebesar Rp. 3.559.493.448.547. Dengan demikian, menggunakan Total Cost konsep POQ dapat mengefisiensikan biaya inventory sebesar Rp. 6.529.375.000.
Perancangan Produk Kep Potong Rambut Dengan Mempertimbangkan Voice Of Customer Menggunakan Metode Quality Function Deployment Irfan Sulistiawan; Heribertus Budi Santoso; Ana Komari
JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Vol 2, No 1 (2018): October
Publisher : Industrial Engineering, Engineering of Faculty, Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.629 KB) | DOI: 10.30737/jatiunik.v2i1.386

Abstract

In improving service to consumers by conducting research to find out Voice of Customer as a basis for further development planning using the Quality Function Deployment method. The development carried out is a haircut that has a function in accordance with customer expectations on the barbershop. The purpose of this study was to determine customer needs for hair cut kep products and priorities for the design and development of kep products that will be carried out. In this study a sample of 24 people was used, which carried out the interview method and the filling of closed questionnaires to find out what needs were met as a step for product development. From the results of data processing, the highest priority with a value of 23% in the technical response is the addition of functions to the haircut to increase comfort for the user and with the highest relative weight of 13% with the density attribute on the neck as one of the highest expectations of the user. Dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan melakukan penelitian untuk mengetahui Voice Of Customer sebagai dasar untuk perencanaan pengembangan yang lebih lanjut menggunakan metode Quality Function Deployment. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan pelanggan terhadap produk kep potong rambut serta prioritas perancangan dan pengembangan produk kep yang akan dilakukan. Dari hasil pengolahan data didapat prioritas terbesar dengan nilai 23% pada technical respon yaitu penambahan fungsi pada kep potong rambut untuk menambah kenyamanan bagi pengguna dan dengan relative weight tertinggi 13% dengan atribut kerapatan pada bagian leher sebagai salah satu harapan tertinggi dari pengguna.
EFISIENSI BIAYA TRANSPORTASI PADA JASA DISTRIBUSI AIR MINUM Heribertus Budi Santoso; Lolyka Dewi Indrasari; Ana Komari; Afiff Yudha Tripariyanto
BAROMETER Vol 7 No 1 (2022): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/barometer.v7i1.5267

Abstract

Kegiatan distribusi air minum (gallon) setiap waktu dibutuhkan. Perusahaan X sebagai penyuplai memiliki sopir yang setiap harinya melakukan distribusi. Pendistribusian menghabiskan biaya transportasi yang selalu melebihi batas realisasi. Kendala perusahaan harus segera diberikan solusi, guna mengurangi biaya – biaya yang seharusnya tidak perlu dianggarkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui biaya optimal dalam bentuk minimum biaya menggunakan metode North West Corner. Tahap awal yaitu mendata jumlah sopir, jumlah pasokan tiap tujuan dan jumlah biaya yang digunakan. Metode yang digunakan adalah North West Corner dengan menilai solusi awal. Hasil penelitian ini menyatakan biaya minimum terdiri dari biaya sopir 1 menuju Blitar Ponggok sejumlah Rp7.200.000.000, menuju Tulungagung Selatan sejumlah Rp3.300.000.000 dan menuju Blitar Perbatasan Malang sejumlah Rp4.830.000.000. Sedangkan sopir 2 menuju Tulungagung Selatan sejumlah Rp7.590.000.000, menuju Trenggalek sejumlah Rp9.450.000.000 dan menuju Malang Balekambang sejumlah Rp900.000.000. Sedangkan sopir 3 menuju Nganjuk sejumlah Rp9.990.000, dan menuju Malang balekambang sejumlah Rp5.250.000.000. Dari ketiga sopir, biaya optimum sebesar Rp48.510.000.000. Saran untuk penelitian mendatang yakni mengoptimasi biaya dapat diminimkan lagi dengan syarat menguji dengan Stepping Stone Method.
Pengaruh Karakteristik Wirausahawan Design Grafis Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha Afiff Yudha Tripariyanto; Ana Komari; Heribertus Budi Santoso
JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Vol 3, No 1 (2019): October
Publisher : Industrial Engineering, Engineering of Faculty, Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.125 KB) | DOI: 10.30737/jatiunik.v3i1.802

Abstract

The rapid development of graphic design raises many people who want to become graphic design entrepreneurs. In this study aims to determine the effect of the characteristics of graphic design entrepreneurs on the level of business success. Used 8 independent variables, namely hard work, cooperation, appearance, confidence, good at making decisions, want to increase knowledge, ambition to move forward and good at communicating to the level of business success. The sample used was of the saturated sample because the respondents were less than 100 people, as many as 40 respondents. The method used is multiple linear regressions. The results of the study are in the partial test, the independent variable that is not able to influence the level of success of graphic design business is a good performance variable, confident of pioneered business, want to increase knowledge, ambition to move forward, while in the simultaneous test the characteristics of entrepreneurial design are not influence the success of the business. In the multiple linear regression test models are obtained namely: Y = 4,140 + 0,957X1 + 0,904X2-0,149X3-0,071X4 + 0.029X5 + -1,070X6-0,914X7 + 0,257X8 Perkembangan desain grafis yang pesat menimbulkan banyak orang yang ingin menjadi pengusaha desain grafis.Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik wirausahawan desain grafis terhadap tingkat keberhasilan usaha. Digunakan 8 variabel bebas yaitu kerja keras, kerja sama, penampilan, yakin, pandai membuat keputusan, mau menambah pengetahuan, ambisi untuk maju dan pandai berkomunikasi terhadap tingkat keberhasilan usaha. Sampel yang digunakan berjenis sampel jenuh karena responden kurang dari 100 orang, yaitu sebanyak 40 responden. Metode yang digunakan adalah regres linier berganda. Hasil dari penelitian yaitu pada uji T, variabel bebas yang tidak mampu memberikan pengaruh terhadap tingkat keberhasilan usaha desain grafis adalah variabel penampilan yang baik, yakin akan usaha yang dirintis, mau menambah pengetahuan, ambisi untuk maju, sedangkan pada uji F wirausaha desain grafis tidak memberikan pengaruh terhadap keberhasilan usaha. Pada uji regreli linier berganda didapatkan model yaitu : Y=4,140+0,957X1+0,904X2-0,149X3-0,071X4+0,029X5+-1,070X6-0,914X7+0,257X8..