M. Alifudin Ikhsan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Al-Quran Dan Deradikalisasi Paham Keagamaan Di Perguruan Tinggi: Pengarusutamaan Islam Wasathiyah M. Alifudin Ikhsan
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist Vol 2 No 2 (2019): Juni
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.278 KB) | DOI: 10.35132/albayan.v2i2.71

Abstract

Penelitian ini menghadirkan wacana baru dalam kehidupan beragama di perguruan tinggi. Ekstrimisme dan radikalisme menjadi ancaman terbesar dalam iklim akademik. Tulisan ini mencoba memberikan argumen berbeda terhadap pandangan Al-Quran terhadap radikalisme dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran isu radikal di pendidikan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yakni sebuah formula dan model pengarusutamaan Islam Wasathiyah sebagai upaya untuk deradikalisasi wacana dan aksi keagamaan di kampus.
Persepsi Santri terhadap Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Yusuf Hanafi; Muhammad Rizal Ramadhan; Muhammad Saefi; Tsania Nur Diyana; M. Alifudin Ikhsan
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2022): April
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i3.1205

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan awal bagi santri remaja tentang pemulasaraan jenazah, termasuk untuk kasus jenazah COVID-19. Untuk memenuhi tujuan ini, dilakukan dua sesi pelatihan yakni pemulasaraan untuk jenazah normal dan kondisi darurat. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah santri jenjang SMP Darul Faqih Indonesia sebanyak 87 orang yang terdiri dari 36 perempuan dan 51 laki-laki. Sebagai evaluasi, dilakukan survei menggunakan kuesioner tentang sikap terhadap pelatihan pemulasaraan jenazah. Hasilnya menunjukkan sikap yang positif terhadap pemulasaraan jenazah. Variabel seperti gender, pengalaman kehilangan orang tua atau keluarga, dan pengalaman pelatihan yang sama sebelumnya tidak mempengaruhi hasil. Secara garis besar, pelatihan pemulasaraan jenazah meningkatkan kesadaran akan datangnya kematian membentuk pribadi yang lebih bagi santri. Temuan ini berpendapat mendukung dimasukkannya pelatihan pemulasaraan jenazah dalam kurikulum pesantren.