Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperiment menggunakan desain penelitian nonequivalent control group design dan rancangan faktorial 2×2 bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar melalui pembelajaran multi-representasi dan yang diajar secara konvensional baik kelompok yang memiliki locus of control tinggi atau locus of control rendah, dan ada tidaknya interaksi antara pembelajaran (multi-representasi dan konvensional) dengan locus of control dalam pencapaian pemahaman konsep fisika. Populasi dalam penulisan ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Galesong Utara Kabupaten Takalar, terdiri atas enam kelas dengan jumlah keseluruhan peserta didik 252 orang, dengan sampel kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol, jumlah sampel masing-masing terdiri dari 40 orang. Hasil penelitian menunjukkan. (i) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika yang signifikan antara yang diajar melalui pembelajaran multi-representasi dan yang diajar secara konvensional. (ii) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara yang diajar dengan pembelajaran multi-representasi dan yang diajar secara konvensional kelompok yang memiliki locus of control tinggi. (iii) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara yang diajar dengan pembelajaran multi-representasi dan yang diajar secara konvensional kelompok yang memiliki locus of control rendah. (iv) Tidak terjadi interaksi antara pembelajaran (multi-representasi dan konvensional) dengan locus of control dalam pencapaian pemahaman konsep fisika.Kata kunci: Pembelajaran Multi-representasi; Pembelajaran Konvensional; Locus of Control; Pemahaman Konsep Fisika.