Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SHEL SILVERSTEIN: PENGALAMAN PENERJEMAHAN PUISI Arip Senjaya
Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Membaca (Bahasa dan Sastra Indonesia)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.558 KB) | DOI: 10.30870/jmbsi.v2i2.2714

Abstract

Melalui esai ini saya akan berbagi pengalaman tentang menerjemahkan puisi dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Pengalaman penerjemahan kali ini mengisahkan (1) pengalaman memahami bahasa Inggris dalam konteks puisi asli dan terjemahannya, (2) penggunaan kata dan atau idiom sepadan dalam bahasa Indonesia yang adu-tawar karena ruang budaya bahasa sasaran yang berubah dan harus diputuskan oleh “pengalawan sastrawi” penerjemah sebagai yang—secara subjektif—tahu apresiator bahasa sumber, (3) mengisahkan tentang kreativitas penulisan puisi di Indonesia dan dunia yang bersinggungan sehingga penerjemah dapat membangun rasa percaya diri jika dalam bahasa sasaran terdapat kecenderungan kreativitas yang sama: bahwa penyair dari berbagai belahan dunia sesungguhnya adalah dalam satu bahasa estetik yang sama.
Tokoh-Tokoh Dalam Penjara Bahasa Endin Saparudin; Arip Senjaya; Alfi Bahaviani
Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa) Vol. 2 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jika.v2i1.4879

Abstract

Problem: In an interview in 2004, female writer Linda Christanty admitted that she had used politics as the initial foundation of her writing career. Furthermore, for Christanty, writing both literature and journalism is not only a celebration of pleasure, but also her choice and opportunity to take action. Unfortunately, in Christanty’s three published anthologies of short stories, namely Kuda Terbang Maria Pinto (2004), Rahasia Selma (2010), and Seekor Anjing Mati di Bala Murghab (2012), the politics turns out to be neither a dominant nor an explicit theme. Christanty appears to “merely” hands out the theme of politics as a story filler which is barely alluded while putting more emphasis on inter-relationships among human beings (the characters within her short stories). In fact, the majority of Christanty’s short stories’ protagonists often seem to try to take a form of identity that is acceptable to their social surroundings. Purpose: this writing will attempt to examine the desires of the three anthologies’ protagonists while also proving that these characters have experienced symbolic violence as they have been linguistically repressed. Methodology: Hence, using Lacanian Psychoanalysis, this writing will attempt to examine the desires of the three anthologies’ protagonists while also proving that these characters have experienced symbolic violence as they have been linguistically repressed. Consequently, the protagonists of Christanty’s short stories always find themselves in a constant tension between the Symbolic and the Real. Results/Finding: Furthermore, this evidences that these protagonists are perpetually trapped in linguistic confinement, which ends up in forming chains of significations to the Imaginary. These characters have been eternally cursed to desire slippery linguistic signifiers as they have been anchored by Name-of-the-Father (Nom du Pere) through the socio-cultural order that influences the characters themselves. Paper Type: Literature studies Keywords: short stories, Linda Christanty, Lacanian Psychoanalysis, Linguistic Confinement
NILAI RELIGIOSITAS PADA NOVEL KAMBING DAN HUJAN KARYA MAHFUD IKHWAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Hari Muhamad Rizki; Arip Senjaya; Ahmad Supena
Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Membaca (Bahasa dan Sastra Indonesia)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jmbsi.v8i1.19841

Abstract

Nilai religius merupakan nilai yang membahas konsep kehidupan atau keagamaan perihal aturan yang mengatur manusia dengan Tuhannya. Pertanyaan penelitian ini, yakni (1) Bagaimana bentuk nilai religius pada novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan? (2) Bagaimana relevansi nilai religius terhadap bahan ajar Sastra di SMA?. Tujuan penelitian ini, yakni (1) Untuk mendeskripsikan bentuk nilai religius hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam dalam novel Kambing dan Hujan Karya Mahfud Ikhwan (2) Untuk mendeksripsikan relevansi bentuk nilai religius terhadap bahan ajar di SMA. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif analitik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, baca, dan catat. Sumber data pada penelitian ini, yakni novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Hasil analisis data pada penelitian ini memiliki relevansinya terhadap pembelajaran sastra di kelas XI SMA yang dapat dijadikan referensi bahan ajar di kelas.