Hestina Hestina
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA KEROKAN KUKU KAKI PETANI DI DESA RIKIT BUR KECAMATAN BUKIT TUSAM KABUPATEN ACEH TENGGARA Mahyudi Mahyudi; Hestina Hestina
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 1 No 2 (2016): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.816 KB)

Abstract

Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. Dapat dibedakan tiga bentuk klinis Tinea unguium yaitu : Bentuk subungual distalis, Leukonikia trikofita, dan Bentuk subungual proksimalis. Kuli pasir ada yang mengalami kelainan Tinea unguium dimana kurangnya pengetahuan akan faktor penyebab dan personal hygiene (kebersihan diri). Telah Dilakukan Penelitian Jamur Penyebab Tinea Unguium Pada Kerokan Kuku Kaki Petani Di Desa Rikit Bur Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara yang diperiksa dengan metode pembiakan atau kultur untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan jamur dan jamur penyebab Tinea unguium, di antara 10 sampel yang diperiksa sampel 3 dan sampel 4 positif maka dilakukan pemeriksaan menggunakan pemeriksaan secara direct smear menggunakan LPCB. Pada sampel 3 ditemukan jamur golongan dermatofita genus Trichophyton mentagrophytes, dan pada sampel 4 juga ditemukan Trichophyton mentagrophytes pada sampel 4 juga di temukan jamur lain yaitu Aspergillus niger. Pekerja yang selalu kontak dengan air dapat mengalami kelainan pada kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur. Dengan adanya penelitian ini diharapkan tenaga kerja kuli pasir dapat melakukan sikap dan tindakan pencegahan dini terhadap jamur penyebab Tinea unguium
PEMERIKSAAN KISTA PROTOZOA USUS KELAS MASTIGPHORA PADA TINJA ANAK USIA 6-7 TAHUN SD N. 10 PANTANSILE KECAMATAN KUTEPANANG KABUPATEN ACEH TENGAH Debie Rizqoh; Hestina Hestina
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.259 KB)

Abstract

Protozoa kelas Mastigophora spesies Giardia lamblia dapat menyebabkan radang usus. Parasit ini dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bentuk kista dalam tinja, dan ditularkan melelui makanan yang dihingapi Musca domestika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada ditemukan parasit Protozoa kelas Mastigophora spesies Giardia lamblia dalam bentuk kista pada tinja anak usia 6-7 tahun di Desa Pantansile Kecamatan Kutepanang tahun 2016. Penelitian ini dilakukan pada tangal 29,08-02,09 di laboratorium Kimia Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Pemeriksaan mengunakan lugol kista metode direct smear. Populasi dalam penelitiaan ini adalah seluruh tinja anak usia 6-7 tahun di Desa Pantansile Kecamatan Kutepanang Kabupaten Aceh Tengah dengan sampel sebanyak 50orang. Jenis penelitiaan ini bersipat Deskriktif Crossectional. Dari hasil penelitian secara mikroskopis 2 sampel 4% yang terinfeksi kista Giardia lamblia dan 2 sampel (4%) yang terinfeksi parasit lain yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides.
PENENTUAN SENYAWA KOMPLEK CO (II), CU (II), FE (II), NI (II), DAN ZN (II) DENGAN ANION KARBOKSILAT MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI INFRA MERAH Maniur Arianto Siahaan; Hestina Hestina
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 2 (2018): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92 KB)

Abstract

Komplek (RCOO)2M (R=CH3, C9H19, C15H31 ; M=Fe, Co, Ni, Cu dan Zn telah dibuat dari RCOONa dengan MCI2 atau MSO4. Kelima belas komples tersebut dikarakterisasi dengan spektroskopi FT-IR. Pada kompleks etanoat diperoleh vco mulai dari 1789-1709 cm-1, Va COO- dari 1585-1558 cm-1 dan Vs COO- 1468-1407 cm-1, kompleks dekanoat juga telah diperoleh pita serapan VCO mulai dari 1732-171 cm-1, Va COO- dari 1594-1538 cm-1 dan Vs COO- 1467-1413. Ion dekanoat dan ion heksadekanoat keduanya terkoodinasi secara monodentat hanya pada tiga logam yaitu Fe(II), Ni(II) dan Cu(II), sedangkan terhadap logam Co(II) dan Zn(II), ion – ion dekanoat dan heksadekanoat terkoordinasi secara bidentat
PEMERIKSAAN KOLESTROL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS USIA 30-50 TAHUN DI RSUD GAYO LUES ACEH Dicky Y. W; Hestina Hestina
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 4 No 1 (2019): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.585 KB)

Abstract

Kolestrol merupakan komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolestrol sebenarnya berguna sebagai sumber energi, membentuk dinding sel-sel dalam tubuh dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Diabetes melitus adalah suatu sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik secra absolute maupun relative. Metabolism terganggu karena protein yang dipecah dalam proses glukogenesis berlebihan. Kolestrol dapat meningkat pada penderita Diabetes Melitus akibat adanya penumpukan komponen lemak atau sisa makanan yang berlebihan yang melewati ambang normal kolestrol yaitu lebih dari 200 mg/dl. Peneliti lakukan berjudul Pemeriksaan Kolestrol Pada Penderita Diabetes Melitus Usia 30-50 Di RSUD Gayo Lues Aceh bertujuan untuk mengetahui Kadar Kolestrol Pada Penderita Diabtes Melitu. Desain penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan mengunakan metode Colorimetri di RSUD Gayo Lues Aceh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 20 sampel pasien yang menderita Diabetes Melitus yang melakukan pemeriksaan kadar Kolestrol mengalami peningkatan 50% (6 orang perempuan dan 4 orang laki-laki ) dan 50% normal (4 orang perempuan dan 6 orang laki-laki). Ditinjau dari hasil penelitian kadar kolestrol, maka pada penderita diabetes melitus disarankan tetap mengontrol kadar kolestrolnya dengan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menghindar berbagai penyakit lainnya dan menjaga pola kesehatan seperti menjaga pola makan dan olahraga teratur.