This Author published in this journals
All Journal Bionatura
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN MEDIA PENDUKUNG PERLIT DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET MENGGUNAKAN TUMBUHAN MENSIANG (Scirpus grossus L.f) (Studi Kasus: Limbah Cair Industri Karet Remah PT. Batang Hari Barisan Padang) Puti Sri Komala -; Salmariza Sy -; Nelda Murti -
Bionatura Vol 9, No 3 (2007): Bionatura Nopember 2007
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.528 KB)

Abstract

Pengolahan limbah cair dilakukan menggunakan instalasi tumbuhan mensiang (Scirpus grossus L.f) dengan media pendukung perlit secara kontinu dalam skala laboratorium. Studi kasus dilakukan pada industri karet PT Batang Hari Barisan Padang, dengan parameter yang dianalisis BOD, COD, TSS, NH3, Nitrogen total dan pH. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua instalasi yang dioperasikan secara paralel, yaitu instalasi dengan tumbuhan dan tanpa tumbuhan dengan media pendukung yang sama. Penelitian dilakukan pada HLR (Hydraulic Loading Rate) 100 L/m2.hr, 200 L/m2.hr, 300 L/m2.hr dan konsentrasi COD influen 1.111 mg/L dan 2.019 mg/L. Persentase penyisihan parameter pencemar dengan instalasi tumbuhan untuk BOD 98,07 – 99,14%, COD 96,38 – 98,11%, TSS 89,70 – 97,00%, NH3 total 93,71 – 95,73%, nitrogen total 81,58 – 95,91% dan pH naik menjadi 6,61 – 7,09. Sementara pada instalasi tanpa tumbuhan penyisihan BOD 95,93 – 97,98%, COD 83,80 – 90,19%, TSS 86,57 – 89,71%, NH3 total 68,99 – 88,35%, nitrogen total 79,52 – 91,88% dan pH naik menjadi 6,4 – 6,77. Kemampuan pengolahan limbah cair menggunakan perlit pada instalasi tumbuhan rata-rata lebih besar 7% dibandingkan instalasi tanpa tumbuhan, sedangkan jika dibandingkan dengan kerikil tingkat penyisihan perlit lebih tinggi sekitar 6%. Penyisihan pencemar dengan media pendukung perlit lebih efektif, dimana kelebihan perlit dibandingkan kerikil antara lain mempunyai luas spesifik dan kapasitas adsorpsi lebih tinggi, sehingga penyerapan pencemar dan pertumbuhan jumlah mikroorganisme lebih besar untuk menguraikan bahan pencemar. HLR optimum adalah 100 L/m2.hr, namun peningkatan HLR tidak menghasilkan perbedaan efisiensi penyisihan yang terlalu signifikan, sehingga instalasi masih mampu untuk mengolah limbah dengan laju alir yang lebih besarKata Kunci : Instalasi tumbuhan, Mensiang (Scirpus grossus L.f), perlit, HLR (Hydraulic Loading Rate).