Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERENCANAAN ULANG BENDUNG (Studi Kasus : Rencana Ulang Bendung Karet Ciberung Kota Cilegon Provinsi Banten ) Andri Arthono; Istiani Istiani
Jurnal Teknik Vol 9, No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v9i1.2647

Abstract

Air adalah kebutuhan utama manusia. Dalam kehidupan sehari- hari pengaruh air sangat luas. Di samping itu, pertumbuhan penduduk dan industri semakin meningkat. Maka di perlukannya perbaikan –perbaikan pada bendung yang fungsi kerjanya menurun. Saat ini Bendung Karet Ciberung mengalami kinerja yang kurang memadai. Terdapat beberapa kerusakan di bagian struktur, karet pembendung bocor serta pondasi bendung ada penurunan dan alat instalasi untuk pengoperasian bendung rusak.Bendung adalah bangunan air yang di bangun melintang sungai untuk meninggikan elevasi muka air. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung. Di indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang diairi.Bendung Karet dalam segi biaya keseluruhan lebih murah dibanding pembuatan bendung gerak jenis lain. Cukup dengan tabung karet dan hembusan pompa atau kompresor yang tidak memerlukan tenaga (listrik) yang tinggi. Bendung karet mempunyai daya tahan gempa yang lebih baik daripada bendung jenis lainnya. Namun perlu diperhatikan bahwa bendung karet tidak sekuat baja atau beton dalam menghadapi tusukan benda-benda runcing atau irisan benda-benda tajam. Bila terjadi kerusakan perlu di tambal  atau diperbaiki segera, karena jika karet berlubang menyebabkan bendung tidak dapat berfungsi.Rencana ulang Bendung Karet Ciberung meliputi kegiatan perencanaan bendung karet atau bangunan utama. Dengan memperhitungkan hidrolik bendung karet, rencana ulang bendung tanpa perhitungan perencanaan irigasi. Sehingga bendung karet dapat berfungsi secara normal kembali. Hasil perhitungan kontrol kestabilan tubuh bendung terhadap guling = 7,32 > 2 (ok stabil), terhadap geser = 4,76 > 1,50 (ok stabil). Hasil perhitungan kontrol kestabilan tembok pangkal terhadap guling = 7,42 > 2 (ok stabil), terhadap geser = 6,515 > 1,50 (ok stabil). Rencana Anggaran Biaya kontruksi bendung direncanaka sebesar Rp 11.354.539.000 (Sebelas milyar tiga ratus lima puluh empat juta lima ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah).
PENERAPAN SENI MURAL PADA BANGUNAN SANITASI PENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK TERPADU (SPALD-T) Studi Kasus Bangunan Sanitasi Lingkungan di Daerah Boyolali ANDRI ARTHONO; Abidin Muhammad Noor
Jurnal Teknik Vol 10, No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v10i2.5048

Abstract

Mural saat ini sedang menjadi trend di kalangan masyarakat.Sebagai salah satu bentuk karya lukisan pada dinding mural mempunyai fungsi estetika dan juga sebagai  salah satu bentuk penyampaian pesan secara visual pada masyarakat. Dengan adanya mural, diharapkan masyarakat dapat mengerti dengan cepat maksud yang akan disampaikan dalam lukisan mural tersebut,. Sebagai bagian dari karya seni rupa, mural menerapkan  kombinasi elemen rupa seperti garis/line, bentuk/form, bidang/shape, warna/colour, huruf/kalimat (tipografi) dan ruang/space. Sebagai sebuah karya seni rupa, mural menerapkan prinsip-prinsip dalam tata letak seperti keseimbangan/ balance, kesatuan/ unity, ritme/ rhythm, proporsi / proportion dominasi/ emphasis/ dan variasi variety. Penerapan karya mural yang baik mampu mengangkat citra ruang dan lingkungannya, sehingga seni mural tidak hanya ada di ruang publik masyarakat perkotaan, seperti café, resto tapi juga diterapkan pada bangunan pengolahan limbah seperti SPALD-T (Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat). Pemilihan tema gambar pada bangunan SPALD-T biasanya dibuat dengan tema yang menarik ,seperti lingkungan hisup, kehidupan satwa, budaya dll, sehingga diharapkan dengan adanya karya mural pada bangunan SPALD-T dan lingkungan ini tidak hanya manfaat sehat karena limbahnya terolah dengan baik, tapi lingkungan juga menjadi lebih rapi dan indah dengan adanya bangunan SPLAD-T dengan hiasan lukisan mural, sehingga dapat memberikan fungsi tambahan seperti menjadi tempat berinteraksi dan berswa foto untuk warga.
Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Dan Pengembalian Investasi Pengeloaan Parkir Kendaraan Di Pusat Perbelanjaan Lippo Plaza Sidoarjo Rizal Rizal; Andri Arthono; Ariostar Ariostar
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Parkir merupakan tempat pemberhentian kendaraan di suatu kawasan atau bangunan, dimana masyarakat melakukan berbagai aktivitas. Pusat aktivitas untuk masyarakat agar bisa melakukan berbagai aktivitas, dapat berupa kawasan pusat perbelanjaan. Daya tarik kawasan dengan tingkat mobilitas barang dan manusia, menciptakan pergerakan lalu lintas yang padat di kawasan tersebut. Peningkatan kebutuhan ruang parkir yang tidak diikuti oleh peningkatan ketersediaan kapasitas ruang parkir di pusat perbelanjaan, berpotensi menyebabkan permasalahan seperti kemacetan arus lalu lintas karena adanya kendaraan yang parkir di fasilitas umum seperti trotoar dan bahu jalan, kerawanan kecelakaan lalu lintas, penurunan kualitas pelayanan jalan, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan ruang parkir di suatu pusat perbelanjaan serta menganalisis pendapatan parkir dan jangka waktu investasi parkir dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis non-statistik dan statistik dengan menganalisis luas kapasitas parkir, volume kendaraan parkir, akumulasi parkir dan pendapatan parkir per hari. Lokasi penelitian berada di pusat perbelanjaan Lippo Plaza Sidoarjo, Kota Sidoarjo. Dari penelitian ini ditemukan hasil bahwa kapasitas ruang parkir yang tersedia hampir mencapai batas maksimum dengan persentase akumulasi 91,73% untuk kendaraan roda dua dan 94,68%untuk jenis kendaraan roda empat.
Peranan Bendung Karet dalam Pengembangan Sumberdaya Air Andri Arthono; Fauzia Mulyawati
Jurnal Tiarsie Vol 17 No 4 (2020): Jurnal TIARSIE 17.4
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v17i4.96

Abstract

Bendung Karet (Rubber Dams) adalah salah satu bendung yang di bangun di daerah pesisir menggunakan material berupa karet dengan spesifikasi tertentu dengan tujuan untuk menghambat air laut masuk ke daerah daratan, Bendung karet salah satu fungsinya adalah untuk meninggikan muka air sungai sehingga air dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, seperti air baku, keperluan irigasi dan keperluan industri lainnya. Bendung karet di desain untuk dapat digembungkan dan dikempiskan dengan bantuan alat kompresor sebagai alat untuk meniup dan mengempiskan dari tubuh bendung. Kurangnya dana dan sumberdaya manusia untuk menjalankan operasi pemeliharaan dari bendung karet ini, mengakibatkan banyak bendung karet yang rusak sehingga berakibat tidak bisa beroperasi secara maksimal. Hal ini bisa ditemui di Sungai Cibeber (DAS Sungai Kedung Idas) di Kabupaten Serang Kota Cilegon. Sehingga perlu adanya Operasi dan Pemeliharaan untuk Bendung Karet yang berada di Sungai Cibeber.
Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan Raya Menggunakan Metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F Ruas Jalan Raya Mulya Sari Kecamatan Pamanukan Sampai Kecamatan Binong Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat Andri Arthono; Vicky Ade Permana
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v6i1.6740

Abstract

ABSTRAKWilayah kabupaten Subang merupakan daerah dengan potensi kawasan pertanian dan pariwisata serta didukung oleh pelabuhan internasional Patimban, memiliki jalan yang kurang memadai, ditandai dengan banyaknya jalan yang rusak dan tidak memiliki saluran drainase yang baik serta tidak sedikit jalan yang menggunakan perkerasan seadanya padahal dari hasil pengamatan langsung jumlah penduduk dan lalu lintas kendaraan di wilayah ini cukup padat. Penggunaan Metode Analisa Konponen atau SNI 1732-1989-F, menjadi pilihan dikarenakan sesuai dengan kondisi dari daerah yang akan dirancang. Adapun beberapa data yang dipergunakan dalam perancangan menggunakan metode ini adalah yaitu data Curah Hujan, Data Pertumbuhan Lalu Lintas, dan Data Klasifikasi Jalan. Sedang data primer penelitian ini adalah data yang diambil berdasarkan hasil uji laboratorium dengan cara pengamatan langsung, yaitu Data Daya Dukung Tanah (DDT), Data Lalu – Lintas Harian Rata – Rata, dan Data Persentase Kendaraan Berat. Dari hasil perhitungan untuk ruas jalan arteri yang menghubungkan Jalan Raya Mulya Sari Kecamatan Pamanukan sampai Kecamatan Binong Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat sepanjang 11 km, diperoleh tebal perkerasan untuk lapis permukaan laston setebal 10 cm, lapis pondasi atas laston atas setebal 20 cm dan lapis pondasi bawah Sirtu/Pirun kelas A setebal 3 cmKata Kunci: Metode Analisa Komponen, SNI 1732-1989-F, Daya Dukung Tanah, laston ABSTRACTThe Subang district area is a potential area for agriculture and tourism and also supports the Patimban Seaport. The use of the Component Analysis Method or SNI 1732-1989-F, is an option because it is in accordance with the conditions of the area to be designed. The data used in the design using this method are Rainfall Data, Traffic Growth Data, and Road Classification Data. While the primary data of this study is data taken based on the results of laboratory tests by direct observation, namely the Soil Carrying Capacity Data (DDT), Average Daily Traffic Data, and Heavy Vehicle Percentage Data. From the calculation results for arterial roads that Connecting Jalan Raya Mulya Sari, Pamanukan District to Binong District, Subang Regency, West Java Province along 11 km, obtained a pavement thickness for the asphalt concrete (AC/WC) surface layer with a thickness of 10 cm, the upper foundation layer of the upper laston as thick as 20 cm and the sub-base of Sirtu/Pirun class A with a thickness of 3 cm.Keywords: Component Analysis Method, SNI 1732-1989-F, Soil Bearing Capacity, Asphalt Concrete (AC/WC) surface layer
Perencanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Andri Arthono; Edi Hartanto
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v5i2.6282

Abstract

ABSTRAKTingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dewasa ini, menyebabkan banyak rumah sakit melakukan penambahan fasilitas pelayanan kesehatan seperti fasilitas rawat inap, poliklinik, klinik spesialis dan sebagainya. Penambahan fasilitas pelayanan berarti akan menambah jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh rumah sakit. Air limbah sebagai salah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit, merupakan jenis limbah yang harus dikelola terlebih dahulu sebelum dibuang kesaluran air. Salah satu metode yang dipergunakan adalah dengan menggunakan metode pengolahan air limbah dengan menggunakan lumpur aktif, dipilihnya metode ini dikarenakan biaya operasional yang murah, mudah dalam perawatan, tidak banyak peralatan yang dipergunakan, lumpur yang dihasilkan masih dapat dimanfaatkan dan dapat diterapkan pada lahan yang tidak terlalu luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi dari instalasi pengolahan air limbah untuk rumah sakit type B dan apakah kadar kandungan BOD dan TSS yang yang dipeoleh dari air buangan masih dalam batas yang diperbolehkan, dimana dari hasil perhitungan yang sudah dilakukan diperoleh bahwa hasil kandungan BOD dan TSS yang yang dipeoleh dari air buangan masih dalam batas yang diperbolehkan, dimana suspended solid pada bak final sedimentasi adalah sebesar 68,4 mg/l < 100mg/l (batas baku) dan untuk Biochemical Oxygen Demand pada bak final sedimentasi adalah sebesar 3,6mg/l < 75 mg/l (batas baku)Kata Kunci: Metode lumpur aktif, Fasilitas sanitasi, BOD, TSS ABSTRACTToday's high demand for health services has caused many hospitals to add health service facilities such as inpatient facilities, polyclinics, specialist clinics and so on. The addition of service facilities means that it will increase the amount of liquid waste produced by the hospital. Wastewater as one of the types of waste produced by hospitals, is a type of waste that must be managed first before being discharged into waterways. One of the methods used is to use wastewater treatment methods using activated sludge, this method was chosen due to low operating costs, easy maintenance, not much equipment used, the resulting sludge can still be utilized and can be applied to land that is not too large. The purpose of this study was to determine the dimensions of the wastewater treatment plant for type B hospitals and whether the levels of BOD and TSS content obtained from wastewater were still within the permissible limits, where from the results of calculations that have been carried out it was found that the results of BOD and TSS content TSS obtained from wastewater is still within the permissible limits, where suspended solids in the final sedimentation tank are 68.4 mg/l < 100mg/l (standard limit) and for Biochemical Oxygen Demand in the final sedimentation tank it is 3.6 mg. /l < 75 mg/l (standard limit)Keywords: Activated sludge method, sanitation facilities, BOD, TSS
Perencanaan Jamban Sehat untuk Rumah Studi Kasus Desa Weninggalih Kabupaten Bogor Andri Arthono; Eka Dipta
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 11 No 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.542 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v11i1.186

Abstract

Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi berbagai syarat salah satunya adalah syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Salah satu hal penting yang harus ada pada sebuah rumah adalah jamban atau kamar mandi. Jamban yang tidak layak memudahkan terjadinya penyebaran penyakit tertentu seperti penyakit diare. Perencanaan dan pembuatan dari jamban keluarga ini wajib mengikuti kriteria sesuai dengan standar yang ada seperti tata letak, sumber air, konstruksi, dan juga materialnya. Dengan adanya jamban keluarga yang memenuhi kriteria, maka akan dapat terwujud masyarakat yang sehat, sebagai upaya untuk menerapkan pola hidup sehat untuk masyarakat yang di canangkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan sanitasi serta kesehatan lingkungan pada desa Weninggalih, Kabupaten Bogor. Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survey lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi rumah satu persatu, dimana komponen fisik yang dilihat difokuskan pada kamar mandi serta fasilitas penunjangnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rumah yang berada di desa Weninggalaih masih sangat jauh dari kata layak. Hal ini terlihat dari konstruksi rumah berlantai tanah dan cenderung berhawa lembab. Selain itu, dinding menggunakan bilik yangmengakibatkan udara dari luar akan dengan mudah masuk termasuk juga berbagai hewan kecil, atap yang cenderung rendah, kemudian tidak adanya kamar mandi yang layak. Oleh karena itu, direkomendasikan kepada aparat setempat untuk memperbaiki fasilitas disetiap rumah warga termasuk membuat jamban disetiap rumah, membuat  saluran drainase dan juga sumur resapan untuk mereduksi limbah rumah tangga,termasuk memberikan jarak ruang antara rumah dengan kandang hewan ternak
Perencanaan Pembangunan Tangki Septik Komunal di Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat Andri Arthono; Nurcholis Salman; Muhamad Lutfi; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v6i2.7203

Abstract

Abstrak: Rencana pembangunan tangki septik komunal dengan studi kasus di daerah Kedoya Selatan Jakarta Barat dilakukan karena daerah tersebut dilintasi oleh kali Pesanggrahan yang pada musim hujan sering kali mengalami banjir, sehingga sarana MCK Komunal menjadi penting sebagai sarana mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan sistem tangka septik komunal yang mampu melayani warga sekitar, memiliki kapasitas yang cukup, mudah dalam pemeliharaan dan memenuhi standard serta peraturan yang berlaku. Perencanaan mengacu pada SNI 03-2399-2002 tentang tata cara perencanaan bangunan MCK Umum, SNI 03-6481-2000 tentang sistem plambing, SNI S-04-1989-F tentang spesifikasi bahan bangunan, SNI 01-0220-1987 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Dengan asumsi bahwa jumlah penduduk terlayani adalah sebanyak 200 orang dan waktu pengurasan direncanakan setiap 2 tahun, serta rata-rata lumpur terkumpul 40 lt/orang/tahun, dan dengan mempertimbangkan jumlah penduduk yang ada di lokasi dan memaksimalkan luas lahan yang tersedia, maka septic tank komunal ini dibangun dengan 6 bilik, terdiri dari 5 unit kloset jongkok dan 1 unit kloset duduk. Volume tampungan efektif septictank komunal adalah 32 m3, sehingga dimensi rencana septictank adalah 6,4m×3,2m×1,57m.Kata Kunci: tangki septik komunal, SNI 03-2399-2002, SNI 03-6481-2000, SNI S-04-1989-F, SNI 01-0220-1987Abstract: The plan for the construction of a communal septic tank with a case study in the South Kedoya area of West Jakarta was carried out because the area was crossed by the Pesanggrahan river which in the rainy season often experienced flooding, so public toilet facilities became important as a means of anticipating health problems. Planning refers to SNI 03-2399-2002 regarding procedures for planning for public toilets, SNI 03-6481-2000 regarding plumbing systems, SNI S-04-1989-F regarding specifications for building materials, and SNI 01-0220-1987 regarding requirements. requirements and monitoring of water quality. The assumption is that the number of people served is 200 people and the time for draining is planned every 2 years. With an average accumulated sludge of 40 liters/person/year, and taking into account the number of residents in the location and maximizing the available land area, this communal septic tank was built with 6 cubicles, consisting of 5 squat toilet units and 1 sitting toilet unit. The effective storage volume of the communal septic tank is 32 m3, so the design dimensions of the septic tank are 6.4m×3.2m×1.57m.Keywords: communal septitank, SNI 03-2399-2002, SNI 03-6481-2000, SNI S-04-1989-F,           SNI 01-0220-1987
PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE SNI1932-1989-F DIBANDINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASTHO 1993, PADA RUAS JALAN RAYA RANGKASBITUNG - CITERAS Andri Arthono; Dwiki Adi Pransiska
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lokasi Studi perencanaan ini pada ruas Jalan Rangkasbitung - Citeras merupakan jalan kolektor dengan tipe jalan 1 jalur 2 arah. Lebar perencanaan jalan 11 m yang terdiri dari dari jalur Lalu Lintas 7 m dan bahu jalan kiri-kanan masing-masing 2 m sesuai dengan persyaratan teknis jalan untuk ruas jalan dalam sistem jaringan jalan primer peraturan Menteri pekerjaan umum tahun 2011, berdasarkan kelas jalan, jalan ini termasuk jalan kelas III. Persyaratan ruang jalan diperlukan dalam rangka untuk menentukan batas-batasan ukuran setiap bagian jalan agar sesuai dengan klasifikasi jalan yang direncanakan. Seperti halnya klasifikasi jalan, persyaratan ruang juga telah diatur dalam perundang-undangan yang berlaku terutama dalam PP no. 34 Tahun 2006, ruang jalan yang dimaksud meliputi: Ruang manfaat jalan (Rumaja), Ruang milik jalan (Rumija) dan Ruang pengawas jalan (Ruwasja). Berdasarkan perhitugan perkerasan lentur dari kedua metode yaitu : Metode SNI 1932-1989-F adalah sebagai berikut : Lapis Permukaan  7,5 cm ; Lapis Pondasi Atas 20 cm ; Lapis Pondasi Bawah 15 cm. Metode AASTHO 1993 adalah sebagai berikut : Lapis Permukaan  15 cm ; Lapis Pondasi Atas 18 cm ; Lapis Pondasi Bawah 16 cm.
ESTETIKA DAN MAKNA DESAIN RUPA PENANDA GAPURA DAN BANNER PENYAMPAI INFORMASI PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) DI DUREN VILLA KOTA TANGERANG Abidin Muhammad Noor; Desiana Nur Indra Kusumawati; Kusnadi; Andri Arthono
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 5 No 3 (2022): APTEKMAS Volume 5 Nomor 3 2022
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36257/apts.v5i3.4986

Abstract

Abstrack Garbage is a problem in our life. So far, waste is considered a source of various diseases and pollutes air quality. So that not many people care about waste problems, especially on the display marking the Waste Management and Processing Place (TPS). Supporting the government's goal of making regulations on Household Waste Management which, among other things, states that everyone is obliged to reduce and manage waste. The Waste Management and Processing Based on Reduce Reuse Recycle (TPS3R) at Duren Villa is one of the TPS which is located at the front of the housing gate so that it has a marking on the entrance gate. Like a front yard gate that marks a residential area, the front of the building should be an artistic and iconic building and make the people who inhabit it proud. The methodology used is a qualitative analysis by taking data in search of new meanings from the entrance sign system of the trash can gate located at TPS 3R in Duren Villa and then using a meaning analysis method based on Levi Strauss' Structuralism theory. The result that will be obtained in the service is the design of the analysis of the meaning of a marking system at the gate of the 3R TPS area in Duren Villa. So it can be concluded that based on this, places that are not liked can be managed by giving an attractive sign on the initial appearance of entry in order to reduce the unfavorable impression of Duren Villa TPS. Keywords: Garbage, Duren Villa, Visual Desain,