Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Farmaka

REVIEW: VALIDASI PEMBERSIHAN (CLEANING VALIDATION) NADIATUL KHAIRA. Y; SANDRA MEGANTARA
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27320

Abstract

Industri farmasi harus melakukan validasi proses pembersihan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan. Pembersihan dan validasi pembersihan merupakan kegiatan untuk mencegah risiko terjadinya kontaminasi yang dapat mebahayakan pasien. Tujuan dari kegiatan validasi pembersihan adalah membuktikan efektivitas dan konsistensi dari serangkai proses pembersihan pada peralatan produksi. Proses pembersihan yang kurang tepat dapat meningkatkan peluang terjadinya risiko buruk pada produk. Sehingga validasi pembersihan merupakan kegiatan yang penting karena berkaitan dengan mutu produk yang dihasilkan. Artikel ini akan membahas secara singkat terkait validasi dan pentingnya serta beberapa aspek yang berkaitan dengan validasi pembersihan.
Sediaan Hydrogel mengandung Epidermal Growth Factor dalam Penyembuhan Luka FAJRA DINDA CRENDHUTY; Sandra Megantara
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3549.483 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22141

Abstract

Luka adalah salah satu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang dapat diakibatkan oleh beberapa factor, antara lain oleh kontak fisika, kimia, hasil tindakan medis, atau perubahan kondisi fisiologis. Saat terjadi luka, sebenarnya sudah ada proses penyembuhan luka secara alami melalui proses bioseluler dan biokimia dalam tubuh. Penyembuhan luka akan dipengaruhi oleh banyak factor, yaitu interleukin 6, FGF-1, FGF-2, dan kolagen. Pada masa sekarang, telah dikembangkan berbagai teknologi rekombinan seperti rhEGF. Factor pertumbuhan ini dikemas dalam liposom dengan bentuk sediaan hydrogel kitosan yang diharapkan mampu memberikan terapi dengan pelepasan obat tertunda sehingga dapat meningkatkan efek farmakologisnya.
METODE KLT-DENSITOMETRI SEBAGAI PENETAPAN KADAR BAHAN AKTIF SEDIAAN FARMASI ASRI SAVITRI; Sandra Megantara
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2332.678 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22143

Abstract

Penentuan kadar suatu kandungan senyawa obat digunakan untuk mengetahui banyaknya obat yang dapat terabsoebsi sehingga menimbulkan efek terapi. Dalam penetapan kadar bahan aktif sering menggunakan metode KLT-Densitometri. Metode Densitometri memiliki kelebihan yaitu spesifikasi yang tinggi, hasil yang didapatkan dapat dipercaya, dapat dilakukan dengan  mudah serta cepat, fase gerak yang dipilih dapat menghasilkan pleksibilitas besar, optimasi pemisahan dapat dilakukan dengan beragam teknik. Dengan metode KLT-Densitometri  akan divalidasi sehingga memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan cukup valid jika semua factor telah terpenuhi.Kata Kunci: Penetapan kadar, Validasi, KLT-Densitometri
Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) serta Peningkatan Produktivitas Mesin Pengemasan Primer dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) NURUL AFIFAH; Sandra Megantara
Farmaka Vol 21, No 1 (2023): Farmaka (Maret)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i1.43442

Abstract

Total Productive Maintenance merupakan suatu sistem yang dapat dimanfaatkan untuk merawat dan meningkatkan kualitas produksi melalui perawatan mesin maupun alat yang digunakan. Total Productive Maintenance dilaksanakan dengan melibatkan kompetensi dan kinerja operator melalui perubahan kebiasaan dalam bekerja. Dalam penerapan TPM, dikenal 8 pilar TPM yang merupakan panduan untuk penerapan Total Productive Maintenance (TPM). Adapun 8 pillar dari TPM yaitu Autonomour maintenance, Planned maintenance, Equipment and Process Improvement, Early Management of New Equipment, Process Quality Management, TPM in the office, Education nand Training, Safety and Environmental Management. OEE dapat didefinisikan sebagai salah satu indikator pengukuran dari penerapan TPM (Total Productive Maintenance) yang dapat menunjukkan seberapa efektif mesin dapat beroperasi. Artikel ini ditulis untuk menganalisis nilai OEE dari mesin pengemas primer serta meningkatkan produktivitasnya dengan menerapkan prinsip pada TPM.Kata Kunci: TPM, OEE