Claim Missing Document
Check
Articles

Validation of UV-Vis spectrophotometry methode for analysis of apigenin in celery extract (Apium graveolens L.) Yulianto, Asep Nurrahman; Rusdiana, Taofik; Muchtaridi, Muchtaridi; Subarnas, Anas
Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.673 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.7124

Abstract

Apigenin is one of the flavonoid compounds contained in celery (Apium graveolens L.) and has been used for the treatment of various diseases. This study aims were to ensure the validity and accuracy of analytical method for apigenin assay in celery extract using UV-Vis spectrophotometry. The flavonoids test of celery extract give a positive result which produces a yellow color that can be drawn by amyl alcohol. The result of TLC test using a mobile phase of chloroform and methanol (9.5 : 0.5) produced Rf value of 0.75. Validation of analytical methods were sensitivity, linearity, limit of detection as well as limit of quantification, accuracy, and precision. Validation of analytical methods showed that sensitivity results as represented by molar extinction (ε) was 77004.35 M-1cm-1. Linearity from calibration curve at concentration of 2, 4, 6, 8, and 10 mgL-1 resulted an equation of y = 0.074x – 0.0011 with coefficient correlation (r) of 0.9996. The limit of detection and limit of quantification were 2.99 mgL-1 and 9.92 mgL-1 respectively with recovery percentage of 97.59% and the coefficient variation values were 1.53%; 2.43% and 1.68%. The average contents of apigenin in the celery extract were of 3.74 ± 0.09%. 
PENGARUH KOMPLEKSASI INKLUSI ATORVASTATIN DENGAN β-SIKLODEKSTRIN TERHADAP FORMULASI DAN EVALUASI FAST DISINTEGRATING TABLETS (FDT) ATORVASTATIN Fadil, Dilal Adlin; Rusdiana, Taofik; Muchtaridi, Muchtaridi
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.358 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7768

Abstract

Atorvastatin merupakan salah satu zat aktif penurun kolesterol darah golongan statin atau inhibitor HMG-CoA reductase. Atorvastatin memiliki karaktersitik biofarmasetik kelarutan dalam air yang buruk tetapi  permeabilitas dalam membran usus yang tinggi (BCS kelas II), sehingga untuk memperbaiki bioavailabilitasnya dapat diupayakan dengan cara memperbaiki tingkat kelarutannya dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompleksasi inklusi atorvastatin dengan β-siklodekstrin terhadap kelarutan dan disolusinya serta terhadap proses formulasi sediaan Fast Disintegrating Tablets (FDT). Kompleks inklusi dibuat dengan cara kneading method dengan perbandingan molar atorvastatin dengan β-siklodkestrin; 1:1, 1:2, dan 1:3. Studi ketetapan kesetimbangan kompleks didapat 502,087 M-1. Hasil uji disolusi dalam medium buffer fosfat pH 6,8 menunjukkan peningkatan laju disolusi atorvastatin dalam kompleks inklusi atorvastatin-β-siklodkestrin (KIAS) masing-masing sekitar 5,76% (1:1); 8,89% (1:2); dan 7,73% (1:3). Hasil karakterisasi KIAS dengan metode X-ray difraction (X-RD), spektroskopi inframerah, dan differential scaning calorimetry (DSC) menunjukkan adanya pembentukan kompleks inklusi. Formulasi FDT dibuat dengan menggunakan metode kempa langsung terhadap 6 formula (3 formula menggunakan KIAS dan 3 formula tanpa KIAS), superdisintegrat yang digunakan adalah Kyron T 314 dengan variasi penggunaannya masing-masing sebanyak 2, 4, dan 6% dan variasi kekerasan tablet sebesar 4 dan 6 N. Hasil evaluasi FDT menunjukan bahwa FDT dengan KIAS lebih baik dibandingkan dengan FDT tanpa KIAS. Hasil uji disolusi FDT dalam medium buffer fosfat pH 6,8 diketahui terjadi peningkatan laju disolusi atorvastatin dalam FDT KIAS. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompleksasi inklusi atorvastatin dengan β-siklodkestrin dapat meningkatkan laju disolusi atorvastatin secara signifikan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN MINYAK ATSIRI SEBAGAI AROMATERAPI DAN POTENSINYA SEBAGAI PRODUK SEDIAAN FARMASI Muchtaridi Dept. TIN
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 17 No. 3 (2007): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTAromatherapy is a branch of complementary or alternative therapy which is increasing in popularity, yet has scant scientific credibility. Aromatherapy should be defined as treatment using odours and practised as such. However, essential oils are usually used in conjunction with massage and often combined with counselling of some kind. This research is expected to become research methods base in developing of aromatherapy in Indonesia. In this research network, it was found that oil of essential oils is able to be used by aromatherapy divided pursuant to the effect of to center nervous system become three that is softly ( essential oil of kemangi, ki lemo, and lemongrass, cananga), medium ( eucalyptus oil and laja gowah), and hardly (nutmeg seed oil). Analysis of active compound predicted was conducted with integration of SPE-GC/MS which was taken from animal blood after inhalation with essential oils. The active compounds estimated as aromatherapy is 1,8-cineole, linalool, methyl cinnamate, citronellol, citronellal, citral, safrol and mirysticin. On the other hand, this research also formulated pharmaceutical product of aromatherapy in the form of roll-on deodorrant (kemangi oil), cream squeeze ( cananga oil and serai wangi), soap ( oil mixture of kemangi, nutmeg seed, and lemongrass), and functional beverage ( oil of kemangi seeds). The aim of this research network was to prove scientifically the existence of aromatherapy and possibility of development in the field of health.Keywords : aromatherapy, essential oils, SPE-GC/MS
COVID-19: Alarm Bagi Sistem Rantai Pasok Industri Farmasi Monica Richelle Herdady; Muchtaridi Muchtaridi
Majalah Farmasetika Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i4.27076

Abstract

Wabah pandemi COVID-19 merupakan peristiwa yang berdampak besar secara global dalam waktu singkat. Hampir seluruh sektor terpengaruh akibat wabah ini, salah satunya adalah sektor industri farmasi. Keberlanjutan rantai pasok perbekalan farmasi menjadi persoalan akibat pembatasan aktivitas di berbagai wilayah. Apabila wabah ini terus berlanjut maka stok dari perbekalan farmasi serta bahan baku farmasi berpotensi kian menipis yang dapat menyebabkan kelangkaan dalam skala yang lebih besar. Oleh sebab itu, artikel ulasan ini dibuat untuk membahas dampak COVID-19 terhadap sistem rantai pasok industri farmasi dan strategi yang dapat dilakukan oleh industri farmasi di tengah masa pandemi COVID-19. Strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh industri farmasi saat ini adalah melakukan manajemen dalam aspek persediaan, informasi serta finansial untuk menopang operasional industri agar dapat melewati masa pandemi ini.
Penandaan Alfa-Mangostin dengan Radionuklida Teknesium-99m sebagai Senyawa Deteksi Kanker Luthfi Utami Setyawati; Risda Rahmi Islamiaty; Kevin Reinard Lie; Cindy Aprillianie Wijaya; Muchtaridi Muchtaridi
Majalah Farmasetika Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.798 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v4i5.23274

Abstract

α-mangostin merupakan turunan xanthon yang banyak terdapat pada kulit dan buah manggis.     α-mangostin memiliki kemampuan menekan pembentukan senyawa karsinogen yang merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker. α-mangostin dapat membentuk kompleks khelat dengan logam seperti teknesium-99m (99mTc), sehingga dapat membentuk sediaan radiofarmaka yang dapat digunakan sebagai diagnosis kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sediaan radiofarmasi 99mTc-Alfamangostin dengan metode langsung dengan melakukan optimalisasi terhadap beberapa parameter seperti jumlah reduktor, kondisi pH, jumlah ligan, dan waktu inkubasi. Penentuan kemurnian radiokimia dilakukan dengan kromatografi lapis tipis dengan pengembang  campuran amonia : etanol : air dengan perbandingan 1 : 2 : 5 untuk memisahkan pengotor radiokimia berupa TcO2 dan NaCl 0,9% untuk  memisahkan pengotor radiokimia berupa TcO4. Kondisi optimum penandaan diperoleh pada pH 9, dengan jumlah reduktor 50 μl, jumlah ligan α-mangostin 1000 μg dengan waktu penandaan pada menit ke 0 pada suhu kamar (250C) dengan kemurnian radiokimia 86.5 ± 1,31 %. Kata kunci : Kanker, α-mangostin, Teknesium-99m, Radiofarmaka
Kosmetika Halal atau Haram serta Sertifikasinya Muchtaridi Muchtaridi
Majalah Farmasetika Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.41 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v2i1.12689

Abstract

Kosmetika sebagai produk dalam memelihara kecantikan semakin berkembang seiring dengan perkembangan bioteknologi. Saat ini, seiring dengan poerkembangan teknologi, produk kosmetika di Indonesia semakin banyak dan beragam, hingga kita sulit menelisik bahan-bahan yang haram di dalamnya. Oleh karena itu, agar kita waspada, ada baiknya jika kita mengetahui titik-kritis haram dalam kosmetika. Artikel mini review ini akan membahas apakah kosmetika yang ada saat ini halal atau haram? Perlukah sertifikasi halal diterapkan? 
Kopi Mengandung Zat Penyebab Kanker Akrilamida, Berhentikah Kita Minum Kopi? Muchtaridi Muchtaridi
Majalah Farmasetika Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i1.16792

Abstract

Kopi adalah minuman terkemuka di seluruh dunia setelah air mineral. Manfaat dan risikonya masih menjadi kontroversi dikarenakan bukti yang tersedia dapat diandalkan untuk mendukung potensi mempromosikan kesehatan. Minum kopi dikaitkan dengan manfaat kesehatan dan energi, seperti hidup lebih lama dan mengurangi risiko banyak penyakit. Namun, akrilamida terbentuk sebagai produk sampingan ketika biji kopi dipanggang. Tingkat akrilamida dalam kopi instan memiliki dua kali dibandingkan dengan kopi panggang. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan akrilamida sebagai ''karsinogenik pada manusia'' meskipun efek toksikologi akrilamida masih dipelajari pada model hewan. Kandungan akrilamida rata-rata 250 μg / kg dalam setiap 50 g kopi bubuk yang diseduh dari 6-8 gelas yang kita minum akan terpapar akrilamida 12,5 mg. Namun, hubungan antara asupan akrilamida dan kanker pada manusia belum terbukti. Kandungan polifenol dalam kopi yang menghambat proses oksidasi yang berbahaya dalam tubuh, membantu melawan zat karsinogenik dalam kopi meskipun kita masing-masing minum kopi sambil mengonsumsi akrilamida. Kopi panggang yang diolah sendiri dan diambil tanpa gula mungkin memiliki kandungan polifenol tinggi dan tingkat akrilamida tidak besar. Jadi, jika Anda seorang peminum kopi, buat kopi sendiri dan minum tanpa gula.Kata kunci: Kopi, akrilamida, karsinogenik, kanker
Pemanfaatan Manggis Sebagai Sediaan Antiseptik dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Sayang, Jatinangor, Sumedang Nasrul Wathoni; Norisca Aliza Putri; Arief Cahyanto; Muchtaridi Muchtaridi
Majalah Farmasetika Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i2.26393

Abstract

Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, yang mana mahasiswa mengaplikasikan apa yang sudah diterima selama perkuliahan. KKN periode Juni 2019 bersifat terpadu dengan kegiatan Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen. Manggis memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya kandungan Xanthone pada kulit manggis yang berfungsi sebagai antiseptik yang menjadi fokus program kerja KKN-PPM ini. Kulit manggis diolah menjadi produk antiseptik yang dapat digunakan secara praktis oleh masyarakat. Produk olahan dari kulit manggis berupa Sabun Cair Antiseptik dan Gel Antiseptik. Setelah kegiatan KKN-PPM ini berakhir, pengetahuan masyarakat tentang pengolahan buah atau tumbuhan sebagai produk yang bermanfaat bagi kebersihan dan kesehatan, khususnya buah manggis, diharapkan dapat bertambah.setelah dilakukannya penyuluhan mengenai betapa pentingnya menjaga kesehatan terutama pada hal mencuci tangan dengan benar maka dengan begitu tingkat kesehatan masyarakat akan meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Setelah dilakukan penyuluhan tentang manfaat buah manggis  kami mendapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang manggis meningkat, khususnya pada pengetahuan tentang manfaat buah manggis yang saat pre-test sebanyak 76.92% menjawab benar kemudian saat post-test meningkat menjadi  84.61%.  Berdasarkan pre-test dan post-test yang kami lakukan juga dapat disimpulkan pengetahuan masyarakat tentang  buah manggis dapat diolah menjadi produk antiseptic juga meningkat, dimana saat pre-test 76.92% menjawab benar dan setelah post-test   100%  menjawab benar. Kemudian setelah dilakukan praktek langsung membuat gel antiseptic bersama masyarakat, berdasarkan post-test kami mendapati bahwa  46.15% masyarakat sangat tertarik dan 23.03% tertarik dengan gel antiseptik.Kata kunci: Manggis, Desa Sayang, Sabun Cair Antiseptik, Gel Antiseptik 
Sosialisasi Pengelolaan Sampah Di Desa Sukarapih Sebagai Upaya Preventif Pencemaran Sungai Citarum Muchtaridi -; Cecep Suhandi; Abednego K. Gwiharto
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2019): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v2i3.24561

Abstract

Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Sebagai sumber air yang digunakan oleh masyarakat, sungai Citarum belum memenuhi standar kelayakan yang diharapkan. Salah satu masalah yang menyebabkan hal ini adalah pencemaran sungai oleh sampah. Salah satu daerah aliran sungai (DAS) yang merupakan hulu dari sungai Citarum terletak di Desa Sukarapih. Dengan demikian, melalui program "Kuliah Kerja Nyata Citarum Harum (KKN) Desa Sukarapih" diharapkan dapat meningkatkan kualitas sanitasi dan kebersihan sungai Citarum. Berbagai program kegiatan telah dilakukan, salah satunya adalah sosialisasi pengelolaan sampah Sungai Citarum ke berbagai lapisan masyarakat di Desa Sukarapih. Kegiatan selanjutnya adalah menyelenggarakan lokakarya (Workshop) pengelolaan sampah untuk siswa Sekolah Dasar Magarluyu, Desa Sukarapih, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Diperoleh korelasi yang signifikan (P=0,018) dari hasil pengajuan lokakarya kepada siswa Sekolah Dasar mengenai kesadaran diri dalam menjaga kebersihan sungai. Sementara korelasi yang tidak signifikan diperoleh (P=0,253) dari hasil penyampaian seminar ke berbagai lapisan masyarakat desa.  Citarum River is the longest river in Indonesia. As a source of water used by many communities, Citarum River has not met the proper eligibility standards. One problem that causes this is the pollution of the river through garbage. One of the river basins (DAS) which is the upstream of the Citarum river is located in Sukarapih Village. Thus, through the program "Citarum Harum Social Service (KKN) Sukarapih Village" is expected to improve the quality of sanitation and cleanliness of the Citarum river. Various program activities have been carried out, one of which is the socialization of Citarum River waste management to various levels of society in Sukarapih Village. The next activity was to organize a waste management workshop for Magarluyu Elementary School students, Sukarapih Village, Sukasari District, Sumedang Regency. A significant correlation was obtained (P=0,018) from the results of the workshop submission to elementary students regarding self-care in maintaining river cleanliness. While an insignificant correlation was obtained (P=0,253) from the results of the seminar delivery to various layers of village community.
PROMOSI PREVENTIF SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI) DI DESA SAYANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA Muchtaridi Muchtaridi; Eli Halimah; Sandra Megantara; Nasrul Wathoni
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i1.31966

Abstract

Menurut Data Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2018, kanker  payudara merupakan salah satu jenis kanker yang mempunyai prevalensi cukup tinggi dan penyebab  utama kedua mortalitas di seluruh dunia sebesar 11,6% atau 2.089 juta jiwa dan morbiditas menempati  urutan ke-5 sebesar 6,6% atau 627.000 juta jiwa. Di Indonesia, angka mortalitas kanker payudara  menempati peringkat pertama sebesar 16,7% atau 58.256 juta jiwa dan angka morbiditas sebesar 11%  atau 22.692 juta jiwa. Periksa Payudara Sendiri (Sadari) adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan  kita sendiri dengan belajar mandiri yaitu melihat dan memeriksa perubahan payudaranya sendiri setiap  bulan. Pemeriksaan yang dilakukan secara berkala akan membantu mengetahui adanya benjolan atau  bahkan masalah lain dari sejak awal walaupun masih berukuran kecil sehingga lebih efektif untuk  diobati. Metode survei, pre-test, dan post test telah diterapkan sebagai upaya promosi Sadari ke ibu-ibu  PKK Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Masyarakat Desa Sayang dikatakan cukup tahu  mengenai kanker payudara (68%), namun kurangnya informasi tentang pencegahan dini mengakibatkan  kesadaran terhadap informasi kesehatan termasuk tentang pencegahan kanker payudara menjadi kurang  (58,82 %). Hasil post test menunjukkan bahwa program promosi preventif Sadari meningkatkan  pengetahuan dan kesadaran masyarakat sehingga disimpulkan bahwa masyarakat Desa Sayang perlu diberikan promosi secara berkala agar pengetahuan dan kesadaran meningkat dalam mencegah kanker  payudara.
Co-Authors A. A. Putri A. Diantini - A. Khalilah A. L. Triadenda A. Mutalib - Abdul Mutalib Abdul Mutalib Abednego K. Gwiharto Abednego Kristande Abun Abun Abun Abun Abun Ade Rizqi Ridwan Firdaus Ade Zuhrotun Agus Rusdin Agus Rusdin AJENG DIANTINI Aliya Nur Hasanah Ami Tjiraresmi Anas Subarnas Andri Kusmayadi Angga Geganaputra Annisa Atusholihah Annisa Rafashafly Anton Apriyantono Arief Cahyanto Arif Budiman Arif Budiman Asep Nurrahman Yulianto Basuki Hidayat C. Suhandi Carla Florencia Cecep Suhandi Cecep Suhandi Cecep Suhandi Christine Christine CINDY APRILLIANIE WIJAYA Cindy Aprillianie Wijaya Cleopatra D. Semesta Desra Widdy Syafra Devani Olivia Winardi Dewi Permatasari Diah Lia Aulifa Diantini, A. - Dilal Adlin Fadil Dini Rochdiani Dolih Gozali - E. Laelasari E. Novianti Eli Halimah ELI HALIMAH Eli Halimah Ellen N. Yunita Elsa N. Sitinjak Elvan Kamal Ersa Fadhilah F. Ardiansyah Fadil, Dilal Adlin FATHIA NABILA AULANI Fathia Pebriani Ganendra Akbar Hadiyanto Gia A. Faradiba Hafidh Beta Arif Putra Harsoning Tyas Mardisanutol Hasna Chaerunisa Herlina Herlina I Made Jhoni I Made Joni I. R. Hartanti Ida Ayumiati Ida Musfiroh Ida Musfiroh Ida Musfiroh - Imam Adi Wicaksono Ivanna Fauziyah Kusnadi Iyan Sopyan Jessica Tristi Jessyca Sirait Jutti Levita Karyadi Karyadi Karyn Elizabeth Keiichi Motoyama Kevin Reinard Lie L. Pangestu Levita, J. - Lovita Adriani Luthfi Ihsan Sulaeman Luthfi U Setyawati Luthfi U. Setyawati Luthfi Utami Setyawati Luthfi Utami Setyawati Maitsa Alya Fakhirah Martalena Ramli MEGANTARA, SANDRA Meilinda setya praceka MELISSA MELISSA Mentari Luthfika Dewi Mohamad Taufik Ismullah Monica Richelle Herdady Muhammad Ariq Al Faruq Muhammad Fadhil Pratomo Muhammad Raihan Riyaldi Muhammad Syahid Abdillah Muhammad Yusuf Mulyana - - Musfiroh, I. - Mustarichie, R. - Mutakin Mutakin N. Elly Rosilawati N. N. Auliya AS Nabila Alivia Yasmin Nabilah Muhamad Nadia Ulil Fatiya Nadya Dwi Banowati NAELI FARHATY Nasrul Wathoni Nathannael Adrya Hadiwijaya Nazwa N. Mikdar Neli Neli Nia Yuniarsih Norisca A. Putriana Norisca Aliza Putri Norisca Aliza Putri Nurfianti Silvia Nurhanifah Puspitadewi Nursuhud NUZAHA BAQIYATUS SHOLIHAH AZIMAH Petra Pahlawanda Chrisanto Liawardi Randy Rassi Prayoga Ratu Hanifa Fayza Dipadharma Refitha N. Putri Richa Mardianingrum Rina Fajri Nuwarda Risda R Islamiyati Risda Rahmi Islamiaty Riska Febriyanti Ronny Lesmana S. Hidayat Salsa Sagitasa Salsabila Athaya Sandra Megantara SANDRA MEGANTARA Savira Silma Aulia Shafa Nurul Fadilah Siti Nunung Nurulaini Sitti Faza Karima Slamet Budijanto Sri Adi Sumiwi Sri Aguswarini Sri Gustini Husein St. Rohmani Nahariyah Stepanus Massora Sugianto Ayudha Hartono Suhendi, Cece Susyati Susyati Syahla Afaaf Alliyah Syahrul Hidayat T. N. Apriliya Taofik Rusdiana TIANA MILANDA TIARA SALSABILA MAJID Udin. L.Z - Ujang Hidayat Tanuwiria W. Oktavelia Wa Ode Ida Fitriah WARID ALI QOSIM Wiwit Nurhidayah Yasmiwar Susilawati Yulianto, Asep Nurrahman Yuni Nurjanah Zelika Mega Ramadhania