Nunung Hastika Ardiwijadja
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Langlangbuana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konflik Sosial dan Program Keserasian Sosial Nunung Hastika Ardiwijadja
SOSIOHUMANITAS Vol 19 No 2: Agustus 2017
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.309 KB) | DOI: 10.36555/sosiohumanitas.v19i2.93

Abstract

Konflik dapat merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat menempatkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok. Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat kembali identitas kelompok yang ada, dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia sosial sekelilingnya. Pendekatan intervensi sosial dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial terhadap konflik Sosial melalui beberapa kebijakan program pemerintah yang mengatur penanganan konflik sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah Undang-Undang anti militansi dan anarkis, untuk mengatur masyarakat dalam waktu singkat. Untuk membangun budaya demokrasi dan budaya rasional jangka panjang dari generasi ke generasi, perlu diberikan di sekolah-sekolah Kurikulum budaya rasional dan demokrasi, mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi, suatu program khusus baik teoritis maupun praktek atau contoh-contoh pelaksanaannya. Program keserasian sosial merupakan salah satu implementasi Kebijakan Kementerian Sosial RI dalam penanganan konflik. Program keserasian sosial merupakan upaya pencegahan terhadap potensi konflik yang ada di dalam masyarakat hubungan sosial antar warga, secara harmonis dan penuh kedamaian. Program keserasian sosial merupakan upaya pencegahan terhadap potensi konflik yang ada di masyarakat, melalui pendekatan “community based social disaster risk management”. Program tersebut dapat mewujudkan tatanan kehidupan sosial yang serasi dan harmonis dilandasi oleh nilai dasar kebersamaan, toleransi, saling menghargai dan menghormati, sehingga dapat membangun, memantapkan dan mengembangkan serta memelihara kembali kehidupan bersama diantara masyarakat di lokasi tempat tinggal, dalam persaudaraan sejati, kebersamaan, sentiment sosial dengan pengertian senasib sepenanggungan dan saling setia satu sama lain, solidaritas sosial seperti kohesitas dan kesetiakawanan. Bentuk kegiatan keserasian sosial dapat berupa kegiatan fisik maupun non fisik dengan melibatkan unsur masyarakat. Kegiatan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pengawasan agar tercipta kehidupan yang harmonis dan penuh persaudaraan yang saling menghormati antar anggota dan komunitas masyarakat dan tanpa membedakan golongan, asal-usul dan lain yang dilandasi semangat saling menghargai. Tindakan preventif ini bisa diwujudkan dengan melakukan aksi perdamaian melalui agenda aksi kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kohesivitas kelompok- kelompok di dalam masyarakat.
Strategi Koping Penarik Becak Kayuh dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Keluarga di Kelurahan Sadang Serang Kota Bandung Nunung Hastika; Acep Juandi; Nafa Sukmayanti
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 26 No 1 (2021): Vol. 26 No. 1, Juni 2021
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Timbulnya masalah kemiskinan disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan, sehingga munculnya pekerjaan di bidang sektor informal, salah satunya penarik becak kayuh. Penarik becak kayuh bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis cara kerja/Aktivitas penarik becak kayuh, untuk mengetahui dan menganalisis Strategi Koping penarik becak kayuh dalam memenuhi kebutuhan dasar, untuk mengetahui dan menganalisis pemenuhan kebutuhan dasar penarik becak kayuh, dan untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-Faktor yang mendukung dan menghambat penarik becak kayuh dalam memenuhi kebutuhan dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 penarik becak kayuh. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Aktivitas kerja penarik becak kayuh memiliki kesamaan tetapi untuk aktivitas sehari-hari, Strategi Koping, Kebutuhan dasar berbeda-beda sedangkan untuk faktor yang mendorong dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu karena faktor ekonomi dan faktor yang menghambat karena kurang adanya pelanggan, banyak pelanggan yang menawar harga, dan adanya saingan dari jenis transportasi lainnya. Kata Kunci: Strategi Koping, Penarik Becak Kayuh, Kebutuhan Dasar
Pelayanan Sosial melalui Komunikasi Efektif bagi Penyandang Disabilitas Nunung Hastika; Ero Suhara; Rafih Sriwulandari; Suhermanuddin Suhermanuddin
Dialektika Vol 9 No 2 (2022): September
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/dialektika.v9i2.2158

Abstract

Kelompok disabilitas merupakan kelompok yang rentan terhadap kemiskinan. Salah satu faktor penyebabnya yaitu belum terciptanya kemandirian disabilitas. Masih banyak disabilitas yang terlantar dan mengalami hambatan dalam berkreativitas dan bekerja. Usaha masyarakat dan pemerintah untuk mengayomi disabilitas tidak hanya sekedar memberi sejumlah uang, tetapi dengan memberikan keterampilan kepada disabilitas sehingga dapat menciptakan kemandirian. Salah satu program yang dilaksanakan untuk menciptakan kemandirian disabilitas ini adalah dengan bentuk komunikasi efektif melalui pelaksanaan program pemberdayaan disabilitas creative center. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahi pelaksanaan program pemberdayaan difable creative center, untuk mengetahui kemandirian disabilitas, serta kontribusi pelaksanaan program pemberdayaan difable creative center terhadap kemandirian disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan jenis pendekatan kualitatif. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Validitas data berupa triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan difable creative center berkontribusi terhadap kemandirian disabilitas dari segi aspek ekonomi, sosial dan spiritual. Aspek ekonomi cukup baik walaupun masih ada beberapa disabilitas yang tidak mendapatkan bantuan modal berupa mesin jahit sehingga tidak merasakan kontribusi dari adanya program ini. Sedangkan aspek sosial cukup baik dengan diadakannya workshop DCC. Adapun aspek spiritual disabilitas menunjukkan adanya perubahan karakter disabilitas.