Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (STUDI KASUS BENCANA BANJIR DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG) Oky Firmansyah; Rafih Wulandari
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 21 No 1 (2016): Vol. 21, No. 1, Juni 2016
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten yang sering mengalami bencana banjir, adapun kecamatan yang sering dilanda banjir adalah kecamatan rancaekek. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibentuklah Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2010 tentang pembentukan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung. Salah satu yang diamanatkan oleh Perda tersebut adalah harus adanya koordinasi antar instansi dalam menanggulangi bencana banjir tersebut. Namun hal itu belum dilakukan secara oftimal oleh instansi-instansi bersangkutan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah koordinasi adalah Kesatuan Tindakan, Komunikasi, Pembagian Kerja dan Disiplin. Secara keseluruhan tiap-tiap faktor telah dilaksanakan dengan baik, adapun yang menjadi cacatatan ialah faktor kesatuan tindakan dikarenakan faktor ini belum terlaksana dengan baik oleh setiap instansi yang memiliki wewenang dalam menanggulangi banjir.
PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP EFEKTIFITAS IZIN GANGGUAN DI KECAMATAN BOJONGSOANG KABUPATEN BANDUNG Rian Fatria Kurnia; Rafih Sri Wulandari
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 21 No 2 (2016): Vol. 21, No. 2, Desember 2016
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan masalah belum optimalnya Penertiban Izin Gangguan di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung Masalah tersebut dihubungkan dengan salah satu variable Pengendalian yang diasumsikan dapat berpengaruh terhadap Efektivitas Penertiban Izin Gangguan . Penelitian ini menggunakan teori pengendalian dari Hasibuan,( 2007: 245) dengan dimensi yang terdiri dari pengendalian langsung, pengendalian tidak langsung dan pengendalian berdasarkan kekecualian. Dan teori evektivitas dari Steers,(1985: 4-7) dengan dimensi yang terdiri dari optimasi tujuan, perspektif system dan tekanan perhatian pada perilaku manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatif (explanatory survai method) sedangkan sumber pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan dengan teknik penelitian : angket, observasi, dan wawancara. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel random sederhana (Simple Random Sampling). Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah koefisienKorelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa Pengaruh pengendalian terhadap efektivitas penertiban izin gangguan di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis penelitian dan hasil pengolahan data, didapatkan hasil nilai Thitung sebesar 8,7391dibandingkan dengannilai T tabelyaitu sebesar 2,0129, maka Ho ditolak dan Hi diterima,, dengan demikian hipotesis yang diajukan teruji secara empirik.
PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI (STUDI PADA UNIT PELAYANAN TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG WILAYAH TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG) Budy Setiadi; Rafih Sri Wulandari
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 22 No 2 (2017): Vol. 22, No. 2, Desember 2017
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya meningkatkan swasembada pangan nasional sumber daya air sangat dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian, irigasi merupakan alternatif dalam sistem pemanfaatan air secara efisien yang sering digunakan sebagai proses pengairan lahan pertanian, agar kondisi semua areal jaringan irigasi dapat berfungsi dengan baik maka dibutuhkannya program pemeliharaan jaringan irigasi. Penyelenggaraan program pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan memperhatikan kelestariannya melalui kegiatan perawatan, perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus dilakukan secara terus-menerus. Oleh karena itu, dengan adanya program pemeliharaan jaringan irigasi akan meningkatkan peran dan kemandirian petani baik sebagai individu maupun sebagai kelompok yang berupa Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai, dalam pengelolaan jaringan irigasi dengan memperjelas wewenang, tugas, dan tanggung jawab masing-masing lembaga pengelola jaringan irigasi tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Juga dapat bermanfaat pada peningkatan produktivitas lahan pertanian, meningkatkan hasil panen, dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DESA CILEUNYI WETAN KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Alvin Zainal; Rafih Sri Wulandari
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 23 No 1 (2018): Vol. 23, No. 1, Juni 2018
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah penelitian ini adalah pengujian Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah di Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung belum berjalan efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti merumuskannya sebagai berikut :”Seberapa besar pengaruh Pengendalian Terhadap Efektivitas Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah di Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?” Untuk menganalisis masalah yang diteliti, penulis mengajukan teori pengendalian dari Mockler dalam Stoner et al.(2008:248) berdasarkan langkah-langkah pengendalian antara lain Menentukan standar-standar, Mengukur pelaksanaan atau hasil yang akan dicapai, Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan Melakukan tindakan perbaikan. Sedangkan teori efektivitas digunakan dari Steers (1985:208-209) berdasarkan tiga dimensi, yaitu optimasi tujuan, perspektif sistem, dan tekanan pada perilaku. Adapun hipotesis yang diajukan : “Besarnya pengaruh Pengendalian terhadap Efektivitas Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah di Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung ditentukan oleh dimensi menentukan standar-standar yang akan digunakan dalam pengendalian, mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai, membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard an tindakan perbaikan”. Metode penelitian yang digunakan Metode Eksplanatori. Adapun teknik pengumpulan data : studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi angket, wawancara dan observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan “Simple Random Sampling” (Sampel Secara Acak) dengan sasarannya aparat dan pengusaha angkutan kota di Kabupaten Bandung.. Teknik analisa data dan pengujian hipotesis menggunakan Regresi Linier Sederhana, Uji signifikan dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengendalian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Efektivitas Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah di Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Dengan demikian hipotesis yang diajukan di dalam penelitian ini teruji secara empirik..
PERAN GERAKAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Rafih Sri Wulandari
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 24 No 1 (2019): Vol. 24, No. 1, Juni 2019
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fungsi pemerintah daerah adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat, untuk mewujudkan fungsi tersebut Pemerintah Kabupaten Bandung Barat membentuk wadah khusus untuk pemberdayaan perempuan dalam pembanguan yang di sebut dengan istilah gerakan perempuan membangun (GEMPUNGAN), hal ini dikarenakan pentingnya peran dan kontribusi perempuan dalam mewujudkan kesejahteraan sangatlah besar. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A)Gempungan memiliki 4 fokus utama yaitu Keluarga berencana (KB) , Perlindungan perempuan dan Anak (PPA), Keluarga Sejahtera dan Perempuan Kepala Keluarga. Melalui program Gempungan perempuan di Kabupaten Bandung Barat diharapkan memiliki peningkatan penghasilan guna membantu kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan keluarga ini memiliki korelasi dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu bangsa yang sejahtera.Hal penting yang harus dilakukan untuk mewujudkan peran perempuan dalam pembangunan tersebut melalui pemberdayaan anggota gempungan. Dalam hal ini penulis bermaksud memberikan suatu gambaran tentang konsep pemberdayaan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan gempungan sebagai salah satu program pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Rafih Sri Wulandari
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 24 No 2 (2019): Vol. 24, No. 2, Desember 2019
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake in a long time, resulting in growth disorders in children, namely the child's height is lower or shorter (dwarf) than his age standard. The government pays special attention to the community in relation to this stunting by making government policies and Policy Frameworks for dealing with Stunting through Law No.36 / 2009 on Health and Law No.18 / 2019 on Food. Both policies are supported by presidential regulation No.42 / 2013 concerning the acceleration of nutrition improvement. Related to stunting prevention covered by the 2015-2019 National Medium Term Development Plan (RPJMN), there is even a national strategy to accelerate the prevention of Stunting 2018-2014. However, after so many years the policy has not been implemented yet to solve the existing problems. In West Bandung Regency Based on data from Bappeda and Data from the Health Office there are ten (10) villages which are classified as Stunting emergencies. Based on this, it is necessary to increase the implementation of stunting management policies in West Bandung Regency through communication, outreach and education about the impact of stunting on children's growth and development which will affect their future, with the hope that the community can play an active role in prevention and can reduce the number of children affected by Stunting in the West Bandung Region.
PENGENDALIAN RUANG TERBUKA HIJAU (STUDI TENTANG PEMANFAATAN TAMAN KOTA DI KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG) Rafih Sri Wulandari
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 25 No 1 (2020): Vol. 25, No. 1, Juni 2020
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was motivated by the lack of fulfillment of the standard green park open space in Bandung City, Sumur District, Bandung, Bandung City. In the analysis of aspects of control, the researcher formulated the problem as follows How to control urban green open space (RTH) in the Sumur Bandung Subdistrict, Supporting and inhibiting factors in meeting the standards of urban green open space (RTH) in the ​​Sumur Bandung District, Any effort taken to meet the standard of urban green open space (RTH) in the ​​Sumur Bandung District. Based on the model of the above framework, the researcher formulates the following propositions, Control of green open space (RTH) City Parks in the Sumur Bandung District Area by the Bandung City Parks Service meets the standards through an approach to control methods consisting of direct control, indirect control and control based on exceptions, The inhibiting factors in controlling urban green open space in the Sumur Bandung District Area by the Bandung City Parks Agency by means of control, Optimal efforts to meet City Park standards that are feasible can be carried out by means of control. The research method used in this study is a descriptive research method with a qualitative approach. Data was obtained through participant observation, in-depth interviews, and documentation. The results of this study indicate that the control of urban park green open space in the Bandung District of Bandung’s Sumur District based on Regional Regulation No. 18 concerning the Regional Spatial Plan (RTRW) of Bandung City does not meet the standards of spatial use in accordance with the Regional Spatial Plan (RTRW), there are several inhibiting factors. To overcome utilization barriers, various efforts have been made in the participation of the community or park users, among others: Appeal for environmental preservation, especially city parks, to create an environmental community. But still there is a lack of participation or lack of awareness from the community and park users. Increase public understanding of green open spaces, especially city parks. The existence of periodic supervision and implementation of green open space, the community should be involved in at least the influential people such as community leaders, in order to foster a sense of responsibility.
Peran Kepala Desa sebagai Administrator dan Supervisor Rafih Sri Wulandari; Riefky Krisnayana; Dedy Rahmat
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 26 No 1 (2021): Vol. 26 No. 1, Juni 2021
Publisher : FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kebijakan Undang – Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dijelaskan bahwa Desa sebagai penyelenggara pemerintahan dilaksanakan oleh Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa. Dalam kehidupan bernegara, pemerintahan sangat dibutuhkan untuk mengatur rakyat, mengayomi rakyat, serta memenuhi kebutuhan rakyat. Adapun permasalahan pada penelitian ini optimalisasi peran Kepala Desa Gunung Masigit dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran kepala Desa sebagai administrator dan supervisior. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian terdiri kepala Desa dan perangkatnya di Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa peran Kepala Desa dapat diukur melalui teori Guest mengenai kebijakan penerapan MSDM yaitu: employee influence (pengaruh karyawan), Human resoursce flow (alur sumber daya manusia), Rewards systems (penghargaan), Work systems (system kerja) Simpulan, dari penelitian ini adalah Kepala Desa belum optimal dalam menjalankan perannya sebagai administrator dan suversior. Kata kunci: kepala desa, kebijakan MSDM
Pelayanan Sosial melalui Komunikasi Efektif bagi Penyandang Disabilitas Nunung Hastika; Ero Suhara; Rafih Sriwulandari; Suhermanuddin Suhermanuddin
Dialektika Vol 9 No 2 (2022): September
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/dialektika.v9i2.2158

Abstract

Kelompok disabilitas merupakan kelompok yang rentan terhadap kemiskinan. Salah satu faktor penyebabnya yaitu belum terciptanya kemandirian disabilitas. Masih banyak disabilitas yang terlantar dan mengalami hambatan dalam berkreativitas dan bekerja. Usaha masyarakat dan pemerintah untuk mengayomi disabilitas tidak hanya sekedar memberi sejumlah uang, tetapi dengan memberikan keterampilan kepada disabilitas sehingga dapat menciptakan kemandirian. Salah satu program yang dilaksanakan untuk menciptakan kemandirian disabilitas ini adalah dengan bentuk komunikasi efektif melalui pelaksanaan program pemberdayaan disabilitas creative center. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahi pelaksanaan program pemberdayaan difable creative center, untuk mengetahui kemandirian disabilitas, serta kontribusi pelaksanaan program pemberdayaan difable creative center terhadap kemandirian disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan jenis pendekatan kualitatif. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Validitas data berupa triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan difable creative center berkontribusi terhadap kemandirian disabilitas dari segi aspek ekonomi, sosial dan spiritual. Aspek ekonomi cukup baik walaupun masih ada beberapa disabilitas yang tidak mendapatkan bantuan modal berupa mesin jahit sehingga tidak merasakan kontribusi dari adanya program ini. Sedangkan aspek sosial cukup baik dengan diadakannya workshop DCC. Adapun aspek spiritual disabilitas menunjukkan adanya perubahan karakter disabilitas.
Pemberdayaan Gerakan Perempuan Membangun (GEMPUNGAN) Rafih Sri Wulandari; Bambang Rudiansah
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/tribhakti.v1i1.1353

Abstract

Pemerintah Bandung Barat membentuk organisasi khusus yang menyoroti peran perempuan dalam pembanguan yang biasa di sebut dengan istilah gerakan perempuan membangun (GEMPUNGAN), dibawah Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) organisasi ini memiliki tujuan untuk memberdayakan perempuan yang ada diwilayah Bandung Barat. Permasalahan yang muncul terkait program ini adalah pemahaman dari sumber daya manusia itu sendiri yang masih kurang, karena rata-rata anggota dari organisasi ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang minim pengetahuan tentang organisasi dan pengembangan UMKM. Pengabdian kepada masyarakat di rasa sangat perlu untuk memberdayakan organisasi GEMPUNGAN agar lebih maksimal dan berdaya, Pengabdian Kepada Masyarakat terhadap organisasi GEMPUNGAN dilakukan dengan metode Pelatihan dan Pendampingan. Luaran dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah (1) Peningkatkat kualitas organisasi Gempungan setelah terbentuknya struktur organisasi baru yang lebih baik. (2) Terciptanya Indutri rumah tangga berupa keripik pisang yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran.