Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PADA MASA PANDEMIK COVID-19 SHAHNAZ DESIANTI KHOIRIYAH; Tiara Salsabila Majid; Alif Virisy Berliana; Yoppi Iskandar
Farmaka Vol 18, No 3 (2020): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i3.27324

Abstract

Standar pelayanan kefarmasian merupakan pedoman yang digunakan tenaga kefarmasian dalam melakukan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian di apotek saat pandemik COVID-19 dapat dilakukan secara online untuk meminimalkan pasien keluar rumah namun tetap mengutamakan keefektifan pengobatan dan kepatuhan pasien. Apotek juga dapat melakukan pengiriman obat secara langsung ke tempat tinggal pasien untuk tetap memastikan pasokan obat pasien di rumah. Saat masa pandemik penting untuk memberikan edukasi kepada pasien untuk tidak meminum obat yang kadaluwarsa karena kekurangan obat atau untuk menghindari kunjungan farmasi, serta mendorong pasien untuk menggunakan jasa konsultasi online dan jasa pengiriman obat ke tempat tinggal yang disediakan oleh apotek jika memungkinkan. Pelayanan kefarmasian lainnya yaitu mengedukasi pasien terutama pasien dengan penyakit kronis mengenai penyakit dan terapi yang dijalani untuk meningkatkan kepatuhannya dalam pengobatan. Dengan demikian pelayanan kefarmasian di apotek tetap dapat dilakukan dengan modifikasi-modifikasi yang dapat meminimalkan penyebaran dan penularan COVID-19.Kata kunci: Standar Pelayanan Kefarmasian, Pelayanan Kefarmasian, COVID-19.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MENGGUNAKAN METODE ATC/DDD DAN DU90% DI RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM RS AL-ISLAM BANDUNG Shahnaz Desianti Khoiriyah; Rani Ratnawati; Eli Halimah
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.81

Abstract

Resistensi antibiotik menjadi salah satu topik yang mendapat perhatian lebih dari pemerintah Indonesia. Pada PMK No. 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit mewajibkan Rumah sakit untuk membentuk tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit. Tugas dari tim pelaksana PPRA diantaranya melakukan evaluasi penggunaan antibiotik. Metode ATC/DDD (Anatomical Therapeutic Chemical/Daily Defined Dose) digunakan untuk evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik dalam satuan jumlah ATC/DDD dan mengetahui antibiotik yang termasuk kedalam DU90% (Drug Utilization 90%) pada pasien rawat jalan di poli penyakit dalam (Internis) di RS Al-Islam Bandung. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara retrospektif. Pengamatan dilakukan pada resepOktober-Desember 2019 sebanyak 990 resep. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa 12% resep menggunakan antibiotik dan 88% resep tidakmenggunakan antibiotik. Isoniazid merupakan antibiotik dengan nilai ATC/DDD tertinggi yaitu 163750 dan amoxycillin merupakan antibiotik dengan nilai ATC/DDD terendah yaitu sebesar 750. Antibiotik yang termasuk kedalam DU90% adalah isoniazid, rifampisin, ethambutol dan pyrazinamide.