Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

KAJIAN PRODUKTIVITAS DAN RESPON PETANI TERHADAP PADI VARIETAS UNGGUL BARU DI KECAMATAN PARUNGKUDA DAN CICANTAYAN KABUPATEN SUKABUMI Sunjaya Putra; Yati Haryati
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 21, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v21n1.2018.p1-10

Abstract

ABSTRACT Assessment on the productivity and farmers’ responses towards new high yield varieties of rice in Sukabumi Regency, West Java Province. High yielding varieties (HYV) have contributed greatly to the national rice production, but is widely adaptable and not towards a specific area. This study aims to determine the productivity and responsiveness of farmers to new varieties of rice. The assessment was conducted in the rice field of Langensari Village, Parungkuda Subdistrict and Cijalingan Village, Cicantayan Subdistrict, Sukabumi Regency, West Java on Drought II (May-August) 2014, using a Randomized Block Design (RBD) with 6 treatments (varieties) and 4 replications. The varieties used are Inpari 22, Inpari 24, Inpari 25, Inpari 28, Inpari 30 and Ciherang. The parameters observed were: location characteristic was analyzed descriptively, rice yield (GKP) was analyzed by ANOVA (Analysis of variance) followed by Duncan Multiple Range Test at 5% level, farmer response to variety using likert scale, the farmer's response to the organoleptic test was analyzed using freidman test followed by Wilcoxon test and to see the cost, income and profit of farming was done input-output analysis of farming. The results showed that the productivity of new high yielding varieties in Parungkuda Subdistrict was the highest of Inpari 30 varieties (11,20 t/ha GKP) and Cicantayan Inpari 25 (11,15 t/ha GKP). Farmers' responses to rice crops seen from vegetative and generative appearances generally favor all new improved varieties. The response of farmers to the taste of rice in Parungkuda Subdistrict prefered Inpari 22 varieties of rice and the response of farmers to the taste of rice in Cicantayan Subdistrict prefers Inpari 28 and 30. Analysis of farming new varieties (VUB) based on the value of R/C ratio ranges from 4,21 to 6,59 (Inpari 25). productivity, new high yield varieties, farmers' response  ABSTRAK Varietas unggul telah memberikan kontribusi besar terhadap produksi padi nasional, namun beradaptasi luas dan belum ke arah spesifik wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas  dan respon petani terhadap padi Varietas Unggul Baru. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Desa Langensari Kecamatan Parungkuda dan Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada Musim Kemarau II (Mei-Agustus) tahun 2014, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan (varietas) dan 4 ulangan.  Varietas yang digunakan yaitu Inpari 22, Inpari 24, Inpari 25, Inpari 28, Inpari 30 dan Ciherang. Parameter yang diamati meliputi : karakteristik lokasi dianalisis secara deskriptif, produksi padi t/ha (GKP) dianalisis dengan ANOVA (Analysis of varians) dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%, respon petani terhadap varietas menggunakan skala likert, respon petani terhadap uji organoleptik dianalisis menggunakan uji friedman dilanjutkan uji Wilcoxon dan untuk melihat biaya, penerimaan serta keuntungan usahatani dilakukan analisis input-output usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas padi varietas unggul baru di Kecamatan Parungkuda paling tinggi Varietas Inpari 30 (11,20 t/ha GKP) dan di Kecamatan Cicantayan Inpari 25 (11,15 t/ha GKP). Respon petani terhadap tanaman padi dilihat dari penampilan vegetatif dan generatif umumnya menyukai semua varietas unggul baru. Respon petani terhadap cita rasa nasi di Kecamatan Parungkuda lebih menyukai padi varietas Inpari 22 dan respon petani terhadap cita rasa nasi di Kec. Cicantayan lebih menyukai Inpari 28 dan 30. Analisa usahatani varietas unggul baru (VUB) berdasarkan nilai R/C ratio berkisar antara 4,21 hingga 6,59 (inpari 25).produktivitas, varietas unggul baru, respon petani
PENGKAJIAN PAKET TEKNOLOGI PEMUPUKAN BAWANG MERAH DENGAN BENIH UMBI MINI DI KABUPATEN CIREBON Atin Yulyatin; Meksy Dianawati; Yati Haryati
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 22, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v22n3.2019.p353-360

Abstract

ABSTRACT                 Assessment of Fertilization Technology Package Shallot Using Mini Bulb in Cirebon District. One of the main problems on the increasing shallot production is the limitation of high-quality plant materials. The use of mini bulbs on their cultivation is expected as one of the solutions.  The cultivation using these materials is almost the same as conventional ones.  Some benefits would be obtained when using mini bulbs as seeds, it is more efficient because it does not require a lot of its volume and the resulting production can be higher.  Generally, shallot cultivation at many farmer levels is less profitable caused by the use of excessive chemical fertilizers, so it is necessary to have proper fertilization studies. The purpose of this assessment was to compare the application of technology packages based on Balitsa fertilization recommendation with the farmer’s one using mini bulbs as plant materials on Bima Brebes shallot cultivation. The research was carried out in Cukang Akar Village, Pabedilan Sub District, Cirebon District from August 2014 to January 2015. Parameters observed were plant height, number of tillers, weight, diameter, and length of bulbs, total bulbs per plant and production as well as production costs, profits and B/C. Plant growth data were analyzed descriptively and further tested using the t-test at the 5% confidence level. The results of the assessment showed that there was no significant difference between both treatments, the technology packages and the farmers were one on all parameters, but the application of technology packages was more profitable 114.240 IDR per hectare, with B/C value was 1.13.  Keywords: shallot, fertilizer, mini bulb ABSTRAK Salah satu kendala utama yang dihadapi dalam usaha peningkatan produksi bawang merah adalah terbatasnya ketersediaan benih bermutu. Penggunaan benih umbi mini diharapkan menjadi salah satu solusinya. Budidaya bawang merah dengan menggunakan benih asal umbi mini hampir sama dengan umbi konvensional. Penggunaan umbi mini mempunyai kelebihan yaitu lebih efisien karena tidak memerlukan volume benih yang banyak dan produksi yang dihasilkan dapat lebih tinggi. Secara umum, budidaya bawang merah di tingkat petani banyak yang kurang menguntungkan, salah satunya disebabkan penggunaan pupuk kimia berlebihan, sehingga perlu pengkajian pemupukan yang tepat. Tujuan pengkajian adalah membandingkan penggunaan paket teknologi berdasarkan teknologi rekomendasi pemupukan Balitsa dengan cara petani pada budidaya bawang merah dengan menggunakan benih umbi mini. Pengkajian dilaksanakan di Desa Cukang Akar, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon  pada bulan Agustus 2014–Januari 2015. Varietas bawang merah yang digunakan adalah Bima Brebes. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, berat umbi, diameter umbi, panjang umbi, jumlah umbi per tanaman dan produksi serta biaya produksi, keuntungan dan B/C. Data pertumbuhan tanaman dianalisis secara deskriptif dan diuji lanjut t-test pada taraf kepercayaan 5%. Hasil pengkajian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan paket teknologi dan cara petani pada semua parameter, namun aplikasi paket teknologi lebih menguntungkan Rp. 114.240 per hektar, dengan nilai nisbah B/C 1,13. Implikasinya keuntungan yang diperoleh petani lebih tinggi.Kata kunci: bawang merah, pemupukan, umbi mini
KAJIAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI LAHAN SAWAH KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT Yati Haryati; Bebet Nurbaeti
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 21, No 3 (2018): November 2018
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v21n3.2018.p235-244

Abstract

Strategies through mitigation, adaptation and anticipation of climate change, such as the use of adaptive crop varieties is required the impact of diversity and climate change such as drought on rice crops in the dry season. The research aimed to know agronomic and economic performances of some superior upland rice varieties as well as to obtain improved rice varieties of which are adaptive and economically viable in paddy fields in of Majalengka Regency. The study was conducted at farmer’s land of Gangsa I Farmer Group, Jatitengah Village, Jatitujuh Subdistrict, Majalengka Regency in April - July 2016 using Randomized Block Design (RBD) The treatments consisted of 5 varieties, i.e. Inpago 5, 8, 9, Situ Patenggang and Situ Bagendit and with 5 replications. Rice cultural practice that utilized an Integrated Crop Management (ICM) Approach. The observed variables were plant height, number of productive tillers, lenght length, number of grains of contents per panicle, number of unhulled grain per panicle, 1000 grain weight and productivity. Data were analyzed using Duncan Test followed by multiple distance test (DMRT) using SAS version 9.0 for windows. The result of the study showed that there were variation of variables observed including their economic farming analysis among the rice varieties.  Rice of Situ Bagendit variety gave relatively better agronomic and economic performances than those of other rice varieties, its average yield was 8.59 t ha-1 with R/C value of 2.26, therefore, it can be as an alternate rotation rice varieties in the same agro-ecosystem suited to the growing season in Majalengka Regency. ABSTRAKStrategi yang tepat melalui mitigasi, adaptasi dan antisipasi perubahan iklim, seperti penggunaan varietas tanaman yang adaptif diperlukan untuk mengantisipasi dampak keragaman dan perubahan iklim seperti kekeringan pada tanaman padi di musim kemarau. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaan agronomi dan ekonomi beberapa varietas unggul padi gogo serta mendapatkan varietas unggul padi gogo yang adaptif dan layak secara ekonomis di lahan sawah di Kabupaten Majalengka. Kajian dilaksanakan di lahan petani Kelompok Tani Gangsa I, Desa Jatitengah, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka pada Bulan April - Juli 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuannya terdiri dari 5 varietas, yaitu Inpago 5, 8, 9, Situ Patenggang dan Situ Bagendit dengan 5 ulangan. Teknologi budidaya yang diterapkan yaitu Pendekatan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).  Peubah yang diamati adalah Tinggi Tanaman, Jumlah Anakan Produktif, Panjang Malai, Jumlah Gabah Isi Per Malai, Jumlah Gabah Hampa Per Malai, Bobot 1000 Butir dan Produktivitas padi. Data dianalisis menggunakan Uji Duncan dilanjutkan dengan uji jarak berganda (DMRT) dengan menggunakan SAS versi 9.0 for windows. Hasil kajian menunjukkan bahwa ada keragaman dari peubah yang diamati termasuk hasil analisis usahataninya antar varietas padi gogo.  Varietas Situ Bagendit memberikan keragaan agronomi dan analisis usahatani yang relatif lebih baik dari varietas padi gogo lainnya, hasil rata-rata gabah kering panennya 8,59 t ha-1 dengan nilai R/C 2,26, sehingga dapat dijadikan alternatif pergiliran varietas pada agroekosistem yang sama disesuaikan dengan musim tanam di wilayah Kabupaten Majalengka.