Masalah kesehatan jiwa telah diidentifikasi oleh World Health Organization (WHO) sebagai prioritas pembangunan global. Stigma dan sikap yang negatif terhadap orang dengan gangguan kesehatan jiwa masih banyak ditemukan di antara mahasiswa kesehatan dan jurusan lainnya. Hal ini jika terus dibiarkan dapat mempengaruhi perawatan mahasiswa yang menderita gangguan kesehatan jiwa. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai persepsi, pengetahuan dan sikap tentang gangguan kesehatan jiwa pada mahasiswa dan membandingkan apakah terdapat pengaruh kultur budaya yang mempengaruhi tiga aspek tersebut. Metode dalam penyusunan artikel ini dilakukan dengan penelusuran pustaka melalui database elektronik PubMed dengan kata kunci “perception, knowledge, attitude, student, mental illness “ pada April 2020. Sebanyak 14 artike dari berbagai negara dengan rentang waktu publikasi 10 tahun terakhir didapatkan dari total 305 artikel pada pencarian awal. Sebanyak 6 dari 8 artikel menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi yang baik, 1 dari 3 artikel menunjukkan mahasiswa mempunyai tingkat pengetahuan yang baik dan 7 dari 9 artikel menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap yang positif. Mahasiswa di negara maju cenderung memiliki tingkat persepsi, pengetahuan, dan sikap yang lebih baik.Kata kunci: gangguan kesehatan jiwa, mahasiswa, persepsi, pengetahuan, sikap.