Sidat (Anguilla marmorata) adalah organisme unik yang bersifat katadromous yaitu tumbuh di habitat air tawar dan ketika dewasa akan bermigrasi ribuan kilometer untuk mengadakan pemijahan di laut. Sidat mengalami beberapa tahap perkembangan dari larva leptocepthalus, glass eel, elver, sidat kuning atau sidat muda (yellow eel) hingga sidat dewasa. Penyebarannya meliputi bagian Utara Atlantik, Indo Pasifik, daerah beriklim tropis dan sup tropis. Sidat selama hidupnya mengalami beberapa tahap perkembangan dari larva sidat leptocepchalus (masih berbentuk bening dan melebar seperti daun dan dapat ditembus cahaya), glass eel, elver, sidat kuning, hingga sidat perak atau sidat dewasa. Sidat dibudidayakan oleh beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Hongkong. Sidat memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan memiliki daging yang kenyal serta enak untuk dikonsumsi (Pratiwi, 1998; Sugeha, 1999; Liviawaty dan Afrianto, 1998 dalam Sugeha, 1999; Robin, 2012). Di Indonesia belum banyak dimanfaatkan, padahal ikan ini baik dalam ukuran benih maupun ukuran konsumsi jumlahnya cukup melimpah. Tingkat pemanfaatan ikan sidat secara lokal (dalam negeri) masih sangat rendah, akibat belum banyak dikenalnya ikan ini, sehingga kebanyakan penduduk belum familiar dalam cara membudidayakan ikan sidat dan masih kurangnya informasi dalam bidang budidaya ikan sidat, sementara banyak negara yang mempunyai permintaan pasar ikan sidat untuk jadi bahan konsumsi bagi mereka yang ingin mengkonsumsi ikan sidat (Sasongko, et al. 2007). Dalam perkembangan budidaya ikan sidat juga tidak terlepas dari kebutuhan pakan. Pakan yang diberikan merupakan pakan yang mempunyai kandungan nilai nutrisi yang tinggi. Pakan terdiri dari duajenis yaitu pakan alami dan pakan buatan (Robin, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan hidup ikan sidat (Anguilla spp) di kolam terpal. Wadah yang digunakan dalam penelitian yaitu 2 buah kolam terpal yang berukuran 100 X 100 X 60 cm danmasing-masing kolam terpal didistribusikan 15 ekor dengan ukuran berkisar antara 6-10 cm. Pakan yang diberikan adalah pakan ikan rucah dari ikan layang (Decapterus sp) dan pakan pelet yang dibuat pasta. Pemberian pakan pada ikan sidat sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari yaitu jam 07.00 WITA dan 17.00 WITAsecara ed-libitium. Sampel ikan sidat ditangkap di aliran sungai Kampung Bakalaeng Kecamatan Manganitu. Pertumbuhan ikan sidat (A. marmorata) selama 28 hari pemeliharaan yaitu kolam A (pakan rucah) adalah 0,9 cm/hari dan kolam B (pasta) adalah 0,7 cm/hari. Sedangkan laju pertambahan berat di kolam A adalah 1,24gr/hari dan kolam B adalah 0,079 gr/hari. Sintasan hidup (Survival Rate) baik di kolam A dan kolam B adalah 100 % yang artinya selama 28 hari pemeliharaan tidak ada yang mati. Disarankan perlu adanya penelitian lanjutan dalam pemberian pakan yang bervariasi dengan beberapa perlakuan.