Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PKM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENGEMBANGAN KEBIASAAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DI SD INPRES MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE SULAWESI UTARA Chatrina M. A. Bajak; Ferdinand Gansalangi; Melanthon J. Umboh; Gracia Ch. Tooy
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.491 KB)

Abstract

PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah meliputi; Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olah raga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, dan membuang sampah pada tempatnya. SD Inpres Manganitu merupakan institusi pendidikan yang berada di Kecamatan Manganitu. Sekolah ini merupakan sekolah dengan jumlah siswa SD terbanyak di Kacamatan Manganitu dengan latar belakang sosial dan keluarga yang berbeda-beda. Jumlah siswa-siswi yang mengikuti kegiatan berjumlah 67 siswa (kelas 2-6 SD). Hasil evaluasi menunjukkan adanya perubahan perilaku dari siswa siswi SD Inpres Manganitu. Diharapkan perilaku mencuci tangan dapat terus dilaksanakan setiap hari sehingga menjadi suatu budaya di lingkungan SD Inpres Manganitu.
POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK BALITA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANENTE KECAMATAN TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Melanthon Jn. Umboh; Gracia Ch. Tooy; Maryati A. Tatangindatu
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.233 KB)

Abstract

Pengasuhan orangtua kepada balita mempengaruhi ada atau tidak adanya diare pada balita. Ini dikarenakan perilaku kesehatan juga merupakan aspek yang penting dalam pengasuhan orangtua kepada anak. Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe mencatat bahwa pada tahun 2015, ada 1.151 jiwa anak usia balita (1–5 tahun), di antaranya terdapat penderita diare sebanyak 97 jiwa dan tercatat 1 anak yang meninggal dari antara penderita diare tersebut. Sedangkan pada tahun 2016, tercatat 817 anak usia balita dan sampai dengan bulan Juni 2016 sudah ada 40 anak balita penderita diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua pada anak Balita dengan Riwayat Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat oleh Puskesmas agar dapat memperhatikan masyarakat yang mempunyai balita di wilayah kerjanya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan orang tua sehingga dapat memberikan pola asuh yang positif terhadap anak khususnya balita dan dapat dijadikan awal pengembangan penelitian berikutnya. Rancangan penelitian digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian deskriptifeksploratif untuk memperoleh gambaran tentang pola asuh orang tua pada anak balita dengan riwayat penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: Pola asuh orang tua balita dengan riwayat penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Manente Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagian besar ada dalam kategori Pola Asuh Demokratis yaitu sebanyak 38 responden atau 92,7 persen. Saran yang diberikan sebagai rekomendasi yaitu Puskesmas Manente diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan Ibu tentang Penanganan Diare dengan melakukan Penyuluhan Kesehatan atau pembagian liflet terutama kepada orang tua yang memiliki anak usia balita. Responden diharapkan dapat mengetahui pola asuh yang efektif serta meningkatkan kontrol terhadap anak usia balita terutama dalam hal kebersihan diri dan kebersihan lingkungan agar penyakit diare dapat dicegah.
TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGAHADAPI MASA MENOPAUSE DI KAMPUNG NAHA 1 KECAMATAN TABUKAN UTARA Kartini Syahmudin; Chatrina M. A. Bajak; Gracia Ch. Tooy
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.944 KB)

Abstract

Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai tingkatan umurnya. Semakin meningkat umurnya maka pertumbuhan dan perkembangan akan berhenti pada suatu tahap yang mengakibatkan berbagai perubahan fungsi tubuh. Perubahan fungsi tersebut biasanya terjadi pada proses menua. Proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan yang terjadi tersebut paling banyak pada proses menua seorang wanita karena terjadi suatu fase yang dinamakan menopause (Sulistyawati, 2010). Tujuannya untuk diketahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi masa menopause di Kampung Naha 1 Kecamatan Tabukan Utara. Jenis dan penelitian ialah penelitian deskriptif dengan metode survei yang bertujuan untuk mengukur Tingkat Kecemasan Ibu dalam menghadapi Masa Menopause di Kampung Naha1Kecamatan Tabukan Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang sudah menopause yang bertampat tinggal di Kampung Naha 1 Kecamatan Tabukan Utara berjumlah 25 orang. Sampel yang digunakan dalam peneitian ini ialah total sampling dengan Kriteria Inklusi dan Ekslusi. Data diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Pengolaan data melalui beberapa proses seperti Editing, Coding, Scoring, dan Tabulatig.Hasil penelitian di Kampung Naha 1 Kecamatan Tabukan Utara tentang Tingkat Kecemasan Ibu dalam menghadapi Masa Menopause dengan jumlah 25 responden diperoleh Tingkat Kecemasan yang paling banyak ialah tingkat Kecemasan dengan kategori Panik sebanyak 13 responden (44 persen).Kesimpulan dari peneitian ini adalah Tingkat Kecemasan Ibu dalam menghadapi Masa Menopause memilki Tingkat Kecemasan yang Panik. Oleh sebab itu, bagi pemerintah Kampung Naha 1 agar dapat melakukan menjelasan mengenai Masa Menopause kepada ibu-ibu lainnya di suatu organisasi, agar semua ibu-ibu dapat mengetahui apa itu Menopause.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENGOLAH MAKANAN DI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) KAWASAN PESISIR BOULEVARD TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Gracia Ch. Tooy; Chatrina M. A. Bajak; Conny J. Surudani
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.342 KB)

Abstract

Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap empat faktor penyehatan makanan yaitu faktor tempat/bangunan, peralatan, orang, dan bahan makanan. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada tahun 2017 tercatat 366 TPM yang tersebar di 17 kecamatan. Kecamatan dengan jumlah TPM terbanyak adalah Kecamatan Tahuna Timur (82 tempat) dan Tahuna (77 tempat). Pembangunan infrastruktural Kabupaten Kepulauan Sangihe pada tiga tahun terakhir (2015-2017) sangat terlihat di kawasan pesisir Teluk Tahuna yang sering disebut Boulevard oleh masyarakat Sangihe, terutama setelah reklamasi kawasan Boulevard di kelurahan Apeng Sembeka dan pembangunan jembatan yang menghubungkan kelurahan Tidore dan kelurahan Towo. Oleh karena perkembangannya maka semakin meningkat pula jumlah TPM di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku higiene sanitasi pengolah makanan di kawasan pesisir Boulevard Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat bagi Puskesmas dan Pemerintah Kelurahan agar dapat meningkatkan pengawasan higiene sanitasi makanan di TPM kawasan pesisir Boulevard yang semakin meningkat jumlahnya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pengolah makanan sehingga dapat menerapkan standar higiene sanitasi dalam pengolahan makanan dan dapat dijadikan awal pengembangan penelitian berikutnya. Rancangan penelitian digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian deskriptif. Populasi dan sampel adalah pengolah makanan di TPM Kawasan Pesisir Boulevard Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berjumlah 14 orang. Tingkat pengetahuan diukur dengan menggunakan instrumen kuesioner penilitian yang diisi dan diwawancarai, sedangkan perilaku diukur dengan menggunakan lembar observasi yang diamati langsung pada saat dilakukan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu : Tingkat Pengetahuan Pengolah Makanan tentang Higiene Sanitasi di TPM Kawasan Pesisir Boulevard Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe ada dalam kategori Baik dengan persentase 100 persen, sedangkan perilaku higiene sanitasi pengolah makanan sebagian besar berkategori Kurang dengan persentase 71,4 persen. Saran yang diberikan sebagai rekomendasi yaitu perlu adanya sosialisasi tentang higiene sanitasi Pengolahan Makanan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan oleh Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan atau Kecamatan dan juga para ahli/pakar di bidang Gizi dan Kesehatan Lingkungan khususnya higiene sanitasi Pengolahan Makanan, serta perlu adanya pengawasan dan kontrol yang intensif dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, sehingga bagi TPM yang tidak sesuai ketentuan dapat diberikan peringatan ataupun punishment.