Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PSIKOEDUKASI BERBASIS CARING PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI KAMPUNG BENTUNG KECAMATAN TABUKAN SELATAN Conny Juliana Surudani; Yenny Makahaghi; Nansy Pangandaheng
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Caring merupakan suatu kemampuan untuk berdedikasi dengan orang lain, dengan pengawasan perasaan empati dan perasaan cinta atau menyayangi pada orang lain serta memiliki moral untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan martabat manusia. Tujuan PKMS ini yaitu untuk mengurangi stigma masyarakat dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuahn Activity Daily Living (ADL) pada ODGJ dalam bentuk psikoedukasi berbasis caring.Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di ruang aula kantor kelurahan kampung Bentung Kecamatan Tabukan Selatan sebanyak dua judul yaitu tentang tanda dan gejala gangguan jiwa dan stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa, kemudian melakukan kunjungan rumah keluarga yang memiliki ODGJ untuk melakukan Psikoedukasi dengan caramemberikan rasa tanggung jawab, perhatian dan keikhlasan, dimana keluarga mengajak, membimbing dan mendampingi penderita untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kunjungan rumah ini dilakukan dua kali sehingga keluarga mampu melakukan perawatan kepada ODGJ dengan kepedulian yang tinggi. Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat mengetahui tentang tanda dan gejala gangguan jiwa dan dampak dari stigma terhadap ODGJ. Selain itu Psikoedukasi yang diberikan pada keluarga dapat membantu keluarga dalam melakukan perawatan kepada ODGJ dengan metode caring. Caring is an ability to dedicate oneself to others with a strong feeling of empathy and love or love for others and has the moral to protect, maintain and improve human dignity. The purpose of this community service (shorten for PKSM) was to reduce the current community stigma on people sufferting from mental disorder (shorten for ODGJ) and improve the ability of affected families in meeting the need for activity daily living (ADL) in ODGJ, conducted in form of a counseling caring-based psychoeducation. The counseling was carried out in the hall room of the village office of Bentung village, Tabukan Selatan sub-district, focusing first on the signs and symptoms of mental disorders and community stigma against people with mental disorders and followed be visiting the families of ODGJ to conduct psychoeducation by instilling a sense of responsibility, sincerity and care to the members of the ODGJ’s families in assisting, guiding and taking care of the sufferers to carry out their daily activities. This house visit was done twice to ensure that the families were able to understand and take a really good care of the ODGJ. It was expected that after the counseling, the public could identify the signs and symptoms of mental disorders and understand the negative impacts of stigma on the ODGJ. In addition, the psychoeducation provided to the affected families helped them in taking care ofthe ODGJ by applying the caring method.
PENERAPAN ADAPTASI PSIKOSOSIAL PADA MASYARAKAT PASCA TRAUMA BENCANA ALAM DI KAMPUNG LEBO KECAMATAN MANGANITU Conny Juliana Surudani; Yenny Budiman Makahaghi; Nansy Delia Pangandaheng
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.345

Abstract

Kejadian gangguan psikososial biasanya mulai muncul segera setelah bencana terjadi (60 persen). Angka kejadian akan turun seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan gangguan psikososial akan muncul pada rentang waktu lama setelah terjadinnya bencana. Selain itu, resiko terjadinya gangguan psikososial juga semakin menurun jika tiak terjadi cedera fisik yang berarti dan kehilangan orang terdekat. Tujuan PKMS ini yaitu mengurangi dampak psikologi pasca trauma bencana alam akibat kehilangan berduka terhadap keluarga dan harta benda. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah keluarga yang terdampak dengan bencana alam kampung Lebo Kecamatan Manganitu, kemudian melakukan Intervensi Adaptasi Psikologis pada keluarga, kecemasan yang dirasakan oleh keluarga yang mengalami trauma pasca bencana dapat berkurang dengan selalu melakukan tindakan yang sudah diberikan jika rasa takut/cemas datang kembali. Setelah diberikan penyuluhan dan pemberian intervensi adapatsi psikologis pada masyarakat terdampak bencana alam dikampung Lebo Kecamatan Manganitu dapat mengurangi resiko terjadinya depresi akibat kecemasan yang berlebihan karena kehilangan harta benda dan anggota keluarga lainnya. The incidence of psychosocial disorders usually start immediately after the disaster (60 percent). The incidence rate will decrease over time. However, this does not rule out the possibility that psychosocial disorders will appear for a long time after the disaster. In addition, the risk of developing psychosocial disorders also decreases if there is no significant physical injury and loss of loved ones. The goal of PKMS was reduce the psychological impact of post-traumatic natural disasters due to loss of grief to family and property. Outreach activities were carried out by door to door, those was done because of the Covid-19 pandemic, where the community service team visite the home of families who impact by natural disasters in Lebo village, Manganitu District, then carried out Psychological Adaptation Interventions on families, anxiety felt by traumatized families Post-disaster can be reduced by always take the action that have been given if fear / anxiety returns. After being given counseling and psychological adaptation interventions to peole in Lebo affected by natural disaster, Manganitu District, it can reduce the risk of depression due to excessive anxiety due to loss of property and other family members.
PSIKOEDUKASI PADA MASYARAKAT PENERIMA VAKSIN COVID-19 DI KAMPUNG TALOARANE KECAMATAN MANGANITU Conny Juliana Surudani; Yenny Budiman Makahaghi; Nansy Delia Pangandaheng
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.439

Abstract

Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penurunan pandemi melalui vaksin covid 19. Pemberian psikoedukasi dapat melalui penyuluhan kesehatan pada seseorang yang mengalami gangguan psikis dengan tujuan masalah yang dihadapi dapat teratasi. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid 19. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah masyarakat kampung Taloarane Kecamatan Manganitu, kemudian menemui masyarakat yang belum menerima vaksin covid-19 kemudian diberikan penyuluhan tentang vaksin covid-19, edukasi menghilangkan kecemasan dan pemeriksaan tekanan darah. Psikoedukasi sangat penting dilakukan kepada masyarakat penerima vaksin covid-19 melalui penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat kampung Taloarane dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya mengikuti vaksin untuk mengurangi penularan dan melindungi orang-orang sekitar kita agar terhindar dari covid-19. Covid-19 vaccination during a pandemic is an effort made by the government to accelerate the decline of the pandemic through the covid 19 vaccine. The provision of psychoeducation can be through health education to someone who has a psychological disorder with the aim of solving the problems faced. The purpose of this PKMS is to increase public knowledge about the covid 19 vaccine. Counseling activities are carried out from the house to house this is done because of the Covid-19 pandemic, where the service team visits the homes of the people of Taloarane village, Manganitu sub-district, then meets people who have not received the COVID-19 vaccine. 19 were then given counseling about the covid-19 vaccine, education on relieving anxiety, and checking blood pressure. Psychoeducation needs to be carried out for the recipients of the covid-19 vaccine through health counseling given to the people of the Taloarane village to increase knowledge about the importance of taking vaccines to reduce transmission and protect the people around us to avoid covid-19.