Lintang Permata Sari Yuliadi
Universitas Padjadjaran

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pariwisata Selam di Perairan Batu Layar, Pangandaran Fadhilah Ramadhan Sudjud; Donny Juliandri Prihadi; Lintang Permata Sari Yuliadi; Syawaludin Alisyahbana Harahap
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.898 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Perairan Batu Layar, Pangandaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kesesuaian lahan di kawasan ini. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dimana data diambil dari studi pustaka dan pengambilan data secara langsung ke lapangan dan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar. Data tersebut kemudian diolah dengan matriks kesesuaian wisata dan dijadikan peta dengan menggunakan software ArcGIS 10.2.2. Pengambilan data dilakukan di 7 stasiun di kawasan Perairan Batu Layar, Pangandaran. Hasil dari indeks kesesuaian wisata di perairan ini cukup beragam, dimana 2 stasiun mendapatkan hasil S2 atau Sesuai, 3 stasiun mendapatkan hasil S3 atau Sesuai Bersyarat dan 1 stasiun mendapatkan hasil TS atau Tidak Sesuai.  
Variabilitas Temporal Eddy di Perairan Makassar – Laut Flores Firdaus Nuzula; Lintang Permata Sari Yuliadi; Mega Laksmini Syamsudin
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi eddy secara temporal dari Perairan Makassar (PM) sampai Laut Flores (LF), serta hubungannya dengan upwelling dan downwelling dan konsentrasi klorofil-a. Daerah penelitian berada pada koordinat 115o – 125o BT dan 2.5o – 8o LS. Data yang digunakan adalah dataset bulanan arus geostrofik, tinggi paras laut, suhu permukaan laut, angin permukaan, dan klorofil-a tahun 2008 – 2012. Hasil pengolahan data menunjukkan eddy ditemukan di Selat Makassar dengan diameter dan kecepatan geostrofik tertinggi 255.3 km dan 21.4 cm/s, di Perairan Selatan Makassar (PSM) 266.4 km dan 15.6 cm/s, dan di  Laut Flores berada di sekitar 182.04 km dan11.4 cm/s. Dari total 51 eddy yang ditemukan, mayoritas kejadian tersebut merupakan eddy tipe anticyclonic. Di Selat Makassar dan Laut Flores eddy dapat terbentuk sepanjang musim, sedangkan di Perairan Selatan Makassar tidak terbentuk eddy pada musim barat. Nilai konsentrasi klorofil-a pada daerah yang selalu terbentuk eddy lebih tinggi daripada daerah yang tidak pernah terbentuk eddy, akan tetapi hubungan langsung antara eddy dengan fenomena upwelling/downwelling tidak terlihat berdasarkan nilai SPL.
Pematangan Gonad Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menggunakan Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) Dalam Pakan Komersil Hardiono Tondang; Rita Rostika; Lintang Permata Sari Yuliadi; Ujang Subhan
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.514 KB)

Abstract

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jumlah pemberian tepung biji kecipir yang paling efektif untuk meningkatkan kematangan gonad ikan lele dumbo. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lime perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung biji kecipir sebanyak 0 %(Kontrol), 5 % per kg pakan, 6 % per kg pakan, 7 % per kg pakan dan penambahan vitamin E esencial sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung biji kecipir pada pakan dapat mempengaruhi tingkat kematangan gonad ikan lele dumbo melihat parameter Indeks Kematangan Gonad (IKG), diameter telur, fekunditas dan kelangsungan hidup larva ikan lele selama 4 hari. Dosis yang paling memberikan pengaruh terhadap ikan lele dumbo adalah penembahan tepung biji kecipir sebanyak 7 % per kg pakan dapat memberikan hasil terbaik terhadap ikan lelel dengan IKG rata-rata sebesar 17,00 %, fekunditas relatif 41933 per kg bobot induk, diameter telur 1.35 mm, dan kelangsungan hidup pada larva ikan lele selama 4 hari sebesar 97,32 %.
ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN BURUH ALAT TANGKAP GILL NET DI DESA SUNGAI BUNTU KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG Mia Berlia; Iwang Gumilar; Lintang Permata Sari Yuliadi; Atikah Nurhayati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.809 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan nelayan buruh gill net di Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dilengkapi daftar kuisioner dan juga observasi langsung di lapangan dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Teknik analisis data menggunakan 10 indikator tingkat kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indikator kesejahteraan menurut BPS 2015 maka diketahui pendapatan nelayan buruh berasal dari upah dengan sistem bagi hasil rata-rata sebesar Rp. 30.000 – Rp. 50.000 per hari dengan waktu penangkapan rata-rata selama 15 hari dalam satu bulan. Total pendapatan rata-rata keluarga per bulan yaitu sebesar Rp.2.648.033 sedangkan pendapatan per tahun nelayan buruh alat tangkap gill net sebesar Rp.31.776.400 dengan rata-rata pendapatan per kapita per bulan yaitu Rp.629.110. Nelayan buruh gill net Desa Sungai Buntu memiliki tingkat kesejahteraan sedang yaitu antara skor 1,81 – 2,60 dengan jumlah skor 2,46. Nelayan yang tergolong dalam tingkat kesejahteraan tinggi sebanyak 36,67% responden, nelayan yang tergolong dalam tingkat kesejahteraan sedang sebanyak 40,00% responden, dan nelayan yang tergolong dalam tingkat kesejahteraan rendah sebanyak 23,33% responden.
Analisis Kondisi Terumbu Karang Kawasan Pariwisata dan Non Pariwisata Di Perairan Gugus Pulau Kelapa Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Averous Mutahari; Indah Riyantini; Lintang Permata Sari Yuliadi; Wahyuniar Pamungkas
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.85 KB)

Abstract

Kondisi terumbu karang memiliki kerusakan yang disebabkan oleh faktor manusia (kegiatan penangkapan, pariwisata) dan faktor alami (perubahan suhu, penyakit karang). Kerusakan Terumbu karang cenderung lebih tinggi di kawasan pariwisata di bandingkan dengan kawasan non pariwisata. Tujuan riset ini untuk mengetahui kondisi terumbu karang di Gugus Pulau Kelapa Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Riset dilakukan pada bulan Agustus 2018, di perairan kawasan non pariwisata dan kawasan Pariwisata. Pengambilan data yang dilakukan yaitu, penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling dan mengetahui kondisi terumbu karang dengan menggunakan metode Under Water Photo Transect (UPT). Analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif komparatif yang meliputi kualitas perairan, tutupan terumbu karang, indeks keanekaragaman (H’), keseragaman (E), dominansi (C), dan indeks mortalitas. Hasil riset menunjukkan kawasan non pariwisata memiliki nilai tutupan sebesar 13,74% (kategori buruk), sedangkan kawsan pariwisata memiliki nilai tutupan sebesar 55,83% (kategori baik). Indeks (H’), (E), (C) kedua kawasan memiliki kategori yang hampir sama. Kawasan pariwisata memiliki (H’) berkisar 0,79-1,88, (kriteria sedang) (E) berkisar 0,29-0,68 (sedang-tinggi) dan (C) berkisar 0,19-0,68 (rendah). Kawasan non pariwisata memiliki (H’) berkisar 1,10-1,32, (sedang) (E) berkisar 0,40-0,48 (sedang) dan (C) berkisar 0,29-0,48. (sedang). Indeks Mortalitas di kawasan non pariwisata lebih tinggi yaitu 0,5, sedangkan di kawasan pariwisata lebih rendah yaitu 0,2.
Keterkaitan Tipe Substrat dan Laju Sedimentasi dengan Kondisi Tutupan Terumbu Karang Di Perairan Pulau Panggang, Taman Nasional Kepulauan Seribu Agustinus B.T. Prasetyo; Lintang Permata Sari Yuliadi; Sri - Astuty
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.219 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari sampai maret 2017. Penelitian dilakukan untuk menentukan kondisi tutupan terumbu karang dan bentuk pertumbuhan terumbu karang pada tipe substrat yang berbeda, mengukur laju sedimentasi dan menganalisis keterkaitan tipe substrat dan laju sedimentasi dengan kondisi tutupan terumbu karang di Perairan Pulau Panggang Taman Nasional Kepulauan Seribu. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode survey. Parameter yang diamati yaitu parameter fisika –kimia perairan seperti suhu berkisar antara 28,7 0 C – 30,02 0 C, kecerahan 3.7 m – 4 m, kecepatan arus permukaan 0,043 m/s – 0,116 m/s, laju sedimentasi 0.157 mg/cm2/hari - 1.1026 mg/cm2/hari, pH 7,3 – 7,6, oksigen terlarut 6,1 mg/l – 6,2 mg/l, salinitas 29,6 o/oo – 32,6 o/oo, nitrat 0,002 mg/l, ammonia 0,002 mg/l, posfat 0,047 mg/l – 0,051 mg/l dan laju sedimentasi berkisar antara 0.1573 hingga 1.1026 mg/cm2/hari. Tempat hidup terumbu karang adalah substrat, seperti substrat lumpur (silt), patahan karang (rubble) dan pasir (sand). Terumbu karang yang temukan di setiap tipe substrat adalah Coral Massive dan Coral Submassive, kondisi terumbu karang di perairan Pulau Panggang berkisar antara 8.10 % sampai 27.20 % dapat dikategorikan kedalam kondisi buruk hingga sedang.