Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IDENTIFIKASI PEMALSUAN MINYAK NILAM DI RANTAI TATANIAGA Ma’mun Ma’mun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 14, No 2 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v14n1.2003.%p

Abstract

Pemalsuan dalam perdagangan minyak atsiri telah dilakukan sejak jaman dahulu, yaitu dengan cara menambahkan bahan-bahan asing kedalam minyak atsiri dengan maksud menambah volume, berat minyak atau memenuhi persyaratan mutu tertentu. Bahan-bahan yang biasa dicampur-kan kedalam minyak atsiri diantaranya adalah minyak lemak, minyak tanah, minyak terpentin, minyak keruing dan pelarut organik. Telah dilakukan percobaan di Laboratorium Fisiologi Hasil, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, mulai Januari sampai Maret 2003, untuk mengidentifikasi adanya bahan-bahan pemalsu dalam minyak nilam. Sampel-sampel yang digunakan berasal dari beberapa penyuling, pedagang pengumpul dan eksportir, masing-masing sebanyak lima sampel. Metode identifikasi dilakukan sesuai dengan International Standard Organization. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa sampel-sampel yang berasal dari penyuling dan pedagang pengumpul sebanyak 40 % mengandung lemak, 40 % mengandung minyak keruing dan 20 % mengandung pelarut organik. Sementara ditingkat eksportir tidak ditemukan adanya bahan pemalsu yang terkandung dalam minyak nilam.
PENGARUH KEHALUSAN BAHAN DAN LAMA EKSTRAKSI TERHADAP MUTU EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) Bagem Br. Sembiring; Ma’mun Ma’mun; Edi Imanuel Ginting
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v17n2.2006.%p

Abstract

The Influence Of The Particle Size And Length Of Extraction On The Yield And Quality Of Curcuma Extract (Curcuma xanthoriza)The effect of suitable method condition to quality of Curcuma extract, was conducted in the Laboratory at Post Harvest Technology Labora-tory of Research Institute for Aromatic and Medi-cinal Crops Bogor from Mart to May 2006. The objective of this experiment to find out the suita-ble method condition to get quality Curcuma ex-stract. Randomized complete design with factorial was used and using 2 replications. The trearment divided 2 factors, they are material of particle size and duration of extraction. Two particles size inclu-ding 40 and 60 mesh, and three lengths of ex-traction including 4, 6 and 8 hours were tested. The result showed that the particle size influen-ced the extract yield, curcumin content, oil con-tent and xanthorizol content in the extract. Mean while, the length of extraction influenced the ex-tract and oil content. The highest Cur-cumin content is 2.88% obtained from 40 mesh particle size material, while Xanthorizol content is 14.25% obtained from material with 60 mesh of particle size. 
ISOLASI PATCHOULI ALKOHOL DARI MINYAK NILAM UNTUK BAHAN REFERENSI PENGUJIAN DALAM ANALISIS MUTU Ma’mun Ma’mun; Adhi Maryadhi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n1.2008.%p

Abstract

Patchouli alkohol merupakan kompo-nen utama minyak nilam yang jumlah kan-dungannya dalam minyak menentukan tingkat mutu dan harga minyak nilam. Metode yang direkomendasikan oleh ISO 3757/2002 adalah metode kromatografi gas, dan untuk itu diper-lukan tersedianya senyawa patchouli alkohol murni sebagai standar atau bahan acuan (Refe-rence material) pada pengujian mutu minyak nilam. Akan tetapi, senyawa autentik patchouli alkohol murni sulit diperoleh, bahkan hingga saat ini belum ada dalam perdagangan bahan-bahan kimia standar (fine chemicals). Berdasar-kan hal tersebut maka penelitian untuk pem-buatan standar minyak nilam sebagai bahan acuan pengujian laboratorium di Indonesia per-lu dilakukan. Pembuatan bahan standar pat-chouli alkohol dilakukan dengan cara meng-isolasi patchouli alkohol yang terdapat dalam minyak nilam dengan menggunakan metode destilasi vakum bertingkat. Hasil isolasi diuji dengan kromatografi gas dan kromatografi gas-spektrometri massa. Hasil penelitian diperoleh kadar patchouli alkohol sebesar 91,5% dengan rendemen 1%. Hasil pengujian waktu retensi menunjukan semua hasil fraksinasi (isolasi) memiliki waktu retensi yang sama pada ber-bagai kadar yang berbeda (mempunyai ke-beruntungan yang tinggi). Hal ini menunjuk-kan patchouli alkohol memiliki kekhasan untuk dijadikan bahan acuan standar. 
KARAKTERISTIK BEBERAPA MINYAK ATSIRI FAMILI ZINGIBERACEAE DALAM PERDAGANGAN Ma’mun Ma’mun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v17n2.2006.%p

Abstract

Characteristics of Saveral Essential Oils of Zingiberaceae Family Plant in TradeThe essential oils of zingiberaceae such as cardamom oil, ginger oil and cur-cuma oil used in medicin, parfum, food and beverage industries and aromatheraphy. Cardamom oil is distilled of E. Cardamo-mum, produced in India and Sri Langka. Ginger oil (G. officinale) comes from Cina and India. Meanwhile curcuma oil (C. Xan-thorrhiza) is still used in domestic and limi-ted scale. The identification of characteristic of cardamom oil, ginger oil and curcuma oil originated from West Java, Central Java, Lampung and some eksporters was conduc-ted in the Post harvest technology labora-tory, Research Institute for Spice and Med-icinal Crops. The essential oils distilled using water and steam distillation methode. Oils obtained were analyzed to get the oil characteristics which discribed in specific gravity, refractive index, optical rotation, solubility in ethanol, acid number and ester number. The characteristics of those essen-tial oils was compared to the Inetrnational Standard. The result showed that the oil cha-racteristics of A. cardamomum and E. Car-damomum is very different. But the oil cha-racteristics  of E. Cardamomum from West Java and Indonesian exporter is the same to the international standard specification. Characteristics of ginger oil from Central Java, Lampung and Indonesian exporter is not agree with international standard espe-cially in optical rotation specification. 
PENYULINGAN DAN ANALISIS BEBERAPA JENIS MINYAK GANDAPURA Ma’mun Ma’mun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 16, No 2 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v16n2.2005.%p

Abstract

The distillation and analysis of wintergreen oil. Wintergreen oil is obtained by steam distillation of herbaceous plant of Gaultheria sp. The main compound of wintergreen oil is methyl salycilate which is used in pharmaceutical, perfume and fragrance, food and beverages industries. Methyl salycilate is also made synthetically by esterification reaction between methanol and salycilic acid with concentrated sulfuric acid as catalytic agent. So far, Indonesia still impor wintergreen oil, meanwhile at the local farmer level wintergreen oil is produced by using traditional distillation methode. Wintergreen plant growth at the highland. The experiment was conducted on the distillation wintergreen of large leaf type from Dieng Wonosobo Central Java, from Gunung Gede West Java and small leaf type from Sukamulya West Java. The oil characteristis produced was evaluated and compare to the characteristics of local oil, imported and synthetic oil. The result showed that the oil yield of large leaf type from Dieng Wonosobo is 0.80 %, from Gunung Gede is 1,20 %, small leaf type is 0,05 % and local distillation is  0,10 %. The methylsalycilate content of those oils are 97,41 %, 85,18 %, 38,20 % and 82,23 % respectively. The imported oil and synthetic oil have 98,40 % and 97,00 % methylsalycilate content. In general the oil characteristics of large leaf type from Dieng Wonosobo is almost the same to imported oil and meet the Indonesian National Standard. 
EFEKTIFITAS MINYAK MASOYI (Massoia aromatica)TERHADAP Helopeltis antonii SIGN PADA JAMBU METE DAN Chrysocoris javanus PADA JARAK PAGAR Warsi Rahmat Atmadja; Ma’mun Ma’mun; Sondang Suriati
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 20, No 2 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v20n2.2009.%p

Abstract

Penelitian efektifitas minyak masoyi terhadap H. antonii pada jambu mete dan C. javanus pada jarak pagar telah dilakukan di laboratorium dan rumah kaca Kelti Hama dan Penyakit, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, sejak September sampai Desember 2005. Penelitian terdiri atas : 1) Efektivitas minyak masoyi terhadap H. antonii pada jambu mete, dan 2) Efektifitas minyak masoyi terhadap C. javanus pada jarak pagar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsen-trasi minyak masoyi yang efektif dalam mengendalikan H. antonii pada jambu mete dan C. javanus pada jarak pagar. Aplikasi dilakukan dengan cara semprot serangga H. antonii dan C. javanus dengan konsentrasi : 2; 1; 0,5; 0,25; dan 0,125% serta kontrol, dan 6; 4; 2; dan 1% serta kontrol masing-masing terhadap H. antonii dan C. javanus. Infestasi serangga H. antonii dan C. javanus masing-masing 10 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan untuk uji H. antonii serta meng-gunakan rancangan acak lengkap 5 perlakuan dan 6 ulangan untuk uji C. javanus. Pengamat-an dilakukan setiap hari dengan cara meng-hitung tingkat kematian H. antonii dan C. javanus. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa minyak masoyi yang efektif mengendalikan H. antonii adalah konsentrasi 2 dan 1% sejak hari kedua dan ketiga setelah aplikasi. Tingkat kematian H. antonii tertinggi pada konsentrasi 1% yaitu 90%.  Minyak  masoyi  yang  efektif terhadap C. javanus konsentrasi 6; 4; 2; dan 1% berturut-turut 100; 94; 92; dan 86%. Ting-kat kematian tertinggi terhadap C. javanus yaitu mencapai 100% pada konsentrasi 6%. 
KARAKTERISTIK BEBERAPA MINYAK ATSIRI FAMILI ZINGIBERACEAE DALAM PERDAGANGAN Ma’mun Ma’mun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v17n2.2006.%p

Abstract

Characteristics of Saveral Essential Oils of Zingiberaceae Family Plant in TradeThe essential oils of zingiberaceae such as cardamom oil, ginger oil and cur-cuma oil used in medicin, parfum, food and beverage industries and aromatheraphy. Cardamom oil is distilled of E. Cardamo-mum, produced in India and Sri Langka. Ginger oil (G. officinale) comes from Cina and India. Meanwhile curcuma oil (C. Xan-thorrhiza) is still used in domestic and limi-ted scale. The identification of characteristic of cardamom oil, ginger oil and curcuma oil originated from West Java, Central Java, Lampung and some eksporters was conduc-ted in the Post harvest technology labora-tory, Research Institute for Spice and Med-icinal Crops. The essential oils distilled using water and steam distillation methode. Oils obtained were analyzed to get the oil characteristics which discribed in specific gravity, refractive index, optical rotation, solubility in ethanol, acid number and ester number. The characteristics of those essen-tial oils was compared to the Inetrnational Standard. The result showed that the oil cha-racteristics of A. cardamomum and E. Car-damomum is very different. But the oil cha-racteristics  of E. Cardamomum from West Java and Indonesian exporter is the same to the international standard specification. Characteristics of ginger oil from Central Java, Lampung and Indonesian exporter is not agree with international standard espe-cially in optical rotation specification. 
PENYULINGAN DAN ANALISIS BEBERAPA JENIS MINYAK GANDAPURA Ma’mun Ma’mun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 16, No 2 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v16n2.2005.%p

Abstract

The distillation and analysis of wintergreen oil. Wintergreen oil is obtained by steam distillation of herbaceous plant of Gaultheria sp. The main compound of wintergreen oil is methyl salycilate which is used in pharmaceutical, perfume and fragrance, food and beverages industries. Methyl salycilate is also made synthetically by esterification reaction between methanol and salycilic acid with concentrated sulfuric acid as catalytic agent. So far, Indonesia still impor wintergreen oil, meanwhile at the local farmer level wintergreen oil is produced by using traditional distillation methode. Wintergreen plant growth at the highland. The experiment was conducted on the distillation wintergreen of large leaf type from Dieng Wonosobo Central Java, from Gunung Gede West Java and small leaf type from Sukamulya West Java. The oil characteristis produced was evaluated and compare to the characteristics of local oil, imported and synthetic oil. The result showed that the oil yield of large leaf type from Dieng Wonosobo is 0.80 %, from Gunung Gede is 1,20 %, small leaf type is 0,05 % and local distillation is  0,10 %. The methylsalycilate content of those oils are 97,41 %, 85,18 %, 38,20 % and 82,23 % respectively. The imported oil and synthetic oil have 98,40 % and 97,00 % methylsalycilate content. In general the oil characteristics of large leaf type from Dieng Wonosobo is almost the same to imported oil and meet the Indonesian National Standard. 
IDENTIFIKASI PEMALSUAN MINYAK NILAM DI RANTAI TATANIAGA Ma’mun Ma’mun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 14, No 2 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v14n1.2003.%p

Abstract

Pemalsuan dalam perdagangan minyak atsiri telah dilakukan sejak jaman dahulu, yaitu dengan cara menambahkan bahan-bahan asing kedalam minyak atsiri dengan maksud menambah volume, berat minyak atau memenuhi persyaratan mutu tertentu. Bahan-bahan yang biasa dicampur-kan kedalam minyak atsiri diantaranya adalah minyak lemak, minyak tanah, minyak terpentin, minyak keruing dan pelarut organik. Telah dilakukan percobaan di Laboratorium Fisiologi Hasil, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, mulai Januari sampai Maret 2003, untuk mengidentifikasi adanya bahan-bahan pemalsu dalam minyak nilam. Sampel-sampel yang digunakan berasal dari beberapa penyuling, pedagang pengumpul dan eksportir, masing-masing sebanyak lima sampel. Metode identifikasi dilakukan sesuai dengan International Standard Organization. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa sampel-sampel yang berasal dari penyuling dan pedagang pengumpul sebanyak 40 % mengandung lemak, 40 % mengandung minyak keruing dan 20 % mengandung pelarut organik. Sementara ditingkat eksportir tidak ditemukan adanya bahan pemalsu yang terkandung dalam minyak nilam.