ABSTRAK Mentha spp. termasuk family Labiatae. Berdasarkan kandungan bahan aktif, aroma dan penggunaannya terdapat beberapa spesies yang bernilai ekonomi tinggi. Tiga spesies diantaranya adalah Mentha arvensis penghasil mentol dan minyak mentha kasar/mentha Jepang, Mentha piperita penghasil minyak peppermint atau true mint, dan Mentha spicata penghasil minyak spearmint, dengan pangsa pasar dunia masing-masing 75 %, 18 % dan 7 %. Kebutuhan industri dari produk yang dihasilkan oleh Mentha spp. sangat besar, akan tetapi sampai saat ini Indonesia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Laju impor produk turunan dari Mentha spp. setiap tahun semakin meningkat, pada tahun 2006 nilai impor mencapai US $ 3,78 juta setara dengan Rp. 34,-milyar. M. arvensis dengan produk utama mentol paling besar permintaannya untuk industri dan salah satu jenis mentha dengan kesuaian lingkungan tumbuh yang memungkinkan untuk di kembangkan di Indonesia. Rata-rata volume impor mencapai 76,10 ton/tahun setara dengan 63 % total kebutuhan industri dalam negeri. Peluang pemenuhan kebutuhan dalam negeri dapat dilakukan dengan menurunkan biaya produksi sehingga harga produk mentha dalam negeri kompetitif dibandingkan dengan harga impor dan produk sintetis yaitu dengan mengoptimalkan produksi terna, minyak dan menthol dari koleksi M.arvensis dengan teknik pemulian inkonvensional melalui hibridisasi intra dan interspesifik, induksi mutagenesis dan peningkatan variasi somaklonal melalui kultur jaringan varietas Ryokubi dengan potensi hasil terna tinggi, dengan Tempaku yang mempunyai kadar mentol tinggi serta Mear 0012 yang mempunyai kadar minyak tinggi disertai penggunaan pupuk tablet atau granul yang diberi pelapis pestisida nabati. Teknologi budidaya ini diharapkan meningkatkan produk mentol 43 %, dari semula 59,27 kg/ha menjadi 84,72 kg/ha. Dengan tingkat produk-tivitas tersebut dan disertai pengembangan areal tanam seluas 898 ha, kebutuhan mentol untuk industri di Indonesia sebesar 76,10 ton/tahun yang semula diimpor dapat dipenuhi sepenuhnya dari dalam negeri.Kata kunci : Mentha spp., peluang, swasembada,Indonesia ABSTRACTOpportunity to Fulfil Mint Products in IndonesiaMentha spp. belongs to Labiatae family, Based on its active ingredients, aroma and utilization, there are several high economical values of mint species. Three species of mint such as Mentha arvensis, produces menthol oil and raw mint oil/Japanese mint, Mentha piperita produces peppermint oil or true mint, and Mentha spicata produces spearmint oil, which respectively share 75, 18, and 7% of the total world mint market. Since Indonesia is not able to fulfill the local need of mint oil, the country imports the oil accordingly, this in 2006 reached U.S. $ 3.78 millions equivalent to 34 billion rupiahs. M. Arvensis producing high menthol has the greatest demand for local industry and as one of most suitable varieties cultivates in Indonesia. The average imported mint volume reaches 76.10 tons/year, equivalent to 63 % of the total need of domestic industries. Opportunities to fulfill this local need of mint may be achieved by reducing production costs, so that price of the domestic mint oil is competitive compared to imported mint or synthetic products. The strategy may be achieved by optimizing herb, oil and menthol productions via current breeding technique i.e. through intra and inter-specific hybridization, mutagenesis induction and somaclonal variation through tissue culture of Ryokubi variety with high herb yield mint, with Tempaku, which has high menthol level and Mear 0012 containing high oil content, complemented with cultivation techniques using tablet or granular fertilizers coated with botanical pesticides. Those cultivation technologies are expected to increase 43 % of menthol production i.e. from 59.27 kg/ha to 84.72 kg/ha. This production level combined with expansion of 898 hectares of mint plantation areas is expected able to fulfill the need of domestic industries amounted to 76.10 tones/year.Keywords : Mentha spp., chance, fulfilments, Indonesia