Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Perspektif : Review Penelitian Tanaman Industri

Prospek dan Kendala Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Sebagai Bahan Bakar Nabati di Indonesia M. SYAKIR
Perspektif Vol 9, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v9n2.2010.%p

Abstract

ABSTRAKSalah satu komoditas pertanian yang potensial saat ini untuk dijadikan bahan bakar nabati diantaranya jarak pagar. Untuk produksi biodiesel tanaman jarak pagar dapat   dipilih   karena   tanaman  ini   tidak   bersaing dengan  tanaman  penghasil  pangan,  tidak  dimakan binatang   karena   beracun,   mudah   beradaptasi   di lapangan,   berpotensi   menjadi   bisnis   baru   untuk masyarakat  dan  kegiatan  produksinya  dapat  lebih terdesentralisasi.                   Ketersediaan     lahan      untuk pengembangan jarak pagar di Indonesia yang sangat sesuai mencapai 14,2 juta hektar dengan ketersediaan saat   ini   sekitar       5   juta   hektar.   Dalam   rangka mendukung    penyediaan    benih    unggul    untuk pengembangan jarak pagar seluas 2,4 juta ha tahun 2025, telah diperoleh tanaman superior dari aksesi-aksesi yang dikoleksi. Budidaya tanaman jarak pagar relatif masih baru dan teknologi budidayanya terus dikembangkan  seperti  halnya,  komponen  teknologi pengendalian    hama    dan    penyakit,    polatanam, pemupukan serta teknologi pengolahannya. Saat ini total  produksi  biji  jarak  seluruh  Indonesia  masih sangat rendah hanya sebesar 7.852 ton pada tahun 2007 dari luas areal 68.200 ha, meningkat menjadi 7.925 ton tahun 2008 dari areal 69.221 ha dan tahun 2009 menjadi 8.013 dari luas areal 69.315 ha. Masalah utama dalam membantu  percepatan  pengembangan  jarak  pagar selain  pengembangan  komponen taknologi  budidya adalah mencari terobosan baru untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Hal ini bisa ditempuh melalui bioteknologi  dan  rekayasa  genetika  serta  mencari sumber  keragaman  baru  genetika  dari negara asal, termasuk dari negara-negara Amerika Latin.Kata  kunci:  Prospek,  problem,  jarak  pagar,  bahan bakar   nabati,   produktivitas,   rekayasa genetika. ABSTRACTProspects and Problems of Jatropha curcas Development as Biodiesel Energy in IndonesiaOne of potential commodities to be used as bio fuel in Indonesia  is  Jatropha  curcas.    This  plant  is  chosen because it does not compete with food crops, while animal do not like it because it is poisonous. Moreover, this plant is adaptable in different climate conditions and  may  become  a  new  business  opportunity  for farmers,   since   fuel   production   activities   can   be decentralized. There are 14.2 million hectares of land suitable for growing the plant, whereas currently only 5 million hectares are available. Indonesian Centre for Estate Crops Research and Development nowadays has superior varieties that can be used to support expansion   of     2.4   million   hectares   of   jatropha plantations in 2025. However, agriculture technologies still have to be improved in term of, for instance, pest and disease control strategies, planting patterns, as well   as   fertilizing,   and   cultivation   technologies. Moreover, current seed production of jatropha is still low i.e. only 7.582 tonnes in 2007 of 68.200 hectares which becoming 7.925 tonnes in 2008 of 69.221 ha, and 8.013  tonnes  in  2009  of  69.315  hectares.  The  main strategy to accelerate jatropha plantation areas is to find new strategy especially related to how to improve plant  production.  This  approach  may  be  achieved through biotechnology and plant genetic engineering as  well  as  finding  new  genetic  varieties  from  its country of origin, including countries in Latin America.Keywords: Prospect, problem, Jatropha curcas L., bio-  fuel, productivity, genetic engineering