Rahma Hidayati
Akademi Keperawatan Bina Insan Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PADA SISWA DAN LULUSAN SLTA Rahma Hidayati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.551

Abstract

Latar belakang Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat adalah cedera, henti jantung dan henti nafas. Angka cedera pada kelompok usia 15-24 tahun cukup tinggi. Hal ini terutama disebabkan karena jatuh dan kecelakaan sepeda motor. Mengingat kejadian cedera dan gawat darurat dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, maka dibutuhkan kemampuan penolong untuk memberikan pertolongan pertama termasuk oleh masyarakat awam yang menjadi first responder. Saat ini pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawatdaruratan ini masih sangat minim. Padahal jika penderita mendapatkan pertolongan pertama yang optimal, maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Pengetahuan penanganan kegawatdaruratan penting diteliti, mengingat pengetahuan merupakan domain penting dalam melakukan tindakan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan siswa dan lulusan SLTA dalam penanganan kegawatdaruratan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah responden 52 orang yang dipilih melalui tekhnik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan statistik univariat. Hasil penelitian menunjukkan 65,38 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang penanganan gawat darurat. Dengan estimasi interval 95%, pengetahuan responden berada pada angka 11,79-13,10 (rendah). Kata Kunci : Kegawatdaruratan, pengetahuan, pertolongan pertama
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Henti Jantung di Wilayah Jakarta Utara Rahma Hidayati
Ners Jurnal Keperawatan Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.13 KB) | DOI: 10.25077/njk.16.1.10-17.2020

Abstract

AbstrakHenti jantung merupakan salah satu keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat. Mengingat henti jantung dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, maka dibutuhkan kemampuan penolong untuk memberikan pertolongan pertama,termasuk oleh masyarakat awam yang menjadi first responder. Saat ini masih sedikit masyarakat yang mengetahui penanganan henti jantung. Padahal, jika penderita mendapatkan pertolongan pertama yang optimal, maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawatdaruratan henti jantung penting diteliti, mengingat pengetahuan merupakan domain penting dalam melakukan tindakan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan masyarakat dalam penanganan kegawatdaruratan henti jantung. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan jumlah responden 250 orang yang dipilih melalui tekhnik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan 55,6 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang penanganan henti jantung. Tingkat pengetahuan responden memiliki hubungan dengan tingkat pendidikan, sumber informasi dan keikutsertaan dalam pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Dengan estimasi interval 95%, pengetahuan responden berada pada angka 13,48 - 14,07 (rendah). Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan penambahan cakupan wilayah dan pengembangan pada aspek sikap serta keterampilan BHD Kata Kunci: Bantuan hidup dasar, henti jantung, pengetahuan AbstrakPenangkapan Jantung adalah salah satu kondisi darurat yang paling umum di masyarakat. Karena henti jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, diperlukan penolong yang memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama, termasuk bantuan yang diberikan oleh orang awam sebagai responden pertama. Pada saat ini hanya sedikit orang yang mengerti bagaimana menangani henti jantung. Sedangkan jika penderita mendapatkan pertolongan pertama yang optimal, risiko kematian dan kelainan bentuk dapat dihindari. Pengetahuan publik dalam menangani darurat henti jantung diperlukan untuk menyelidiki mengingat pengetahuan sebagai domain penting dalam melakukan suatu tindakan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan masyarakat dalam penanganan darurat henti jantung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan jumlah responden yang terlibat sebanyak 250 orang yang dipilih secara acak berdasarkan ateknik cluster sampling. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dan analisis dengan univariat dan bivariat e Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,6% responden memiliki pengetahuan yang rendah tentang penanganan darurat henti jantung . Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat pendidikan, sumber informasi dan pengalaman pelatihan BLS. Dengan interval estimasi 95%, pengetahuan responden bervariasi 13,48-14,07 (rendah). Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menambah kompetensi wilayah dan mengembangkan kompetensi sikap dan keterampilan LS B. Kata kunci : Bantuan Kehidupan Dasar, henti jantung, pengetahuan
Analysis of Factors Associated with Hemodialysis Patient Compliance During the Covid-19 Pandemic Rahma Hidayati; Agus Citra Demawan; Elfira Husna; Evi Susanti; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i1.940

Abstract

Background: Undergoing hemodialysis during the pandemic has become a polemic for patients with kidney failure. As one of the groups at risk and susceptible to exposure, concerns about being exposed to the virus and the consequences if not undergoing hemodialysis are difficult choices. For each dialysis session, the patient must be in contact with many people in one room for 4-5 hours. In addition, their travel to and from the hospital, also increase the chance of being exposed to Covid-19. The uncertainty and low predictability of COVID-19 have an impact on patient adherence to hemodialysis. Meanwhile, patients who do not perform routine hemodialysis are also at risk for various complications, decreasing quality of life and the threat of death.Aims: the purpose of this research was to identify the factors related to patient compliances with hemodialysis therapy during the pandemic Covid-19.Methods : This research was a descriptive analytic using a cross sectional design. Number of samples involving 97 people was taken by a technique. Data was collected using a questionnaire and analyzed with multivariate statistics.Results: 52.6% of respondents did not comply with the hemodialysis schedule. The factors related to the non-adherence were education level (p = 0.003), anxiety level (p = 0.002), ease of access to health services (p = 0.00) and family support (p = 0.00).Conclusion: This research concluded that ease of access to health services was the main predictor of patient adherence to hemodialysis during the pandemic Covid-19.
PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PADA SISWA DAN LULUSAN SLTA Rahma Hidayati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.551

Abstract

Latar belakang Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat adalah cedera, henti jantung dan henti nafas. Angka cedera pada kelompok usia 15-24 tahun cukup tinggi. Hal ini terutama disebabkan karena jatuh dan kecelakaan sepeda motor. Mengingat kejadian cedera dan gawat darurat dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, maka dibutuhkan kemampuan penolong untuk memberikan pertolongan pertama termasuk oleh masyarakat awam yang menjadi first responder. Saat ini pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawatdaruratan ini masih sangat minim. Padahal jika penderita mendapatkan pertolongan pertama yang optimal, maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Pengetahuan penanganan kegawatdaruratan penting diteliti, mengingat pengetahuan merupakan domain penting dalam melakukan tindakan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan siswa dan lulusan SLTA dalam penanganan kegawatdaruratan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah responden 52 orang yang dipilih melalui tekhnik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan statistik univariat. Hasil penelitian menunjukkan 65,38 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang penanganan gawat darurat. Dengan estimasi interval 95%, pengetahuan responden berada pada angka 11,79-13,10 (rendah). Kata Kunci : Kegawatdaruratan, pengetahuan, pertolongan pertama