Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif siswa dalam pemecahan masalah ditinjau dari resiliensi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah 6 orang siswa kelas X OTKP 2 SMK N 2 Semarang yang terdiri dari 2 orang siswa dengan kategori resiliensi tinggi, 2 orang siswa dengan kategori resiliensi sedang dan 2 orang siswa dengan kategori resiliensi rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes kemampuan berpikir reflektif dan pedomana wawancara. Pengumpulan data dilakukan memelaui pemberian angket resiliensi, tes kemampuan berpikir reflektif, dan pedoman wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan berpikir reflektif subjek yang memiliki resiliensi matematis tinggi mampu memenuhi semua fase dan indikator berpikir reflektif yaitu fase reacting, fase comparing, dan fase contemplating. Selanjutnya subjek yang memiliki resiliensi matematis sedang hanya mampu memenuhi indikator pada dua fase berpikir reflektif yaitu fase reacting dan fase comparing. Subjek yang memiliki resiliensi matematis rendah hanya mampu memenuhi indikator pada satu fase berpikir reflektif yaitu fase reacting.