W. Guntoro
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RESPONS TANAMAN KEDELAI (Glycine max Merr) TERHADAP JUMLAH AIR YANG DIBERIKAN Guntoro, W.; Suhardjono, Hadi
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.214 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i2.426

Abstract

Kekurangan air merupakan masalah yang sering dijumpai pada pertanaman kedelai karena pada umumnya tanaman kedelai ditanam pada musim kemarau dan atau pada lahan kering beriklim kering yang produksinya sangat ditentukan oleh jumlah dan distribusi curah hujan yang tidak merata dalam musim tanam.  Kemampuan tanaman untuk hidup pada kondisi kekurangan air merupakan keberhasilan suatu tanaman untuk menyesuaiakan diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sampai sejauhmana pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Penelitian dilakukan di Balai Benih Induk Palawija Malang.  Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dan terdiri dari tiga macam perlakuan yakni : Jumlah air yang diberikan setaraf kapasitas lapang, setengah kapasitas lapang, dan seperempat kapasitas lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada variabel pertumbuhan yakni tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar dan berat kering akar.  Perlakuan terbaik adalah perlakuan jumlah air yang diberikan setaraf kapasitas lapang untuk masing-masing variabel tinggi tanaman (83,50 cm), jumlah daun (19,00), luas daun (835 cm2), panjang akar (592,86 mm), dan berat kering akar (0,24 g).
PERANAN PLANT CATALYST DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea) Guntoro, W.; AR, Yessy; Utomo P., Didik
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.135 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i1.411

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Plant Catalis dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Terjadi interaksi antara konsentrasi Plant Catalis dan dosis kompos terhadap variabel pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah tanaman (hasil). Dosis kompos 20 ton / ha menentukan hasil yang baik untuk setiap variabel tanaman panjang (28,03 cm), jumlah daun (9), persegi daun (120,72 cm2) dan berat basah tanaman (150,88 g).
PERANAN PLANT CATALYST DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea) Guntoro, W.; PS, Djarwatiningsih; G, Guniarti
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.531 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1179

Abstract

Rubbish dump of vegetable market is one of environmental problem in Surabaya city.  An effort to process the rubbish become an organic fertilizer (compost) will give a benefit not only overcome the environmental problem but also can use it source of organic fertilizer unproductive land in Surabaya. Many kinds of decomposition technic can use to decompose these rubbish dump such as decomposition vessel shape (rectangular form and prismal form).  The technic can combine with EM-4, a degrade microorganism, to decompose the rubbish dump perfectly.   Reaserch has a purpose to know the effect of vissel shape and dosage of EM-4 on growth and yield of enclevi plant.The fully randomized design was in the factorial experiment with 3 replications.  The first factor was vessel shape : Rectangular shape (B1) and prismal shape (B2).  Second factor was dosage of EM-4 : 50 cc EM-4/150 kg rubbish (D1), 100 cc EM-4/150 kg rubbish (D2), 150 cc EM-4/150 kg rubbish (D3), 200 cc EM-4/150 kg rubbish (D4).The result showed there was an interaction between decomposition vessel shape and dosage of EM-4 on variabel number of leaves, leaf width, plant length, wet weighy per plant.  The best treatment combination was prismal vessel with EM-4 200 cc/150 kg rubbish (B2D4) on the variabel number of leaves (9,77), leaf width (776,05 cm2), plant length (26,70 cm), and weigth per plant (189 g).
RESPON TANAMAN KEDELAI (Glycine max Merr) TERHADAP JUMLAH AIR YANG DIBERIKAN Guntoro, W.; Suhardjono, Hadi; Moeljani, Ida Retno; Sulistyono, Agus
AGRITROP Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.14 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v16i2.1804

Abstract

Kekurangan air merupakan masalah yang sering dijumpai pada pertanaman kedelai. Umumnya tanaman kedelai ditanam pada musim kemarau dan atau pada lahan kering beriklim kering. Tanaman kedelai produksinya sangat ditentukan oleh jumlah dan distribusi curah hujan yang tidak merata dalam musim tanam.  Kemampuan tanaman untuk hidup pada kondisi kekurangan air merupakan keberhasilan suatu tanaman untuk menyesuaiakan diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Penelitian dilakukan di Balai Benih Induk Palawija Malang.  Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dan terdiri dari tiga macam perlakuan yakni : Jumlah air yang diberikan setaraf kapasitas lapang (A1), setengah kapasitas lapang (A2), dan seperempat kapasitas lapang (A3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada variabel pertumbuhan yakni tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar dan berat kering akar.  Perlakuan terbaik adalah perlakuan A1 atau jumlah air yang diberikan setaraf dengan kapasitas lapang untuk masing-masing variabel tinggi tanaman (83,50 cm), jumlah daun (19,00), luas daun (835 cm2), panjang akar (592,86 mm) dan berat kering akar (0,24 g).
PERANAN PLANT CATALYST DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea) W. Guntoro; Djarwatiningsih PS; Guniarti G
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1179

Abstract

Rubbish dump of vegetable market is one of environmental problem in Surabaya city.  An effort to process the rubbish become an organic fertilizer (compost) will give a benefit not only overcome the environmental problem but also can use it source of organic fertilizer unproductive land in Surabaya. Many kinds of decomposition technic can use to decompose these rubbish dump such as decomposition vessel shape (rectangular form and prismal form).  The technic can combine with EM-4, a degrade microorganism, to decompose the rubbish dump perfectly.   Reaserch has a purpose to know the effect of vissel shape and dosage of EM-4 on growth and yield of enclevi plant.The fully randomized design was in the factorial experiment with 3 replications.  The first factor was vessel shape : Rectangular shape (B1) and prismal shape (B2).  Second factor was dosage of EM-4 : 50 cc EM-4/150 kg rubbish (D1), 100 cc EM-4/150 kg rubbish (D2), 150 cc EM-4/150 kg rubbish (D3), 200 cc EM-4/150 kg rubbish (D4).The result showed there was an interaction between decomposition vessel shape and dosage of EM-4 on variabel number of leaves, leaf width, plant length, wet weighy per plant.  The best treatment combination was prismal vessel with EM-4 200 cc/150 kg rubbish (B2D4) on the variabel number of leaves (9,77), leaf width (776,05 cm2), plant length (26,70 cm), and weigth per plant (189 g).
RESPONS TANAMAN KEDELAI (Glycine max Merr) TERHADAP JUMLAH AIR YANG DIBERIKAN W. Guntoro; Hadi Suhardjono
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i2.426

Abstract

Kekurangan air merupakan masalah yang sering dijumpai pada pertanaman kedelai karena pada umumnya tanaman kedelai ditanam pada musim kemarau dan atau pada lahan kering beriklim kering yang produksinya sangat ditentukan oleh jumlah dan distribusi curah hujan yang tidak merata dalam musim tanam.  Kemampuan tanaman untuk hidup pada kondisi kekurangan air merupakan keberhasilan suatu tanaman untuk menyesuaiakan diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sampai sejauhmana pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Penelitian dilakukan di Balai Benih Induk Palawija Malang.  Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dan terdiri dari tiga macam perlakuan yakni : Jumlah air yang diberikan setaraf kapasitas lapang, setengah kapasitas lapang, dan seperempat kapasitas lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada variabel pertumbuhan yakni tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar dan berat kering akar.  Perlakuan terbaik adalah perlakuan jumlah air yang diberikan setaraf kapasitas lapang untuk masing-masing variabel tinggi tanaman (83,50 cm), jumlah daun (19,00), luas daun (835 cm2), panjang akar (592,86 mm), dan berat kering akar (0,24 g).
PERANAN PLANT CATALYST DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea) W. Guntoro; Yessy AR; Didik Utomo P.
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i1.411

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Plant Catalis dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Terjadi interaksi antara konsentrasi Plant Catalis dan dosis kompos terhadap variabel pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah tanaman (hasil). Dosis kompos 20 ton / ha menentukan hasil yang baik untuk setiap variabel tanaman panjang (28,03 cm), jumlah daun (9), persegi daun (120,72 cm2) dan berat basah tanaman (150,88 g).