Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makanan Tradisional Nasi Lemak Melayu sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Kepulauan Riau A Angeline Soh; Ellen Engelica; David L Samosir
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia Vol 3 No 2 (2021): Jurnal ALTASIA (Agustus)
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/altasia.v3i2.5333

Abstract

Kuliner di Kota Batam sangat beragam, salah satunya adalah ‘nasi lemak’, ‘nasi lemak’ merupakan salah satu makanan tradisional khas melayu. Sangat mudah ditemukan di Kota Batam dan sekitarnya, ‘nasi lemak’ dimasak dengan santan untuk memberikan cita rasa gurih dan daun pandan untuk menambah aroma. Penyajiannya dengan menambahkan berbagai macam lauk pauk. Bagi masyarakat Melayu ‘nasi lemak’ merupakan makanan cepat saji untuk sarapan. Tidak banyak yang tahu bahwa ‘nasi lemak’ memiliki sejarah seiring dengan penyebaran suku Melayu di Indonesia. Sampai saat ini ‘nasi lemak’ berfungsi sebagai makan pagi atau sarapan bagi anak sekolah dan pekerja. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan melestarikan sejarah dan makna dari ‘nasi lemak’, serta keunikan ‘ nasi lemak’ yang dapat menjadi daya tarik wisata kuliner bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara. Metode penelitian menggunakan kualitatif, temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan. Data yang dikumpulkan terutama data primer dan data sekunder untuk menvalidasi temuan di lapngan. Hasil penelitian ‘nasi lemak’ memiliki nama yang beragam setiap daerah berbeda, demikian juga tentang sejarahnya. Masyarakat umum memahami ‘nasi lemak’ sebagai makanan yang disajikan pada pagi hari untuk sarapan, sangat digemari oleh anak-anak sekolah dan para pekerja. Sebaiknya diadakan festival ‘nasi lemak’ sekota Batam untuk para remaja untuk menimbulkan rasa kecintaan terhadap makanan tradisional sebagai upaya untuk melestarikan ‘nasi lemak’ dari generasi ke generasi.
Manfaat Kemangi Sebagai Bahan Alami Pengusir Nyamuk Suwandi Suwandi; Dita Widia Agustin; Ivana Vianca; Sumiati Sumiati; Kelvin Fernando; David L Samosir; Jackie Jackie; Zariyanita Seftiana Tasya Syafira; Yustika Irawaty Simbolon
National Conference for Community Service Project (NaCosPro) Vol 1 No 1 (2019): The First National Conference of Community Service Project 2019 (Accepted Papers)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main purpose of the SePORA program is to assist the citizens of Kampung Melayu to solve the problem of mosquito attacks because it can interfere with citizens’ activities, also provide different solutions and invite the citizens to be more careful about cleanliness. The benefit of SePORA program is to increase the citizens of Kampung Melayu awareness of the cleanliness of the surrounding environment by not littering. Basil leaves or Kemangi is one of the many plants that are not liked by mosquitoes. For the implementation, the method starts from the observation stage which is done 2 times to find out what the obstacles experienced by citizens of Kampung Melayu. The content of the basil leaves can disrupt the respiratory tract in mosquitoes in a short time. Using drugs that have been mixed with chemicals is dangerous, especially if used in the long run. This is the topic of our discussion. In the Kampung Melayu area is a village located on the coast. In addition to sweltering weather, this also became one of the causes of the many mosquitoes attacking which made the residents uneasy.