Moch Dawam Maghfoer
Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BIOLOGICAL AGENTS AND THEIR ROLE TO INCREASE PLANT ESSENTIAL OIL UNDER WATER STRESS Agen Hayati dan Peranannya dalam Meningkatkan Minyak Atsiri Tanaman pada Kondisi Cekaman Air Agus Prayitno Kurniawan; Nurul Aini Aini; Moch Dawam Maghfoer; Wiwin Sumiya Dwi Yamika; Restu Rizkyta Kusuma
Perspektif Vol 20, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/psp.v20n2.2021.80-93

Abstract

Essential oils are plant natural products resulting from secondary metabolites used for raw materials of various industries such as perfumery, preservative, cosmetics, and pesticide. The major problem of essential oil plants cultivation is the low essential oil content. Enhancing essential oil content is one of the main focuses in developing essential oil plants which can be reached by water management. Growth and yield reduction and changes in some physiological reactions are the responses of a plant toward water supply shortage (water stress). Water stress triggers elicitors and some signal molecules produced for secondary metabolites resulting in higher essential oil percentages. However, it would also decrease essential oil yield following lower biomass production. Some microorganisms can produce phytohormone and enhance nutrient uptake allowing the plant to cope under water stress condition.  Understanding how the environment affected plant secondary metabolite (especially essential oil), as well as microorganism roles for crop production, will provide proper cultivation technology to increase plant essential oil content and oil yield. This review aimed to analyze the potential use of some biological agents to alleviate the negative effect of water stress on essential oil plants.ABSTRAKMinyak atsiri merupakan produk alami tanaman dari hasil metabolisme sekunder yang digunakan sebagai bahan baku berbagai industri seperti parfum, antiseptik, kosmetik, dan pestisida. Budidaya tanaman  minyak atsiri menghadapi kendala seperti rendahnya kandungan minyak yang dihasilkan. Pertumbuhan dan penurunan hasil serta perubahan pada beberapa reaksi fisiologis merupakan respon tanaman terhadap cekaman air. Cekaman air memicu produksi elisitor dan beberapa molekul sinyal pada metabolit sekunder sehingga dapat menghasilkan minyak atsiri yang lebih tinggi, akan tetapi tidak diikuti dengan peningkatan produksi biomassa sehingga produksi minyak atsiri tidak cukup tinggi. Beberapa mikroorganisme mampu menghasilkan fitohormon dan meningkatkan serapan hara yang memungkinkan tanaman dapat bertahan pada kondisi cekaman air. Pemahaman bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi metabolit sekunder dari tanaman (khususnya minyak atsiri), serta peran mikroorganisme terhadap produksi tanaman, akan menghasilkan teknologi budidaya yang sesuai untuk meningkatkan kandungan dan hasil minyak atsiri suatu tanaman.  Review ini bertujuan menganalisa potensi penggunaan beberapa jenis agens hayati untuk mengurangi dampak negatif dari cekaman air pada tanaman penghasil minyak atsiri.
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Tanaman GA3, IAA, dan Sitokinin Terhadap Pematahan Dormansi pada Bawang Putih (Allium sativum L.) St Najmiah Af; Moch Dawam Maghfoer; Ratih Sandrakirana
Jurnal Produksi Tanaman Vol. 10 No. 10 (2022): Terbitan Bulan Oktober
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.10.01

Abstract

Respon Pertumbuhan dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) pada Berbagai Warna Sungkup dan Media Tanam Salsabila Armitha; Moch Dawam Maghfoer
Jurnal Produksi Tanaman Vol. 10 No. 11 (2022): Terbitan Bulan November
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.11.02

Abstract

Bayam merah merupakan tanaman sayur yang mengandung banyak gizi dan antosianin. Namun, produksi bayam mengalami penurunan pada tahun 2020. upaya untuk meningkatkan produksi bayam diperlukan dengan merekayasa kualitas cahaya menggunaan sungkup berwarna dan media tanam. Tujuan dari penelitian untuk mempelajari pengaruh warna sungkup yang berbeda pada berbagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil bayam merah. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur pada bulan November hingga Desember 2021 menggunakan RPT yang terdiri dari warna sungkup (S0: tanpa sungkup; S1: sungkup warna bening; S2: sungkup warna biru; S3: sungkup warna merah) sebagai petak utama dan media tanam (M1: tanah; M2: cocopeat; M3: kompos) sebagai anak petak dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan sungkup merah dan media tanam kompos pada bayam merah menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman dan berat kering tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan sungkup dan media tanam lainnya. Perlakuan tanpa sungkup menghasilkan luas daun spesifik yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan sungkup lainnya, sedangkan perlakuan sungkup menunjukkan jumlah daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan tanpa sungkup. Perlakuan media tanam tanah dan kompos menunjukkan hasil jumlah daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan media tanam cocopeat
Integrated Nutrient Management and Intercropping in Increasing the Productivity of Curly Chili (Capsicum Annum L) Nur Ibnu Alwan; Ellis Nihayati; Moch Dawam Maghfoer
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i2.1645

Abstract

Curly chili (Capsicum annum L.) is one horticultural commodity with good development prospects. The productivity of chili plants in Indonesia is quite low. The cause is low land productivity due to intensive planting and excessive use of inorganic fertilizers. One way to overcome this problem is by combining inorganic and organic fertilizers. This research aims to obtain the proportions of various nutrient sources and types of intercropping that can increase the production of curly red chili plants. This research was conducted in June – December 2021 in Wonorejo Village, Poncokusumo District, Malang Regency. This research used a Randomized Block Design (RBD). (P0) chili monoculture (P1) chili + pakchoy (P2) chili + cabbage (F0) 100% inorganic (F1) 75% N + 20 t goat manure + PGPR 10 ml 1-1 (F2) 75% N + 20 t goat manure + PGPR 20 ml 1-1 (F3) 50% N + 30 t goat manure + PGPR 20 ml 1-1. The results showed that the P1F2 treatment: chili + pakcoy, 75% N + 20 t goat manure + PGPR 20 ml 1 showed high growth results, namely plant height, number of leaves and stem diameter, and the highest yield component per hectare, namely 8.6 tons/ha.