Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANALGETIK-ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KARAMUNTING (Rhodomytrus tomentosa (Aiton) Hassk) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Mayang Tari; Aninditha Rachmah Ramadhiani; Eti Marwanti
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i2.240

Abstract

Latar belakang: Analgetik antipiretik adalah suatu senyawa yang dapat menghilangkan rasa sakit serta dapat menurunkan demam. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai analgetik antipiretik daun karamunting (Rhodomytrus tomentosa (Aiton) Hassk). daun karamunting terbukti mengandung flavonoid yang dapat berefek sebagai analgetik. Selain itu flavonoid mampu menghambat prostaglandin  sehingga mempunyai efek antipiretik. Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek analgetik antipiretik ekstrak etanol daun karamunting dan dosis efektifnya. Metode: penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest postes control group desing, pengujian analgetik dan antipiretik ini menggunakan 24 ekor tikus jantan galur wistar dibagi 6 kelompok, I (kontrol normal) aquades, II (kontrol negatif) Na CMC 0,5%, III (kontrol positif) paracetamol 45 mg/kgBB tikus, serta IV, V, dan VI suspensi ekstrak etanol daun karamunting 100, 200 dan 400 mg/kgBB tikus. Hasil: hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun karamunting dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb dapat meningkatkan respon tikus terhadap stimulasi nyeri dan menurunkan suhu demam tikus yang divaksin DPT. Dosis efektif ekstrak etanol daun karamunting sebagai analgetik sebesar 200 mg/kgBB tikus untuk antipiretik sebesar 400 mg tidak berbeda nyata dengan pemberian paracetamol 45mg/kg bb. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan SPSS release 23. Kesimpulan: berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun karamunting dapat digunakan sebagai analgetik dengan dosis efektif 200 mg/kg bb dan antipiretik 400mg/kg bb. Kata kunci : daun karamunting, analgetik, antipiretik, paracetamol.
PENGARUH EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NANAS (Ananas Comosus (L.) Merr.) TERHADAP GLUKOSA DARAH PADA MENCIT HIPERGLIKEMIA SECARA IN VIVO Aninditha Rachmah R, Urip Harahap, ,Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 2: Agustus 2018 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.394 KB) | DOI: 10.36729/jam.v2i1.66

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: pengobatan diabetes mellitus seperti penggunaan insulin dan obat antidiabetes oral harganya relatif lebih mahal karena penggunaannya dalam jangka waktu lama dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dicari obat  yang efektif, efek samping yang relatif rendah dan harga yang relatif murah. Salah satunya adalah menggunakan bahan alam seperti kulit buah nanas Ananascomosus (L.) Merr. Tujuan: penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit buah nanas terhadap penurunan glukosa darah mencit hiperglikemia yang diinduksi aloksan secara in vivo. Metode: penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest posttes control group design. Penelitian ini meliputi penyiapan sampel (pengambilan sampel, identifikasi sampel, pembuatan simplisia), pemeriksaan karakteristik simplisia, skrining fitokimia simplisia, pembuatan ekstrak, pemeriksaan aktivitas penurunan kadar glukosa darah pada mencit. Pengujian ini menggunakan 30 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok normal (tanpa perlakuan) dan 5 kelompok yang diinduksi aloksan dosis 160 mg/kg bb secara intraperitonial. Mencit yang diabetes dibagi dalam kelompok yang diberi natrium carboxy methyl cellulose(Na-CMC) 0,5%,  kelompok yang diberi ekstrak etanol kulit buah nanas dengan dosis masing-masing 125 mg/kg bb, 250 mg/kg bb dan 500 mg/kg bb dan kelompok yang diberi metformin dosis 65 mg/kg bb. Setiap kelompok diberi sediaan uji secara peroral selama 14 hari berturut-turut. Selanjutnya, dilakukan pengukuran kadar glukosa darah pada hari 3, 5, 7, 9, 11, 13, dan hari ke-15.  Hasil: hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah nanas dosis 125 mg/kg bb, 250 mg/kg bb, dan 500 mg/kg bb memberikan penurunan kadar glukosa darah yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol natrium carboxy methyl cellulose (CMC). Pemberian ekstrak etanol kulit buah nanas dosis 250 mg/kg bb tidak berbeda nyata dengan pemberian metformin dosis 65 mg/kg bb. Kesimpulan: berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah nanas dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit hiperglikemia dengan dosis efektif 250 mg/kg BB. Kata kunci : Aloksan, Diabetes Mellitus,  Kulit Buah Nanas Ananascomosus (L.) Merr.
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton.) Hassk) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANGDIINDUKSI KARAGENAN Aninditha Rachmah Ramadhiani; Mayang Tari; Mulliati Zalia
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i3.212

Abstract

Latar belakang: Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan agen patogen yang masuk kedalam tubuh mendasari terjadinya berbagai penyakit. Peradangan disebabkan berbagai rangsangan dan obat untuk mengatasi peradangan, banyak digunakan obat golongan steroid dan non steroid, untuk penangulangan efek samping dari obat antiinflamasi tersebut dapat memanfaatkan tanaman berkhasiat seperti daun karamunting. Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton.) Hassk) terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan karagenan. Metode: penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan postest control group design. Penelitian dilaksanankan dari bulan juni-agustus 2019. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (kontrol normal) tidak diberi perlakuan, kelompok II (kontrol negatif) diberikan Na CMC, kelompok III (kontrol positif) diberikan suspensi natrium diklofenak, kelompok IV, V dan VI diberikan ekstrak etanol daun karamunting  dengan dosis berturut-turut 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, secara oral. Sebelumnya kaki kiri tikus diinduksi karagenan 1% dengan volume pemberian 0,2 mL secara subplantar. Pengukuran volume radang kaki tikus dilakukan selama 3 jam dengan interval waktu yang digunakan 30 menit menggunakan metode plethismometer. Hasil: hasil analisis dilakukan uji Kruskal Wallis karena data tidak terdistribusi normal dan tidak homogen, dilanjutkan dengan uji Man Whitney. Hasil yang diperoleh bahwa terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara kelompok uji dengan kelompok control negative yang diberikan Na CMC.dan terdapat penurunan inflamasi yang terjadi pada kaki tikus yang diberikan ekstrak daun karamunting. Kesimpulan : Ekstrak daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) pada ekstrak dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB telah memberikan efek antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur wistar, dosis yang paling optimal adalah dosis 800 mg/kgBB. Kata Kunci : Antiinflamasi, Ekstrak daun karamunting, Karagenan.
Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Covid-19 Terkonfirmasi Dengan Komorbid di Bangsal Ogan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode April-Juni 2021 Yuniar Yuniar; Aninditha Rachmah Ramadhiani; Dini Asyifa; Winda Kirana Ade Putri; Winta Sari Apriliana
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i1.71910

Abstract

Latar Belakang: Corona virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Tantangan pengobatan pasien Covid -19 salah satunya adalah pada pasien dengan komorbid. Pemilihan terapi Covid-19 perlu mempertimbangkan interaksi obat Covid-19 dengan pengobatan penyakit komorbid. Mayoritas penderita penyakit penyerta mengalami polifarmasi, sehingga akan meningkatkan potensi terjadinya interaksi obat. Tujuan: tujuan penelitian ini yaitu untuk untuk mengetahui interaksi obat dan mencegah terjadinya interaksi obat yang potensial pada pasien Covid-19 dengan komorbid di bangsal Ogan RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Metode: penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara prospektif pada pasien Covid-19 terkonfirmasi dengan Komorbid yang dirawat di bangsal Ogan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode April-Juni 2021. Analisis interaksi obat menggunakan aplikasi Lexicomp. Tingkat keparahan interaksi ditentukan berdasarkan tingkat resiko, tingka tkeparahan, dan tingkat reliabilitas. Hasil: sampel dari penelitian ini berjumlah 23 pasien dengan jumlah potensi interaksi obat 94 interaksi. Persentase penyakit penyerta tertinggi ialah Hipertensi sebesar 48%. Serta persentase penggunaan obat>5 obat sebanyak 100%. Berdasarkan mekanisme, interaksi farmakodinamika 69% kejadian dan interaksi farmakokinetika 31% kejadian interaksi. Berdasarkan tingkat resiko interaksi persentase tertinggi pada kategori C sebesar 77% sehingga diperlukan pemantauan terapi. Berdasarkan tingkat keparahan, interaksi obat moderate tertinggi dengan persentase 74% kejadian, interaksi minor 21% kejadian, dan interaksi mayor 5% kejadian. Berdasarkan tingkat reliabilitas, persentase tertinggi pada kategori fair dengan 72 interaksi, good 18 interaksi, dan Excellent 5 interaksi.
Hubungan karakteristik terhadap pengetahuan tentang Dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, buang) obat antibiotik pada masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Sumatera Selatan Suharti Upita Sari; Aninditha Rachmah Ramadhiani; Onny Indriani; Afif Islami
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i2.8188

Abstract

ABSTRAKKurangnya tenaga kesehatan dan jauhnya sarana kesehatan, kemudian kurangnya edukasi mengenai DAGUSIBU Obat Antibiotik dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Penggunaan antibiotik yang realif tinggi menimbulkan masalah dan mengakibaktan peningkatan resistensi antibiotik. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan antibiotik pada masyarakat, diantaranya yaitu umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adallah untuk mengetahui hubungan karakteristik terhadap pengetahuan tentang  tentang DAGUSIBU obat Antibiotik. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, menggunakan kuisioner dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian yaitu masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas sebanyak 1850, sampel dalam penelitian ini adalah 95 responden dengan teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik purposive sampling, dan penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2021. Data diolah menggunakan SPSS dengan analisis Univariat dan analisis Bivariat (Uji Chi-Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap DAGUSIBU obat antibiotik pada masyarakat Desa Ngestiboga 1 Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas Cukup (55,8%). Faktor Usia p-Value (0,940 > 0,05), jenis kelamin p-Value (0,061 > 0,05) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Pendidikan terakhir p-Value (0,001< 0,05), Pekerjaan p-value (0,027 < 0,05) terdapat hubungan yang signifikan. Terdapat hubungan yang bermakna antara Umur dan jenis kelamin terhadap pengetahuan. Kata kunci : Pengetahuan; DAGUSIBU; Antibiotik.ABSTRACTLack of health workers and the distance of health facilities, then the lack of education about DAGUSIBU Antibiotic Drugs can lead to various health problems. The use of antibiotics that are relatively high causes problems and results in an increase in antibiotic resistance. There are several factors that can influence the use of antibiotics in the community, including age, education level, occupation, and gender. The objective of the research is to determine relationship between characteristics and knowledge about DAGUSIBU Antibiotic drug. This type of research is analytic observational, using a questionnaire with a cross sectional approach. The population in this study is the people of Ngestiboga 1 Village, Jayaloka District, Musi Rawas Regency as many as 1850, the sample in this study was 95 respondents with the sampling technique used in this study in the form of purposive sampling, and the study was conducted in February-March 2021. The data were processed using SPSS. with Univariate analysis and Bivariate analysis (Chi-Square Test). The results showed that public knowledge of DAGUSIBU antibiotic drugs in the community of Ngestiboga 1 Village, Jayaloka District, Musi Rawas Regency was sufficient (55.8%). Age factor P-Value (0.940 > 0.05), gender P-Value (0.061 > 0.05) did not have a significant relationship. Last education P-Value (0.001 < 0.05), Employment p-value (0.027 < 0.05) there is a significant relationship. There is a significant relationship between age and gender on knowledge. Keywords : Knowledge; DAGUSIBU; Antibiotic.
HUBUNGAN PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN Khoirin Khoirin; Aninditha Rachmah Ramadhiani; Meri Rosita
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 2: Agustus 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i2.859

Abstract

Latar Belakang: Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas berdasarkan permenkes meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai, serta standar pelayanan farmasi klinik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan informasi obat dan kepuasan pasien di Puskesmas Sandar Angin Kota Pagaralam tahun 2021. Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional populasi penelitian seluruh pasien yang datang berobat di Puskesmas Sandar Angin Kota Pagaralam pada bulan Maret-April 2021 pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sehingga diperoleh 100 responden analis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Berdasarkan analisis univariat distribusi frekuensi jenis kelamin lebih dominan laki-laki sebanyak 59%, usia dewasa lebih dominan yaitu 36%, pendidikan yang paling dominan yaitu menengah 59%, pada gambar pelayanan informasi obat yaitu yang memiliki kategori baik 56% sedangkan tidak baik 44% kemudian pada gambaran kepuasan responden yang memiliki kategori puas 47% sedangkan yang tidak puas 53%. Data yang didapat ada hubungan antara pelayanan informasi obat dengan kepuasan pasien (p value 0,000). Saran: Untuk tenaga kefarmasian diharapkan lebih meningkatkan dalam pelayanan informasi obat kepada masyarakat dengan melakukan pelayanan dan konseling. Kata Kunci: Pelayanan Informasi Obat, Kepuasan Pasien, Puskesmas
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL Aninditha Rachmah Ramadhiani; Onny Indriani; Yuyun Ratna Sari
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 2 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i2.949

Abstract

Latar belakang: Sarana kesehatan yang ada didesa Agung Jati sudah cukup memadai. Namun masih banyak masyarakat menggunakan obat tradisional baik itu rebusan sendiri dan jamu gendong. Masyarakat menggunakan obat tradisional karena banyaknya tanaman yang berkhasiat sebagai obat tradisional yang di percaya dapat mencegah penyakit maupun mengobati penyakit. Tujuan:  untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat dengan penggunaan obat tradisional di Desa Agung  Jati Kecamatan Madang Suku I OKU Timur. Metode: Desain penelitian ini adalah Observasional analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di Desa Agung Jati Kecamatan Madang Suku I Kabupaten OKU  Timur yang berusia diatas 17 tahun sebanyak 100 responden, perhitungan sampel menggunakan rumus Lemeshow. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dilakukan pada bulan Maret-April  2021. Menggunakan uji Univariat Dan bivariat menggunakan Chi-Square. Hasil: uji univariat  didapatkan Pengetahuan masyarakat dikategori baik yaitu (80%) dan kurang baik (20%). Untuk Penggunaan obat tradisional didapat nilai seimbang yaitu pengguna (50%), bukan pengguna (50%). Uji bivariat didapatkan nilai p value (0,046) <0,05. Yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan masyarakat dengan penggunaan obat tradisonal. Saran : menjadi penting dicermati untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional Kata kunci : Pengetahuan, Obat Tradisional, penggunaan
SURVEI PENGETAHUAN DAN PEMILIHAN PENGOBATAN ACNE VULGARIS PADA PELAJAR Khoirin Khoirin; Aninditha Rachmah; Elsa Silvia; Kiki Dewi Rahayu
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 1: Februari 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i1.996

Abstract

Latar Belakang: Acne (jerawat) merupakan masalah kesehatan kulit yang sangat sering dijumpai. Penderita acne sendiri paling banyak diderita pada usia remaja termasuk pelajar SMA dan dewasa yaitu antara 11-25 tahun, prevalensi tertinggi acne usia 14-17 tahun, pada wanita berkisar 83-85% dan laki-laki 16-19 tahun berkisar 95-100% Tujuan: Diketahui gambaran pengetahuan dan profil pemilihan pengobatan acne vulgaris dikalangan pelajar SMA. Metode: Penelitian yang dilakukan dengan desain study cross sectional, populasinya yaitu pelajar SMA sebanyak 3.245 orang dan pengumpulan data secara purposive sampling dengan sampel yang diambil 174 responden, tempat pengambilan sampel SMA Negeri di kecamatan Lahat dan 5 pada bulan Februari-Maret. Tahun 2022 Analisis data menggunakan data deskriptif dengan uji univariat. Hasil: Karakteristik pelajar SMA di Kecamatan Lahat 87% masuk rentang usia remaja awal, 13% remaja akhir, untuk jenis kelamin perempuan 73% dan laki-laki 27%. Responden dengan pengetahuan yang paling tinggi adalah pelajar dari SMA Negeri 4 Lahat sebanyak 27%, sedangkan hasil dari pemilihan pengobatan dari 174 responden 83% memilih pengobatan secara swamedikasi dan 17% responden memilih pengobatan secara medis. Pengetahuan pelajar SMA dikecamatan Lahat termasuk Kurang yaitu 13% sedangan profil pemilihan pengobatan acne vulgaris lebih banyak yang melakukan swamedikasi sebanyak 83%. Saran: Tenaga farmasi perlu mengadakan penyuluhan pengetahuan acne vulgaris serta pemilihan obat yang aman terhadap pelajar SMA di Kecamatan Lahat. Kata Kunci: Pengetahuan, pemilihan Pengobatan, Acne vulgaris, pelajar SM.
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DAGUSIBU (DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN DAN BUANG) OBAT DI DESA KERUJON Aninditha rachmah Ramadhiani
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i1.73424

Abstract

Latar Belakang: Kurangnya pemahaman tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat (Dagusibu) dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, untuk melindungi masyarakat dari hal yang tidak diinginkan maka dilakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Tujuan: tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap pengetahuan masyarakat di desa Kerujon kabupaten OKU Timur. Metode: jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental menggunakan rancangan one group pre-test dan post-test. Analisis menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: sebelum pemberian edukasi pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 2,9%, kategori cukup sebanyak 51,4 % dan kategori kurang sebanyak 45,7%. Sedangkan sesudah edukasi pengetahuan responden dengan kategori baik sebanyak 82,9% dan kategori cukup sebanyak 17,1%. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon menunjukan 35 responden memiliki nilai post-test lebih besar dari pada nilai pre-test. Kesimpulan: pemberian edukasi berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan dan buang) obat yang dapat dilihat dari hasil uji signifikan p-value (0,00) < 0,05.
PENYULUHAN TENTANG BEYOND USE DATE (BUD) PADA OBAT-OBATAN Galih Pratiwi; Aninditha Rachmah Ramadhiani; Yudi Arina; Ulik Alta; Mayang Tari; Onny Indriani; Gerry Nugraha; Suprayetno
Jurnal Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Bengkulu Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jp.v2i1.214

Abstract

Beyond use date (BUD) is the time limit for using a medicinal product after it has been prepared/prepared or afte the primary packaging has been opened/damaged. Primary packaging here means packaging that is in direct contact with medicinal ingredients, such as: bottles, ampoules, vials, blisters, etc. This community service activity aims to provide information and education to the public through outreach activities about Beyond Use Date (BUD). The methods used in this activity were counseling, material presentation, and distribution of leaflets/brochures to all the people who attended the BUD counseling event. It is hoped that service activities can be developed in several other places and that people can use drug rationally.     Â