Mayang Tari
STIKES 'Aisyiyah Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENETAPAN KADAR FLAVONOID SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL PADA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DENGAN PERBEDAAN SUHU PENGERINGAN SIMPLISIA Mayang Tari; Ulik Alta; Onny Indriani
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 1: Februari 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i1.776

Abstract

Latar Belakang: Daun jambu biji (Psidium guajava L) memiliki metabolit sekunder berupa flavonoid, flavonoid pada daun jambu biji dapat berkhasiat bagi kesehatan misalnya sebagai sitotoksik. Suhu pengeringan simplisia dapat mempengaruhi kadar flavonoid pada tanaman, suhu pengeringan yang berbeda menyebabkan kadar flavonoid yang berbeda. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh suhu pengeringan simplisia daun jambu biji terhadap kadar flavonoidnya, suhu pengeringan yang digunakan yaitu suhu 30oC, 50oC dan70oC.  Metode: Waktu penelitian pada bulan Juni-Agustus 2019 di Labolaturium Farmasi dan Labolaturiun Farmakognosi STIKES ‘Aisyiyah Palembang. Penelitian ini meliputi penyiapan sampel (pengambilan sampel, identifikasi tanaman, pembuatan simplisia), pemeriksaan uji mutu simplisia, pembuatan ekstrak cair, uji kualitatif flavonoid, uji kuantitatif flavonoid. Penetapan kadar flavonoid kuantitatif menggunakan reagen AlCl3 yang diukur secara spektrofotometri Visibel. Hasil: Kadar flavonoid yang paling tinggi didapatkan pada suhu 30oC+6oC sebesar 0,71 ± 0,02 %, pada suhu 50oC sebesar 0,61 ± 0,04% dan pada suhu sebesar 70oC 0,58 ± 0,05 %. Hasil perhitungan statistik menggunakan ANOVA satu arah pada suhu 30oC+6 oC dan 50oC menunjukan perbedaan yang nyata (p) < 0,05 dan pada suhu 50oC dan 70oC menunjukan tidak ada perbedaan (p) > 0,05. Pengeringan simplisia daun jambu biji dapat  mempengruhi  kadar  flavonoid pada daun jambu biji, suhu pengeringan terbaik yaitu pada suhu 30oC+6oC. Saran: Perlu dilakukan pemeriksaan flavonoid menggunakan spesifik ke fraksinasi. Kata Kunci: Kadar Flavonoid, Suhu, Daun Jambu Biji, Spektrofotometri  UV- Vis, Kuersetin
UJI AKTIVITAS ANALGETIK-ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KARAMUNTING (Rhodomytrus tomentosa (Aiton) Hassk) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Mayang Tari; Aninditha Rachmah Ramadhiani; Eti Marwanti
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i2.240

Abstract

Latar belakang: Analgetik antipiretik adalah suatu senyawa yang dapat menghilangkan rasa sakit serta dapat menurunkan demam. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai analgetik antipiretik daun karamunting (Rhodomytrus tomentosa (Aiton) Hassk). daun karamunting terbukti mengandung flavonoid yang dapat berefek sebagai analgetik. Selain itu flavonoid mampu menghambat prostaglandin  sehingga mempunyai efek antipiretik. Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek analgetik antipiretik ekstrak etanol daun karamunting dan dosis efektifnya. Metode: penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest postes control group desing, pengujian analgetik dan antipiretik ini menggunakan 24 ekor tikus jantan galur wistar dibagi 6 kelompok, I (kontrol normal) aquades, II (kontrol negatif) Na CMC 0,5%, III (kontrol positif) paracetamol 45 mg/kgBB tikus, serta IV, V, dan VI suspensi ekstrak etanol daun karamunting 100, 200 dan 400 mg/kgBB tikus. Hasil: hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun karamunting dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb dapat meningkatkan respon tikus terhadap stimulasi nyeri dan menurunkan suhu demam tikus yang divaksin DPT. Dosis efektif ekstrak etanol daun karamunting sebagai analgetik sebesar 200 mg/kgBB tikus untuk antipiretik sebesar 400 mg tidak berbeda nyata dengan pemberian paracetamol 45mg/kg bb. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan SPSS release 23. Kesimpulan: berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun karamunting dapat digunakan sebagai analgetik dengan dosis efektif 200 mg/kg bb dan antipiretik 400mg/kg bb. Kata kunci : daun karamunting, analgetik, antipiretik, paracetamol.
FORMULASI BEDAK TABUR DARI TANAMAN DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn) Mayang Tari; Onny Indriani
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 2: Agustus 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i2.873

Abstract

Latar Belakang: Kulit merupakan bagian organ tubuh yang terletak pada bagian paling luar. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal salah satunya daun putri malu Daun putri malu (Mimosa pudica linn) adalah salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Tujuan: Mengetahui formulasi sediaan dan stabilitas fisik bedak tabur dari ekstrak daun putri malu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan ekstraksi maserai menggunakan etanol 70%. Evaluasi bedak tabur di uji sifat fisik dan stabilitas, sifat fisik dan stabilitas akan mempengaruhi mutu, keamanan, dan kualitas bedak baik selama penyimpanan ataupun pemakaian. Penelitian ini dilakukan di STIKES ‘Aisyiyah Palembang bulan April-Juni 2021. Hasil: Dari hasil pembuatan bedak tabur, uji organoleptis sesuai dengan pembahasan, uji stabilitas keempat formula stabil pada suhu ruang dan terjadi peningkatan pH pada suhu lemari es, dan suhu oven. Uji hedonik formula 4 lebih disukai oleh responden. Bedak tabur dari ekstrak daun putri malu dibuat dalam 4 formulasi berwarna putih serbuk halus, homogen, berbau khas lemon, daya lekat yang baik dan sesuai dengan pH kulit manusia Saran: Dalam menambah ilmu pengetahuan dan menambah refrensi, perlu dilakukan ekstrak tumbuhan lain sebagai bedak tabur dengan formulasi yang dapat meningkatkan keterbaharuan produk. Kata Kunci: Bedak tabur, Daun Putri Malu