Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Medikora: Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga

OLAHRAGA RITMIK DALAM PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES MILITUS Paiman Paiman
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2544.09 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4656

Abstract

Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh terganggunya metabolisme energikarena kurang adekuatnya hormon insulin. Penyebab penyakit diabetes melitusdibagi dua hal, yaitu: (1 ) jumlah insulin kurang, dan (2) jumlah insulin cukup bahkanberlebih tetapi pintu masuk sel (rescptor) mengalami kerusakan sehingga gula darahddak dapat masuk ke dalam sel dan hanya menumpuk di dalam darah.Pengaruh olahraga terhadap pendcrita penyakit diabetes di antaranya: (1 )meningkatkan kualitas kondisi fisik, (2) meningkatkan kemampuan tubuh menahanpertumbuhan virus, (3) meningkatkan efcktivitas proses metabolisme organ tubuh,meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap histamin, (4) meningkatkankemampuan jantung, (5) meningkatkan elastisitas pembulu h darah, (6)meningkatkan efekdvitas proses respirasi, (7) meningkatkan fungsi ginjal, dan (8)meningkatkan daya scrap glukosa langsung ke dalam sel hingga mencapai 40 %tanpa bantuan insulin. Olahraga ritmik sangat baik dilakukan oleh penderita diabeteskarena memiliki beberapa keuntungan di antaranya adalah; pcralatan sedcrhana,tidak membutuhkan tempat yang luas, dapat dilakukan di rumah sendiri ataulingkungan sekitar rumah, dapat dilakukan scndirian atau bersama-sama orang lain,aman, dan menyenangkan.Program ladhan olahraga ritmik yang dapat membantu penyembuhan diabetesadalah yang bersifat intermitknt. Pengerdan intermittent pada bahasan ini adalahberlatih dengan perpaduan ladhan anaerobik dan aerobik, yakni: anaerobik selama1 menit, aerobik 3 menit dengan cara isdrahat aktif, 1 mcnit lauhan anaerobik,aerobik 3 menit dengan cara istirahat akdf, demikian seterusnya dilakukan secaraberulang-ulang selama kurang lebih 30 menit, dan latihan sekurang-kurangnyadilakukan 3 kaU dalam seminggu. Lauhan dianggap benar apabila lauhan anaerobik1 menit telah menyebabkan napas tercngah-engah. Jika dalam waktu kurang dari 1menit pelaku telah tercngah-engah, latihan anaerobik harus dihentikan, sebaliknyaapabila waktu 1 menit tclah berlalu tetapi tctap belum terengah maka intensitaslauhan harus ditingkatkan.Kata Kunci : penyakit diabetes melitus, olahraga ritmik, dan penyembuhan