Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kualitas Pelayanan di Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Menggunakan Metode SERVQUAL Ratih Puspita Kusumadewi Purba; Mirnawati Zalili Sailan
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 8, No 1 (2020): JKP Juni 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v8i1.111

Abstract

Mengukur kualitas pelayanan merupakan bagian penting bagi sebuah institusi atau lembaga untuk mengetahui keberhasilan usahanya memuaskan para pelanggan. Kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan lembaga pendidikan merupakan salah satu Sasaran Mutu yang harus diukur secara rutin. Analisis kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan metode Service Quality (SERVQUAL). Kombinasi penetapan Customer Satisfaction Index (CSI) dan penggunaan Importance-Performance Analysis (IPA)/Diagram Kartesius untuk menentukan prioritas perbaikan diharapkan dapat menjadi instrumen yang tepat untuk menganalisis kualitas pelayanan pada lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan menggunakan Metode SERVQUAL melalui: 1) penetapan CSI dan 2) penentuan prioritas perbaikan menggunakan Diagram Kartesius. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri atas 5 dimensi pokok SERVQUAL, yaitu tangibles (berwujud), empathy (empati), assurance (jaminan), reliability (keandalan), dan responsiveness (daya tanggap). Data ekspektasi dan persepsi pada setiap item pernyataan digunakan untuk menetapkan CSI. Untuk mengetahui item yang perlu mendapatkan perbaikan, maka analisis dilanjutkan dengan penentuan prioritas perbaikan melalui pembuatan Diagram Kartesius. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang berjumlah 99 orang. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan yang ditunjukkan melalui CSI sebesar 80,34% dan berada dalam kategori Puas. Dimensi Emphaty merupakan dimensi dengan indeks kepuasan tertinggi sebesar 82,39% dalam kategori Puas dan dimensi Tangible merupakan dimensi dengan indeks kepuasan terendah sebesar 77,93% dalam kategori Puas. Prioritas utama perbaikan yang ditetapkan menggunakan metode Diagram Kartesius yaitu kemudahan akses layanan internet, keramahan Tenaga Kependidikan dalam melayani mahasiswa, tingkat keamanan kampus, dan kemampuan Dosen dalam menghidupkan suasana kelas. Kualitas pelayanan terhadap mahasiswa di Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang yang dinilai mahasiswa berada dalam kategori “Puas” perlu ditingkatkan melalui perbaikan sesuai prioritas utama Diagram Kartesius.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Mirnawati Zalili Sailan; Eva Dewi R Purba
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.252 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i3.5

Abstract

Pengobatan sendiri (self medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/ petugas kesehatan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat Desa Air Lintang Kecamatan Tempilang mengenai penanganan sendiri terhadap nyeri menggunakan obat anti nyeri.Metode: Dengan rancangan penelitian deskriptif, pengambilan sampel menggunakan teknik accidental samplingdengan jumlah sampel 355 responden yang memenuhi kriteria inklusi.Hasil: Dalam penelitian didapatka, pengetahuan masyarakat cukup yaitu sebanyak 195 (54,9%) responden, pengetahuan baik yaitu sebanyak 116 (32,4%) responden dan pengetahuan kurang sebanyak 44 (12,4%) responden. Dilihat dari karakteristik, responden berumur 26 – 35 tahun sebanyak 222 (62,5%) responden, 36 - 45 tahun sebanyak 67 (18,9%) responden dan 46 – 55 tahun sebanyak 66 (18,6%) responden. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan 210 (59,2%) dan responden laki- laki 145 (40,8%). Berdasarkan pendidikan responden berpendidikan SMA yaitu 146 (41,1%) responden, selanjutnya berpendidikan SMP sebanyak 93 (26,2%) responden, berpendidikan SD sebanyak 86 (24,2%) responden, berpendidikan S1 sebanyak 19 (5,4%) responden, berpendidikan DIII sebanyak 6 (1,7%) responden, tidak sekolah sebanyak 3 (0,8%) responden, dan berpendidikan D1 sebanyak 2 (0,6%) responden. Berdasarkan pekerjaan sebagian besar masyarakat Desa Air Lintang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, buruh harian dan wiraswasta.
Implementasi Media Informasi Obat terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Rawat Jalan Puskesmas Petaling Syamsul Rizal Sinulingga; Mirnawati Zalili Sailan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 1 No. 5 (2022): August 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v1i5.1048

Abstract

Salah satu upaya penyembuhan penyakit adalah dengan berobat kepada petugas medis. Kepatuhan dalam mengkonsumsi obat merupakan salah satu faktor pendukung dalam kesuksesan dalam proses penyembuhan, disamping aspek lingkungan dan perilaku. Kepatuhan dalam mengkonsumsi obat sangat berpengaruh terhadap kesembuhan. Disamping itu dengan tingkat kepatuhan dalam proses penyembuhan berkontribusi terhadap penyembuhan berbagai penyakit kronik. Kepatuhan (compliance) dalam  pengobatan diartikan sebagai prilaku pasien yang mentaati semua nasihat dan petunjuk yang dianjurkan oleh kalangan tenaga medis, seperti dokter dan apoteker mengenai segala sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengobatan, salah satu diantaranya adalah kepatuhan dalam minum obat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melaksanakan Implementasi Media Informasi Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Rawat Jalan Puskesmas Petaling. Metode yang digunakan adalah dengan implementasi langsung media informasi obat kepada pasien rawat jalan, bekerjasama dengan Puskesmas Petaling. Hasil kegiatan di lapangan menunjukkan perubahan perilaku pada kategori menengah dari 23,5% menjadi 33,3%. Sebagian besar pasien menunjukkan perilaku kategori rendah. Metode implementasi ini memberikan perubahan perilaku pasien dalam mengkonsumsi obat.