Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERUBAHAN FISIK SOSIS DAGING AYAM AFKIR DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK SEBAGAI BAHAN KURING Rumondor, D.; Tinangon, R.; Paath, J.; Tamasoleng, M.; Hadju, R.
Jurnal Teknologi Pertanian (Agricultural Technology Journal Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Pertanian (Agricultural Technology Journal)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jteta.9.2.2018.23246

Abstract

This study examines the potential of Angkak as a binding compoundin the process of making chicken sausages that are rejected as curingingredients. These physical tests include water binding capacity, pH andcooking losses. The design was carried out in a completely randomizeddesign (CRD) 4 x 4, as a treatment using the angkak level, ie without angkak0%, angkak 0.5%, angkak 1% and angkak 1.5% with replications 4 timesfollowed by BNJ test. The data obtained were analyzed using the SPSSversion 24 program. The results of the diversity analysis showed that therewere significant differences between treatments (P <0.05). This differenceis followed by the BNT test, indicating that the higher the concentration ofAngkak added, the binding capacity of the water will increase (41.38 -42.57). The results of the variance analysis for the pH value of sausages(6.24 - 5.83), showed that there was a significant effect (P <0.05) on thelevel of angkak administration which was then followed by the LSD test.Significant influence also applies to variable cooking losses (P <0.05),cooking shrinkage values 17.74 -12.67. The results of this study can beconcluded that at the level of 0.5% it can affect the physical properties ofwater binding capacity, pH and cooking losses of rejected chicken sausages.Keywords: Sausage, Angkak, Cooking Shrinkage, Water Binding Capacity, pH
PEMANFAATAN ENZIM RENNET dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 TERHADAP pH, CURD dan TOTAL PADATAN KEJU Budiman, Stevani; Hadju, R.; Siswosubroto, S.E.; Rembet, G.D.G.
ZOOTEC Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.395 KB) | DOI: 10.35792/zot.37.2.2017.16139

Abstract

UTILIZATION of RENNET ENZYME and Lactobacillus plantarum YN 1.3 ON pH, CHEESE SOLIDS TOTAL and CURD. The aims of thisresearch was to know the rennet enzyme levels and utilization of  Lactobacillus plantarum YN 1.3 on Cheese pH, solids total and curd. This research designed by a Completely Randomized Design, the treatments were the rennet enzyme levels and Lactobacillus plantarum YN 1.3. Each treatments has four times replications. The data obtained were analyzed using SPSS ver 20 tools and significant effects was test by Tukey HSD. The results of this research showed no significant difference (p > 0.05) on cheese pH.  Cheese solids total and curd has highly significant difference effects (p < 0,01). Based on the discussion and data analysis, can be concluded that the utilization of the rennet enzyme level 2% and Lactobacillus plantarum YN 1.3 8% produced good performs of pH, total cheese solids and curd.Key words: cheese, rennet enzyme and Lactobacillus plantarum YN 1.3
Pengaruh persentase carboxy methyl cellulose (CMC) terhadap waktu leleh, pH, dan sifat sensoris es krim probiotik Tumober, L.A.Y.; Yelnetty, A.; Hadju, R.; Rembet, G.D.G.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.27 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.37225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase carboxy methyl cellulose (CMC) terhadap waktu leleh, pH, dan sifat sensoris es krim probiotik. Es krim probiotik menggunakan bakteri probiotik yakni Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulcariccus, dan Streptococcus thermophiles sebagai starter. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah: CMC, susu UHT, telur, agar-agar, whipped cream dan susu bubuk serta gula. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan untuk pengujian waktu leleh, dan pH, sedangkan untuk pengujian sensoris (warna, aroma, tekstur, dan cita rasa) es krim probiotik dengan menggunakan uji Skala Hedonik terhadap 45 panelis tidak terlatih. Perlakuan yang di gunakan pada penelitian ini antara lain : tanpa perlakuan P0 : Es Krim Probiotik + 0% CMC, P1 : Es Krim Probiotik + CMC 0,4% , P2 : Es Krim Probiotik + CMC 0,8%, P3 : Es Krim Probiotik + CMC 1,2%, P4 : Es Krim Probiotik + CMC 1,6%, P5 : Es Krim Probiotik + CMC 2,0%. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa penggunaan carboxy methyl cellulose (CMC) memberikan respon berbeda tidak nyata terhadap sifat sensoris warna, tekstur dan aroma es krim probiotik, tetapi berbeda nyata terhadap waktu leleh, pH, dan sensoris (citarasa) es krim probiotik. Untuk variable yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ. Berdasarkan hasil pada penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa es krim probiotik penggunaan persentase CMC 1,2% merupakan perlakuan terbaik terhadap  uji waktu leleh, pH dan sensoris (citarasa) es krim probiotik.Kata Kunci : CMC, es krim probiotik, waktu leleh, pH, dan cita rasa
KUALITAS CHICKEN NUGGET YANG DIFORTIFIKASI DENGAN TEPUNG KACANG KEDELAI UNTUK PENINGKATAN SERAT PANGAN (DIETARY FIBER) Mawati, Astria; Sondakh, E.H.B.; Kalele, J.A.D.; Hadju, R.
ZOOTEC Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.819 KB) | DOI: 10.35792/zot.37.2.2017.16782

Abstract

THE QUALITY OF CHICKEN NUGGET FORTIFICATED BY SOYBEAN FLOUR ON INCREASING DIETARY FIBER. This research aimed to determine the effect of soy bean flour as fortification ingredient to increase dietary fiber products to chicken nuggets. The meat used for nuggets chicken was taken chest. Soybeans are used as a fortification ingredient for the product of chicken nuggets. This experiment using a completely randomized design with five treatments consisting of a treatment R0 level 0% of soybean of the meat composition of 400 g (0 g of soybean and 400 g of meat), R1 level of 5% of soybean of the meat composition (20 g soybean and 380 g of meat) R2 level of 10% of soy bean of the meat composition (40 g of soybean and 360 g of meat), R3 15% of soy bean of the meat composition (60 g of soybean and 340 g of meat), R4 level 20% soybean of the meat composition (80 g of soybean and 320 g of meat). Each treatment was conducted three replications. If there was a difference of average in the analysis of variance then to DMRT test. The results showed that fortification with soy beans in chicken meat had a significant on the water holding capacity and fiber dietary, while the pH of the meat is not significant. The conclusion of this study that 80 grams of soy bean flour fortified in 320 grams meat can be used for the product chicken nuggets because it can increase the content of dietary fiber.Keywords: chicken nugget, soybean flour, dietary fiber
Pengaruh perendaman dengan larutan daun nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap kualitas telur ayam ras D. Tatali; L.C.M. Karisoh; M. Tamasoleng; R. Hadju; S. Komansilan
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.766 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41528

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan larutan daun nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap kualitas telur ayam ras. Materi yang digunakan adalah telur ayam ras berumur 1 hari sebanyak 100 butir, daun nangka 4000 g, dan 4 Liter aquades. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri dari: P0 = tanpa perendaman, P1 = perendaman dengan larutan daun nangka 15%, P2 = perendaman dengan larutan daun nangka 30%, P3 = perendaman dengan larutan daun nangka 45%, P4 = perendaman dengan larutan daun nangka 60%. Kemudian telur direndam dalam larutan daun nangka selama 24 jam dan disimpan selama 30 hari. Variabel yang diamati yaitu penurunan berat telur, pH telur, indeks putih telur dan indeks kuning telur. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis sidik ragam, dan untuk semua variabel yang berbeda dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap penurunan berat telur, pH telur dan indeks kuning telur, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap indeks putih telur. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa perendaman telur dengan larutan daun nangka 60% efektif menghambat penurunan berat telur, kenaikan pH telur dan menstabilkan indeks putih telur, sedangkan untuk indeks kuning telur hasil yang baik berada pada perendaman 15%.Kata Kunci: Telur ayam ras, larutan daun nangka, kualitas telur
Kualitas burger daging itik dengan penambahan ubi jalar (Ipomoea batatas L) S.M. Sembor; N.S.N. Tinumbia; J.A.D. Kalele; J.H.W. Ponto; R. Hadju
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.243 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.2.2022.42958

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penambahan ubi jalar kuning terhadap kualitas burger daging itik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging itik dan ubi jalar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, 4 ulangan untuk kualitas fisik sementara untuk pengujian organoleptik terdiri dari 5 perlakuan dan 35 ulangan (panelis). Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah: P0 ubi jalar kuning 0%, P1 ubi jalar kuning 5%, P2 ubi jalar kuning 10%, P3 ubi jalar kuning 15%, P4 ubi jalar kuning 20%. Variabel yang diukur yaitu daya mengikat air, susuk masak, pH dan uji organoleptik (warna, aroma, tekstur dan citarasa). Data yang diperoleh dari semua variabel dianalisis menggunakan analisis varians. Apabila terdapat perbedaan rataan perlakuan dilanjutkan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan penambahan ubi jalar kuning P0, P1, P2, P3, dan P4 memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya ikat air, susuk masak, aroma, cita rasa, serta berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna, tekstur dan berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap pH burger daging itik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ubi jalar kuning pada pengolahan burger daging itik kulitas fisik sampai 20% menunjukkan kualitas fisik yang baik dan secara organoleptik dapat diterima oleh panelis sampai 10%.Kata Kunci: Burger, ubi jalar (Ipomoea batatas L), daging itik
Pengaruh perbedaan konsentrasi larutan asam asetat (CH3COOH) terhadap karakteristik fisik gelatin tulang rusuk sapi F. Djunaidi; M. Sompie; R. Hadju
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.61 KB)

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan larutan asam asetat dengan konsentrasi yang berbeda terhadap nilai pH, rendemen dan viskositas gelatin tulang rusuk sapi. Bahan utama yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 4000 gram tulang rusuk sapi segar yang di ambil dari pasar tradisional Bersehati, Manado. Larutan asam asetat (CH3COOH), HCl, dan aquades. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan larutan asam asetat (CH3COOH) 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%, masing-masing diulang sebanyak 5 kali. Variabel yang diamati yaitu nilai pH gelatin, rendemen dan viskositas gelatin tulang rusuk sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi CH3COOH dalam pembuatan gelatin tulang rusuk sapi memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai pH tetapi memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P< 0,05) terhadap rendemen dan viskositas gelatin tulang rusuk sapi. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perendaman dalam larutan asam asetat (CH3COOH) 10% pada proses pembuatan gelatin memberikan pengaruh yang baik terhadap nilai pH, rendemen dan viskositas gelatin tulang rusuk sapi
Sifat fungsional telur ayam ras yang diawetkan dengan ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L) selama penyimpanan Y. Paputungan; M.D. Rotinsulu; N. Lontaan; W. Utiah; R. Hadju; L.R. Ngangi; F.S. Ratulangi
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ekstrak kulit pisang kepok terhadap sifat fungsional telur ayam ras selama penyimpanan. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu telur ayam ras umur satu hari sebanyak 180 butir dengan berat 55-60 gram, air dan 1000 gram kulit pisang kepok (masih hijau). Penelitian ini menggunakan Rancangan Split plot in time dengan petak utama (ekstrak pisang kepok) yang diatur P1 = Tanpa ekstrak, P2 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 10 %, P3 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 20 %, P4 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 30 %, P5 = Konsentrasi ekstrak kulit pisang 40% dan anak petak (lama penyimpanan) yang diatur H1. 7 hari, H2. 14 hari, H3. 21 hari, H4. 28 hari serta ulangan sebanyak 3 kali. Variabel penelitian adalah daya buih, stabilitas buih, kekuatan gel dan waktu koagulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawetan dengan ekstrak kulit pisang kepok tidak berpengaruh nyata (P>0.05) untuk daya buih, stabilitas buih dan waktu koagulasi telur ayam ras namun berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap kekuatan gel. Lama penyimpanan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,01) terhadap daya buih, stabilitas buih, waktu koagulasi dan kekuatan gel telur ayam ras. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengawetan telur ayam ras dengan 40% ekstrak kulit pisang kepok yang terbaik dan terjadi penurunan sifat fungsional telur dengan semakin lama penyimpanan. Kata Kunci: Ekstrak kulit pisang kepok, sifat fungsional, telur ayam ras
Waktu leleh, pH dan sensoris es krim dengan penambahan ekstrak bunga telang kering (Clitoria ternatea L.) S. Tumiwuda; R. Hadju; S.E. Sakul; G.D.G. Rembet
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui waktu leleh, pH dan sifat sensoris dari es krim yang ditambahkan ekstrak bungan telang (Clitoria ternatea L). Materi yang digunakan adalah lemari pendingin, freezer, timbangan analitik, mixer, gelas ukur, stopwatch, cup es krim, pengaduk, sendok es krim dan wadah plastik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu UHT (Ultra high Temperature), gula pasir, wheapy cream, kuning telur, susu bubuk, agar-agar, air, dan bunga telang kering. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA (analysis of variance) dan apabila ada perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah waktu leleh, pH dan sensoris (warna, aroma, tekstur, citarasa). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak bunga telang memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap waktu leleh dan pH es krim dan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap sensoris (warna, aroma, tekstur, cita rasa) es krim. Berdasarkan hasil dan pembahasan kesimpulan penelitian ini adalah es krim dengan penambahan ekstrak bunga telang sebanyak 6%, memberikan hasil yang baik terhadap waktu leleh, pH dan beberapa sifat sensoris es krim. Kata Kunci: Es krim, bunga telang, waktu leleh, pH, sensoris