Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POTENSI PENULARAN COVID-19 DI DALAM KABIN PESAWAT KOMERSIL Syougie Syougie; Eri Widianto; Ferdi Afian; Dasti Anditiarina
JURNAL KEDOKTERAN Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v6i1.266

Abstract

COVID-19 dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain. Penularan dapat terjadi di mana saja termasuk dalam penerbangan. Lingkungan di dalam kabin pesawat merupakan lingkungan yang memungkinkan terjadi kontak dekat karena padatnya penumpang. Potensi penularan Covid-19 di lingkungan penerbangan khususnya potensi penularan di dalam kabin pesawat merupakan masalah yang harus diteliti dan ditanggulangi secepatnya. Kabin pesawat merupakan sebuah lingkungan tertutup berventilasi dengan kepadatan penumpang yang berdekatan satu sama lain, serta kondisi lingkungan yang hipobarik dengan kelembaban yang kering. Sebagian besar pesawat komersial mensirkulasi ulang sekitar setengah dari udara yang ada di dalam kabin pesawat untuk meningkatkan kontrol terhadap sirkulasi kabin, kelembaban, dan membantu efisiensi bahan bakar.
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PEMBUATAN PAPAN KOMPOSIT BERBASIS SEKAM PADI DAN MATRIKS HDPE Kardiman Kardiman; Fauzan D.S Fuadi; Faradina C.S; Eri Widianto
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3575.452 KB) | DOI: 10.33772/djitm.v11i1.9382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat papan komposit yang berbahan dasar limbah sekam padi sebagai penguat dan HDPE Recycle sebagai pengikat dengan menggunakan metode penempaan (Hot Press). Pembuatan papan komposit dilakukan dengan memvariasikan temperatur cetakan 160oC, 180 oC, 200 oC, dan 220 oC  pada fraksi volume perbandingan antara sekam padi dan HDPE Recycle sebesar 20% dan 80%. Sebelumnya sekam padi dilakukan proses alkalisasi terlebih dahulu untuk menghilangkan lapisan lignin (lilin) yang terkandung pada serat alam, dimana sekam direndam dalam larutan NaOH sebanyak 5% selama 2 jam. Spesimen yang di uji pada penelitian ini adalah uji makro dan uji tarik uji, pengujian tarik dibuat mengacu pada  standar ASTM D 638-02, pengujian tarik yang dimaksud yaitu untuk menggetahui sifat mekanik dan pengujian foto makro yakni untuk mengetahui sifat fisik papan komposi. Dari hasil Pencetakan Papapan Komposit setiap variasi suhu berdimensi 398 mm x 178 mm dengan ketebalan ± 10 mm. Suhu 160℃ dan suhu 180℃ terlihat jelas HDPE tidak melapisi secara menyeluruh terutama pada bagian pinggir cetakan namun pada penyatuan sekam padi-HDPE bagian tengahnya terlihat lebih menyatu dengan optimal. Sedangkan pada suhu 200℃ dan 220℃ terlihat sangat jelas bahwa HDPE sangat mendominasi cetakan dibandingkan sekam padi, sehingga HDPE melapisi sekam padi dengan optimal untuk ketebalan dari papan komposit menjadi lebih pipih dibandingkan dengan suhu 160℃ dan suhu 180℃. Hasil Foto makro menjelaskan pada suhu 160℃ dan suhu 180℃ sekam padi terlihat jelas mengisi di bagian tengah spesimen, sedangkan pada suhu 200℃ dan suhu 220℃ sekam terlihat sekam sudah mengalami penyusutan dan tampak hangus sehingga HDPE lebih mendominasi papan komposit. Hasil uji Tarik memiliki beban maksimal dan kekuatan tarik pada pembuatan papan komposit pada suhu 160 yaitu 678,02 N dan 9,1406 Mpa serta memiliki perpanjangan akhir dan regangan akhir yaitu 0,515 mm dan 1,03 %. Sehingga kesimpulannya semakin besar nilai beban maksim
ANALISIS PERTUMBUHAN FASA KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) AKIBAT PENAMBAHAN ASAM TARTRAT (C4H6O6) SEBAGAI ADITIF Kardiman .; Eri Widianto; A P Bayuseno; Stefanus Muryanto
BAROMETER Vol 2 No 2 (2017): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.631 KB) | DOI: 10.35261/barometer.v2i2.602

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai simulasi penumbuhan kerak kalsium karbonat (CaCO3) pada pipa tembaga dengan variasi konsentrasi penambahan zat aditif asam tartrat (C4H6O6) 4 ppm, 6 ppm dan 10 ppm. Kerak CaCO3 dihasilkan dengan cara mereaksikan larutan CaCl2 dan Na2CO3H2O dengan konsetrasi larutan 2000 ppm, yang kemudian dialirkan pada pipa uji dengan laju aliran tetap 45 ml/menit. Hasil pengukuran konduktivitas larutan berhubungan dengan waktu induksi, dimana terjadi peningkatan waktu induksi 4 sampai 20 menit, dengan meningkatnya konsentrasi aditif. Hasil karakterisasi struktur morfologi dan pertumbuhan fasa kerak menggunakan Scanning electron microscopy (SEM) dan X-Ray deffraction (XRD) menunjukkan bahwa tanpa penambahan aditif fasa yang terbentuk adalah fasa kalsit. Penambahan aditif 4 ppm terbentuk fasa baru yaitu fasa vaterit, sedangkan penambahan aditif 6 ppm dan 10 ppm terbentuk fasa aragonit. Hal ini dikarenakan zat aditif mampu menempel pada permukaan kristal CaCO3 selama proses pertumbuhan kristal sehingga berdampak pada variasi polimorf. Hasil penelitian dapat diaplikasikan dibidang industri, khususnya dalam masalah penanggulangan kerak pada pipa.
IDENTIFIKASI STRUKTUR KRISTAL DAN MORFOLOGI ENDAPAN KALSIUM KARBONAT (CaCO3) PADA PIPA TEMBAGA Eri Widianto; Kardiman Kardiman; A. P. Bayuseno; Stefanus Muryanto
BAROMETER Vol 2 No 2 (2017): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.048 KB) | DOI: 10.35261/barometer.v2i2.907

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penumbuhan kerak kalsium karbonat (CaCO3) pada pipa uji tembaga menggunakan peralatan Closed Circuit Scale Simulator. Kerak CaCO3 dihasilkan dengan mereaksikan kristal CaCl2 dan NaNO3 yang dialirkan pada pipa uji dengan laju aliran tetap 35 ml/menit. Pada penelitian ini dilakukan penambahkan aditif berupa asam tartrat (C4H6O6) dengan konsentrasi 6 ppm. Karakterisasi sampel kerak menggunakan X-Ray Diffaction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukan bahwa endapan kerak yang dihasilkan merupakan kristal CaCO3 dengan fasa calcite berbentuk rhombohedral. Penambahan aditif asam tartrat 6 ppm mempengaruhi derajat kristalin CaCO3, terlihat jelas pada puncak intensitas yang menurun dan puncak-puncak bergeser ke arah sudut  yang lebih besar.  Morfologi kerak CaCO3 dengan penambahan aditif terlihat tidak homogen, menunjukkan bahwa penambahan aditif dapat menghambat proses kristalisasi. Dengan kata lain, penambahan aditif mampu menghambat laju pertumbuhan kristal, sehingga memungkinkan kerak yang terbentuk merupakan jenis softscale yang mudah untuk dibersihkan.
RANCANG BANGUN SISTEM ELECTROSPINNING UNTUK MENSINTESIS NANOFIBER POLIVINIL ALKOHOL DAN KARAKTERISASINYA Aa Santosa; Eri Widianto; Ferry Restianto
INFOMATEK Vol 19 No 2 (2017): Volume 19 No. 2 Desember 2017
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.731 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v19i2.634

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang rancang bangun sistem electrospinning untuk mensintesis nanofiber polivinil alkohol (PVA) dan karakterisasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat electrospinning dengan memodifikasi syringe pump yang dapat bergerak kanan-kiri. Mesin electrospinning dibuat dari komponen-komponen yang mudah diperoleh. Pengujian electrospinning dilakukan dengan mensintesis nanofiber dari polimer PVA. Karakterisasi nanofiber PVA menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), hasil karakterisasi menggunakan SEM menunjukan ukuran diameter rata-rata nanofiber sebesar (151,26 ± 27,47078) nm dan (152,89 ± 17,0341) nm masing-masing untuk jarak needle ke collector 15 cm dan 12 cm. Hasil menunjukan bahwa mesin electrospinning yang dibuat dapat menghasilkan serat (fiber) dengan ukuran nanometer.